27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Pemkab Kaji Kebijakan Libur Sekolah

SUKAMARA – Pemerintah
Kabupaten Sukamara hingga kini masih mengkaji kebijakan libur sekolah terkait
kewaspadaan mewabahnya virus corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19)
yang saat ini menjadi perhatian dunia.

Meski daerah lainnya, bahkan di
tingkat provinsi telah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah guna
mencegah penyebaran wabah virus corona terhadap anak-anak dan pelajar. Tapi Pemerintah
Kabupaten Sukamara masih memberlakukan jam masuk sekolah seperti biasa.

Wakil Bupati Sukamara H Ahmadi
mengatakan, hingga kini pihaknya masih mempertimbangkan kebijakan libur sekolah
tersebut, agar kebijakan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

“Terkait kebijakan meliburkan
sekolah masih perlu dibahas, mengingat tidak semua masyarakat memahami setiap
kebijakan yang diambil oleh pemerintah, bahwa yang dimaksud meliburkan itu anak
benar-benar berada di rumah untuk dan belajar di rumah,” kata Wabup Sukamara H
Ahmadi, Rabu (18/3).

Baca Juga :  Sekian Tahun Dibangun Belum Ada Kelanjutannya

Wabup menjelaskan, pihaknya
tidak ingin kebijakan libur sekolah yang diterapkan karena antisipasi wabah
virus corona justru digunakan untuk kepentingan lain seperti liburan, bepergian
keluar daerah yang saat ini sudah diimbau untuk membatasi diri. Bahkan mungkin
anak-anak di rumah justru tidak belajar seperti yang seharusnya.

“Jangan sampai nanti kebijakan
libur untuk kewaspadaan kita dengan mengurangi aktivitas di luar rumah justru
disalahgunakan oleh sebagian masyarakat untuk jalan-jalan ke mall dan sebagainya.
Inilah yang perlu kami kaji terlebih dahulu,” jelasnya.

Wabup mengakui, saat ini telah
ada beberapa wilayah mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah selama 14 hari
yang juga diartikan sebagai masa inkubasi Covid-19, sehingga dapat meminimalisir
penyebaran terhadap anak sekolah.

Baca Juga :  Wabup Minta Semua Pihak Serius Mencegah Virus Korona

“Namun kita masih belum
berlakukan libur sekolah, karena jangan sampai nanti ketika libur sekolah
diterapkan anak justru lebih cenderung bermain di luar rumah dan dimanfaatkan
untuk jalan-jalan yang justru akan rentan terjangkit virus,” pungkasnya. (lan/ens)

SUKAMARA – Pemerintah
Kabupaten Sukamara hingga kini masih mengkaji kebijakan libur sekolah terkait
kewaspadaan mewabahnya virus corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19)
yang saat ini menjadi perhatian dunia.

Meski daerah lainnya, bahkan di
tingkat provinsi telah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah guna
mencegah penyebaran wabah virus corona terhadap anak-anak dan pelajar. Tapi Pemerintah
Kabupaten Sukamara masih memberlakukan jam masuk sekolah seperti biasa.

Wakil Bupati Sukamara H Ahmadi
mengatakan, hingga kini pihaknya masih mempertimbangkan kebijakan libur sekolah
tersebut, agar kebijakan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

“Terkait kebijakan meliburkan
sekolah masih perlu dibahas, mengingat tidak semua masyarakat memahami setiap
kebijakan yang diambil oleh pemerintah, bahwa yang dimaksud meliburkan itu anak
benar-benar berada di rumah untuk dan belajar di rumah,” kata Wabup Sukamara H
Ahmadi, Rabu (18/3).

Baca Juga :  Sekian Tahun Dibangun Belum Ada Kelanjutannya

Wabup menjelaskan, pihaknya
tidak ingin kebijakan libur sekolah yang diterapkan karena antisipasi wabah
virus corona justru digunakan untuk kepentingan lain seperti liburan, bepergian
keluar daerah yang saat ini sudah diimbau untuk membatasi diri. Bahkan mungkin
anak-anak di rumah justru tidak belajar seperti yang seharusnya.

“Jangan sampai nanti kebijakan
libur untuk kewaspadaan kita dengan mengurangi aktivitas di luar rumah justru
disalahgunakan oleh sebagian masyarakat untuk jalan-jalan ke mall dan sebagainya.
Inilah yang perlu kami kaji terlebih dahulu,” jelasnya.

Wabup mengakui, saat ini telah
ada beberapa wilayah mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah selama 14 hari
yang juga diartikan sebagai masa inkubasi Covid-19, sehingga dapat meminimalisir
penyebaran terhadap anak sekolah.

Baca Juga :  Wabup Minta Semua Pihak Serius Mencegah Virus Korona

“Namun kita masih belum
berlakukan libur sekolah, karena jangan sampai nanti ketika libur sekolah
diterapkan anak justru lebih cenderung bermain di luar rumah dan dimanfaatkan
untuk jalan-jalan yang justru akan rentan terjangkit virus,” pungkasnya. (lan/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru