PURUK CAHU – Bupati Perdie M
Yoseph membuka secara resmi Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) VI
tingkat Kabupaten Murung Raya, Senin malam (16/12). Diharapkan, Pesparawai
dapat memupuk kebersamaan dalam iman dan kasih sebagai warga gereja dan warga
negara yang baik.
Kegiatan yang diikuti peserta
dari 10 kecamatan se-Kabupaten Mura itu dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut.
Tujuannya sebagai sarana pembinaan warga gereja di bidang paduan suara dalam
upaya memupuk minat, bakat dan kreativitas warga gereja melalui seni dan budaya
yang bernafaskan religius.
Selain itu, juga sebagai
wahana menumbuhkembangkan semangat sportivitas dan persaudaraan bagi sesama
warga gereja yang berlandaskan iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
jurus selamat dunia.
Bupati berharap, dengan
kegiatan yang mulia ini dapat menampung, mendorong aspirasi dan hasrat umat
Kristiani dalam pembinaan kerohanian melalui kreasi seni budaya yang
bernafaskan keagamaan, mengembangkan kreativitas seni budaya yang hidup dalam
tata ibadah umat Kristiani sekaligus memelihara dan melestarikan budaya daerah
sebagai bagian dari budaya bangsa. “Oleh sebab itu pemerintah memandang
perlu untuk selalu konsisten dan terus menerus mendorong dan memperhatikan
kehidupan beragama yang ada di Mura sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab
pemerintah terhadap pengembangan nilai-nilai moral dan religious. Sehingga pada
gilirannya dapat memantapkan situasi dan kondisi yang aman, damai dan
sejahtera,” kata Perdie di hadapan pejabat dan undangan malam itu.
Pada kesempatan ini, bupati Mura
dua periode ini menyampaikan kepada seluruh kontingen Pesparawi Mura, agar
melalui Pesparawi dapat memberikan motivasi dan semangat baru, secara khusus
dan secara umum, untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan agar kebersamaan serta
kekompakkan yang telah lama terbina tetap terjaga.
“Melalui Pesparawi ini
juga saya berharap kiranya umat Kristiani senantiasa meningkatkan dan terus
memelihara kerukunan umat beragama, dan atas semuanya itu kita harus tetap
mengenakan kasih sebagai pengikat antara satu dengan yang lain,” ungkapnya.
Bupati juga minta agar menjadikan
ajang ini sebagai sarana untuk berlomba dalam memuji dan memuliakan nama Tuhan.
“Sehingga kita dapat mengukur kualitas keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Jangan malah sebaliknya menjadikan Pesparawi sebagai upaya untuk
memegahkan diri dan mengejar prestise semata,†tegasnya. (dad/ens)