27.1 C
Jakarta
Tuesday, April 8, 2025

Luar Biasa, Kalteng Ekspor Udang ke China

PALANGKA RAYA-700 kilometer
laut terbentang di Kalteng. Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya pun berlimpah.
Di antaranya adalah udang dan ikan. Pada 21 November nanti, Kalteng bakal melaksanakan
ekspor perdana udang ke China dengan jumlah 1.058 kilogram atau satu ton lebih.

Sekda Kalteng Fahrizal
Fitri mengatakan, ekspor perdana tersebut akan membuka jalan untuk ekspor
kekayaan perairan Kalteng, baik sungai maupun laut. Tentu hal ini akan menjadi
salah satu sumber devisa bagi Kalteng.

“Dengan adanya
ekspor perdana ini kami berharap akan membuka peluang sekaligus memanfaatkan
kekayaan laut Kalteng, sehingga ke depan semakin banyak yang diekspor ke
mancanegara,” katanya saat diwawancarai, usai membuka kegiatan Hari Ikan Nasional,
di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kalteng, Minggu (17/11).

Diungkapkannya, ekspor
ke China ini menjadi jalan pembuka dan tentunya akan terus dikembangkan ke depannya.
Untuk tujuan itu, pemerintah provinsi berencana meminta bantuan pemerintah pusat
untuk menjembatani pesanan-pesanan dari luar negeri.

Baca Juga :  Intensifkan Patroli, Masyarakat Ikut Andil Menjaga Ketertiban

“Wilayah yang
berpotensi akan hasil-hasil laut yang bisa diekspor yakni Kotawaringin Barat
(Kobar) dan Kotawaringin Timur (Kotim),” ungkapnya kepada media.

Di tempat yang sama,
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng Darliansjah mengatakan, udang yang
akan diekspor perdana pada 21 November nanti adalah jenis udang kering.
Menurutnya, udang tersebut diambil dari perairan Kobar. Udang-udang tersebut diolah
dan dikeringkan di pabrik yang berlokasi di Kobar.

“Ekspor perdana
nantinya akan dilaksanakan oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran,” bebernya.

Menurutnya, ke depan Kalteng
tak hanya mengekspor udang. Hasil laut lainnya seperti ikan pun akan diekspor
juga. Ke depan, lanjutnya, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Perikanan
Nusantara.

“Sudah beberapa
kali kami mengadakan pertemuan dan saat ini masih dalam rangka penjajakan,”
ucapnya.

Baca Juga :  Dukung DSPMD Terapkan Sistem APBDes Berbasis Daring

Sementara itu, Kepala
Pusat Pengendalian Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Widodo Sumianto mengatakan, Kalteng tercatat selalu berada
di atas data nasional dalam hal konsumsi ikan. Berdasarkan data yang tercatat,
ikan-ikan dari Indonesia telah diekspor ke 158 negara di dunia.

“Ikan-ikan
Indonesia sudah masuk dan diterima oleh negara-negara lain. Pada 2018 lalu,
Indonesia sudah ekspor satu juta ton ikan. Kami berharap ekspor tahun ini
melebihi angka itu,” kata Widodo.

Saat ini, lanjutnya,
Kalteng sudah mampu mendatangkan investor dan akan melakukan ekspor secara
langsung ke China. Hal ini berarti Kalteng sudah mampu memotong rantai
distribusi ikan yang selama ini harus melewati Surabaya dan Jakarta.

“Ini tentu luar biasa. Kalteng tercatat
sebagai provinsi yang mampu ekspor ikan secara langsung,” pungkasnya. (abw/ce/ala)

PALANGKA RAYA-700 kilometer
laut terbentang di Kalteng. Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya pun berlimpah.
Di antaranya adalah udang dan ikan. Pada 21 November nanti, Kalteng bakal melaksanakan
ekspor perdana udang ke China dengan jumlah 1.058 kilogram atau satu ton lebih.

Sekda Kalteng Fahrizal
Fitri mengatakan, ekspor perdana tersebut akan membuka jalan untuk ekspor
kekayaan perairan Kalteng, baik sungai maupun laut. Tentu hal ini akan menjadi
salah satu sumber devisa bagi Kalteng.

“Dengan adanya
ekspor perdana ini kami berharap akan membuka peluang sekaligus memanfaatkan
kekayaan laut Kalteng, sehingga ke depan semakin banyak yang diekspor ke
mancanegara,” katanya saat diwawancarai, usai membuka kegiatan Hari Ikan Nasional,
di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kalteng, Minggu (17/11).

Diungkapkannya, ekspor
ke China ini menjadi jalan pembuka dan tentunya akan terus dikembangkan ke depannya.
Untuk tujuan itu, pemerintah provinsi berencana meminta bantuan pemerintah pusat
untuk menjembatani pesanan-pesanan dari luar negeri.

Baca Juga :  Intensifkan Patroli, Masyarakat Ikut Andil Menjaga Ketertiban

“Wilayah yang
berpotensi akan hasil-hasil laut yang bisa diekspor yakni Kotawaringin Barat
(Kobar) dan Kotawaringin Timur (Kotim),” ungkapnya kepada media.

Di tempat yang sama,
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng Darliansjah mengatakan, udang yang
akan diekspor perdana pada 21 November nanti adalah jenis udang kering.
Menurutnya, udang tersebut diambil dari perairan Kobar. Udang-udang tersebut diolah
dan dikeringkan di pabrik yang berlokasi di Kobar.

“Ekspor perdana
nantinya akan dilaksanakan oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran,” bebernya.

Menurutnya, ke depan Kalteng
tak hanya mengekspor udang. Hasil laut lainnya seperti ikan pun akan diekspor
juga. Ke depan, lanjutnya, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Perikanan
Nusantara.

“Sudah beberapa
kali kami mengadakan pertemuan dan saat ini masih dalam rangka penjajakan,”
ucapnya.

Baca Juga :  Dukung DSPMD Terapkan Sistem APBDes Berbasis Daring

Sementara itu, Kepala
Pusat Pengendalian Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Widodo Sumianto mengatakan, Kalteng tercatat selalu berada
di atas data nasional dalam hal konsumsi ikan. Berdasarkan data yang tercatat,
ikan-ikan dari Indonesia telah diekspor ke 158 negara di dunia.

“Ikan-ikan
Indonesia sudah masuk dan diterima oleh negara-negara lain. Pada 2018 lalu,
Indonesia sudah ekspor satu juta ton ikan. Kami berharap ekspor tahun ini
melebihi angka itu,” kata Widodo.

Saat ini, lanjutnya,
Kalteng sudah mampu mendatangkan investor dan akan melakukan ekspor secara
langsung ke China. Hal ini berarti Kalteng sudah mampu memotong rantai
distribusi ikan yang selama ini harus melewati Surabaya dan Jakarta.

“Ini tentu luar biasa. Kalteng tercatat
sebagai provinsi yang mampu ekspor ikan secara langsung,” pungkasnya. (abw/ce/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru