27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Bekas Karhutla Disegel

MUARA TEWEH-Dugaan
pembakaran hutan dan lahan alias karhutla terus terjadi. Bahkan, jajaran Polsek
Montallat menemukan lahan bekas terbakar di Desa Sikan, Kecamatan Montallat. Lahan
tersebut dipasang garis polisi alias disegel untuk sementara.

Berdasarkan hasil
Pulbaket yang dilakukan, kebakaran tersebut masih belum diketahui asal api dan terduga
pelakunya. Dikarenakan saat terjadinya kebakaran tidak ada satu) orangpun warga
di lokasi kejadian, ketika cuaca dalam keadaan panas terik dan hembusan angin
cukup kencang.

Kapolsek Montallat AKP
Fry Mayedi Sastrawan menerangkan, upaya pemadaman kebakaran hutan dan semak
belukar dilakukan oleh tim gabungan, sebagian besar sudah dapat dikendalikan.
Tim gabungan melakukan konsulidasi dengan hasil sepakat tetap melakukan monitor
terhadap lokasi hutan yang telah terbakar.

“Apabila ditemukan atau
terindikasi bahwa kejadian tersebut murni unsur kesengajaan/pidana dan
diketahui ada pelakunya, maka permasalahannya akan diserahkan pada Polsek
Montallat untuk dilakukan proses hukum,” terang Fry, Rabu (14/8).

Baca Juga :  Kotim Dapat Jatah 1.240 Vaksin dan Kini Sudah Tiba di Sampit

Kendala yang dihadapi
selama dilakukan upaya pemadaman adalah jauhnya lokasi pengambilan air dari TKP
kebakaran dan terbatasnya jangkauan mobil Pemadam kebakaran, yang tidak dapat
menjangkau ketitik sumber api yang berada di dalam hutan.

Sementara itu, sebanyak
15 titik panas atau hotspot yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan
(Karhutla) di Kabupaten Murung Raya (Mura) selama 2019 di 10 kecamatan.

Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mura, Markudius Dani mengatakan
dari 15 titik hotspot yang terpantau, ada 8,6 hektare lahan sudah
terbakar. 

BPBD Mura terus
melakukan pencegahan karhutla dengan mendirikan posko di beberapa kecamatan.
Hanya saja lanjut Markudius, lokasi karhutla sering kali jauh dari jangkauan
tim darat sehingga sulit dipadamkan. 

“Kabupaten Murung
Raya ini memiliki geografis yang cukup luas. Sehingga jangkauan dalam pemadaman
ini sulit. Itu yang menjadi kendala kami saat ini ditambah dengan kesulitan
mendapat sumber air di lokasi untuk pemadaman,” ujarnya.

Baca Juga :  Apresiasi Pengembangan 12 Destinasi Wisata

Sementara itu, Polsek
Murung dan Team Brigade Darkahutla Kecamatan Murung melakukan sosialusasi dan
patroli bersama karhutla Di Desa Muara Bumban

Kapolsek Murung Iptu
Yulianto mengatakan, Polsek Murung dan Team Brigade Karhutla menggelar
monitoring lahan kering dalam rangka meningkatkan pencegahan terhadap kejadian
Karhutla diwilayah hukum Polsek Kecamatan Murung. Dari kebeberapa lahan kering
warga yang siap bakar langsung disampaikan himbauan kepada masyarakat maupun
perangkat Desa Muara Bumban Kecamatan Murung.

Dalam monitoring
tersebut Polsek Murung juga mengajak Team Brigade Darkarhutla Kecamatan
Murung  menyisir ke beberapa desa lainnya
serta  juga terus mengingatkan
kewaspadaan kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Murung agar senantiasa
tidak melakukan pembakaran serta berperan aktif dalam melakukan pencegahan
Karhutla.

“Kita minta agar seluruh elemen masyarakat
dapat berperan aktif dalam melakukan pencegahan Karhutla sehingga tidak ada
dampak kabut asap serta penindakan terhadap masyarakat akibat Karhutla,”
tegasnya. (her/dad/abe)

MUARA TEWEH-Dugaan
pembakaran hutan dan lahan alias karhutla terus terjadi. Bahkan, jajaran Polsek
Montallat menemukan lahan bekas terbakar di Desa Sikan, Kecamatan Montallat. Lahan
tersebut dipasang garis polisi alias disegel untuk sementara.

Berdasarkan hasil
Pulbaket yang dilakukan, kebakaran tersebut masih belum diketahui asal api dan terduga
pelakunya. Dikarenakan saat terjadinya kebakaran tidak ada satu) orangpun warga
di lokasi kejadian, ketika cuaca dalam keadaan panas terik dan hembusan angin
cukup kencang.

Kapolsek Montallat AKP
Fry Mayedi Sastrawan menerangkan, upaya pemadaman kebakaran hutan dan semak
belukar dilakukan oleh tim gabungan, sebagian besar sudah dapat dikendalikan.
Tim gabungan melakukan konsulidasi dengan hasil sepakat tetap melakukan monitor
terhadap lokasi hutan yang telah terbakar.

“Apabila ditemukan atau
terindikasi bahwa kejadian tersebut murni unsur kesengajaan/pidana dan
diketahui ada pelakunya, maka permasalahannya akan diserahkan pada Polsek
Montallat untuk dilakukan proses hukum,” terang Fry, Rabu (14/8).

Baca Juga :  Kotim Dapat Jatah 1.240 Vaksin dan Kini Sudah Tiba di Sampit

Kendala yang dihadapi
selama dilakukan upaya pemadaman adalah jauhnya lokasi pengambilan air dari TKP
kebakaran dan terbatasnya jangkauan mobil Pemadam kebakaran, yang tidak dapat
menjangkau ketitik sumber api yang berada di dalam hutan.

Sementara itu, sebanyak
15 titik panas atau hotspot yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan
(Karhutla) di Kabupaten Murung Raya (Mura) selama 2019 di 10 kecamatan.

Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mura, Markudius Dani mengatakan
dari 15 titik hotspot yang terpantau, ada 8,6 hektare lahan sudah
terbakar. 

BPBD Mura terus
melakukan pencegahan karhutla dengan mendirikan posko di beberapa kecamatan.
Hanya saja lanjut Markudius, lokasi karhutla sering kali jauh dari jangkauan
tim darat sehingga sulit dipadamkan. 

“Kabupaten Murung
Raya ini memiliki geografis yang cukup luas. Sehingga jangkauan dalam pemadaman
ini sulit. Itu yang menjadi kendala kami saat ini ditambah dengan kesulitan
mendapat sumber air di lokasi untuk pemadaman,” ujarnya.

Baca Juga :  Apresiasi Pengembangan 12 Destinasi Wisata

Sementara itu, Polsek
Murung dan Team Brigade Darkahutla Kecamatan Murung melakukan sosialusasi dan
patroli bersama karhutla Di Desa Muara Bumban

Kapolsek Murung Iptu
Yulianto mengatakan, Polsek Murung dan Team Brigade Karhutla menggelar
monitoring lahan kering dalam rangka meningkatkan pencegahan terhadap kejadian
Karhutla diwilayah hukum Polsek Kecamatan Murung. Dari kebeberapa lahan kering
warga yang siap bakar langsung disampaikan himbauan kepada masyarakat maupun
perangkat Desa Muara Bumban Kecamatan Murung.

Dalam monitoring
tersebut Polsek Murung juga mengajak Team Brigade Darkarhutla Kecamatan
Murung  menyisir ke beberapa desa lainnya
serta  juga terus mengingatkan
kewaspadaan kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Murung agar senantiasa
tidak melakukan pembakaran serta berperan aktif dalam melakukan pencegahan
Karhutla.

“Kita minta agar seluruh elemen masyarakat
dapat berperan aktif dalam melakukan pencegahan Karhutla sehingga tidak ada
dampak kabut asap serta penindakan terhadap masyarakat akibat Karhutla,”
tegasnya. (her/dad/abe)

Terpopuler

Artikel Terbaru