27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Masyarakat Banyak Mengeluh Pabrik Karet Belum Beroperasi

PURUK CAHU-Kepala
Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Murung Raya (Mura) Wandato mengaku kesulitan
bertemu Direktur Perusda Petak Malai Buluh Merindu untuk mengatuhui kejelasan
pabrik karet yang mereka kelola. Dia mengungkapkan, masyarakat banyak mengeluhkan
terkait keberadaan pabrik karet di Desa Muara Bumban yang sampai sekarang ini
belum beroperasi. 

“Sejak saya
dilantik menjadi Kapala Bagian Ekonomi, sampai sekarang belum pernah bertemu
dengan direkturnya, sehingga status Perusda maupun pabrik karet juga tidak
pernah saya tahu,” kata Wandato kepada wartawan di GPU Tira Tangka Balang, Jumat (11/10).

Dia mengungkapkan,
informasi terakhir yang dia terima, direktur perusda sedang berada di luar
Kalimantan. Selain itu dari laporan yang sampai hingga saat ini perusda itu
juga belum pernah diaudit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), sehingga
Pemkab belum bisa ambil langkah yang jelas terkait status pabrik karet
tersebut.

Baca Juga :  36 Warga Binaan Pemasyarakatan Rutala Mendapat Remisi

“Saat ini kami
masih menunggu kejelasannya terlebih dulu yang jelas kami akan berupaya
semaksimal mungkin pada 2020 pabrik karet ini bisa beroperasi dan
eksis sesuai apa yang diharapkan masyarakat khususnya para petani karet di
daerah ini,” tukasnya.

Sementara itu, Marwan,
salah satu warga mengaku sangat kecewa atas keberadaan pabrik karet sejak
diresmikan hanya sebentar beroperasi, setelah itu sampai sekarang belum pernah
lagi beroperasi. 

“Seharusnya pabrik
karet bisa membantu masyarakat dan dapat menjadi solusi dalam mengatasi
harga karet yang berlansung hingga saat ini masih terpuruk harganya,” ucapnya.
(her/uni)

PURUK CAHU-Kepala
Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Murung Raya (Mura) Wandato mengaku kesulitan
bertemu Direktur Perusda Petak Malai Buluh Merindu untuk mengatuhui kejelasan
pabrik karet yang mereka kelola. Dia mengungkapkan, masyarakat banyak mengeluhkan
terkait keberadaan pabrik karet di Desa Muara Bumban yang sampai sekarang ini
belum beroperasi. 

“Sejak saya
dilantik menjadi Kapala Bagian Ekonomi, sampai sekarang belum pernah bertemu
dengan direkturnya, sehingga status Perusda maupun pabrik karet juga tidak
pernah saya tahu,” kata Wandato kepada wartawan di GPU Tira Tangka Balang, Jumat (11/10).

Dia mengungkapkan,
informasi terakhir yang dia terima, direktur perusda sedang berada di luar
Kalimantan. Selain itu dari laporan yang sampai hingga saat ini perusda itu
juga belum pernah diaudit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), sehingga
Pemkab belum bisa ambil langkah yang jelas terkait status pabrik karet
tersebut.

Baca Juga :  36 Warga Binaan Pemasyarakatan Rutala Mendapat Remisi

“Saat ini kami
masih menunggu kejelasannya terlebih dulu yang jelas kami akan berupaya
semaksimal mungkin pada 2020 pabrik karet ini bisa beroperasi dan
eksis sesuai apa yang diharapkan masyarakat khususnya para petani karet di
daerah ini,” tukasnya.

Sementara itu, Marwan,
salah satu warga mengaku sangat kecewa atas keberadaan pabrik karet sejak
diresmikan hanya sebentar beroperasi, setelah itu sampai sekarang belum pernah
lagi beroperasi. 

“Seharusnya pabrik
karet bisa membantu masyarakat dan dapat menjadi solusi dalam mengatasi
harga karet yang berlansung hingga saat ini masih terpuruk harganya,” ucapnya.
(her/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru