SAMPIT – Sejumlah anggota DPRD
Kotim langsung menanggapi keluhan warga atas keberadaan depo sampah yang
menimbulkan bau tidak sedap. Karena aromanya telah mengganggu warga serta
proses belajar mengajar di SMPN 3 Sampit. Karena lokasi depo sampah itu hanya
berjarak sekitar sepuluh meter dari rumah warga.
Ketua Komisi II DPRD
Kotawaringin Timur Hj Darmawati beserta Sekretaris Komisi II Juliansyah dan anggota
dewan lainnya langsung inspeksi mendadak (sidak) ke depo sampah Sehati 04 di
Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang yang diprotes warga karena
menimbulkan bau tersebut.
“Setelah kami melihat
depo sampah itu, memang bangunannya belum selesai, tapi sudah digunakan untuk
pembuangan sampah. Akhirnya baunya sampai keluar terbawa angin. Karena dinding
bagian atas terbuka, karena belum selesai pembangunannya,” kata Darmawati,
Selasa (11/2).
Wakil rakyat itu sangat
menyayangkan depo sampah itu difungsikan terlebih dahulu. Padahal bangunannya
belum selesai dikerjakan. Warga tidak ada pilihan dan harus membuang sampah ke
depo tersebut karena tempat pembuangan sampah di sejumlah lokasi di kawasan itu
sudah ditutup.
“Untuk mengatasi masalah
ini, kami menyarankan pemerintah daerah segera menyelesaikan bangunan depo itu
agar bau sampah tidak tercium ke luar bangunan. Sementara menunggu pekerjaan
itu belum dilaksanakan, kami sarankan agar dinas terkait segera menutup dinding
yang terbuka menggunakan terpal atau triplek,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini
juga minta petugas yang ditempatkan di depo sampah harus bekerja dengan baik.
Selain pengangkutan sampah, juga harus tepat waktu agar sampah tidak sampai
menumpuk. Kalau sampai menumpuk itulah yang akhirnya menimbulkan bau.
“Kami meminta Dinas
Lingkungan Hidup memastikan bangunan depo sampah ini harus memenuhi persyaratan,
terutama dari sisi kesehatan dan kenyamanan. Karena dibangun dekat rumah
penduduk dan sekolah, sehingga akan menimbulkan masalah jika depo tersebut
menimbulkan bau,” akuinya. (bah/ens)