Site icon Prokalteng

Karnaval Topeng Meriahkan Festival Babukung

karnaval-topeng-meriahkan-festival-babukung

NANGA BULIK – Ribuan warga Lamandau memadati sejumlah ruas jalan
dalam Kota Nanga Bulik, Jumat (11/10). Mereka antusias menyaksikan dari dekat
karnaval topeng dalam Festival Babukung ke-5 tahun 2019. Tak hanya masyarakat
lokal, turis mancanegara pun terlihat antusias mengabadikan momen-momen
menggunakan kamera.

Peserta dari 8 kecamatan di
Lamandau, perwakilan dinas/instansi dan berbagai organisasi berjalan diiringi
musik khas serta tarian memakai topeng. Berbagai macam topeng atau luha
ditampilkan. Tari babukung sendiri bermakna penghibur saat ada anggota keluarga
yang meninggal.

Karnaval ini melintasi Kota Nanga
Bulik dan mencuri perhatian warga untuk menyaksikan. Karnaval ini menjadi
pengalaman dan gerbang untuk mengenal budaya Dayak yang ada di Lamandau. “Karnaval
ini sangat bagus. Ada berbagai macam topeng ditampilkan dan menambah wawasan
saya tentang budaya di Lamandau,” kata Nike, salah satu warga Sematu Jaya.

Nike mengaku telah beberapa kali
mengikuti Festival Babukung. Namun festival tahun ini mengusung konsep berbeda.
“Beda dengan tahun lalu. Tahun ini, lebih banyak agendanya. Juga ada
pentas seninya,” ungkapnya.

Festival ini digelar selama 3
hari, hingga Minggu (13/10). Tak hanya suguhan tradisional, ada kegiatan lain
seperti bazar UKM, pentas seni, workshop tari babukung, hingga penampilan
berbagai band lokal hingga nasional.

“Semoga kegiatan ini menjadi
nilai tambah bagi masyarakat dan mengenalkan budaya kepada masyarakat
luas,” kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana membacakan sambutan Gubernur
Kalteng Sugianto Sabran saat pembukaan Festival Babukung, kemarin.

Bagi pemerintah daerah, festival
ini menjadi kebanggaan, karena masuk dalam 100 calender of event bersanding
dengan Festival Budaya Isen Mulang. “Pentas seni dan budaya ini menjadi
kebanggaan Kabupaten Lamandau khususnya, dan Kalteng secara luas,”
pungkasnya. (cho/ens/ctk/nto)

Exit mobile version