31.3 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Ratusan Rumah di Empat Desa di Tualan Hulu Terendam Banjir

SAMPIT – Ada empat desa di Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten
Kotawaringin Timur terendam banjir. Kurang lebih ada 100 rumah warga yang kena
dampak banjir akibat hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Kotim beberapa
hari terakhir.

Pada Senin (10/6), unsur Muspika
Tualan Hulu langsung memantau perkembangan air yang merendam sejumlah desa di
wilayah tersebut. Setelah didata, ternyata ada empat desa yang terendam air
akibat luapan Sungai Tualan Hulu. Yaitu Desa Sebungsu, Tumbang Mujan, Mirah dan
Desa Luwuk Sampun.

Camat Tualan Hulu Rusmanto
menjelaskan, pihaknya mengecek ke Desa Sebungsu. Masyarakat di wilayah itu
terkena dampak meluapnya air Sungai Tualan Hulu. Ada sekitar 20 rumah dengan
ketinggian air mencapai 60 centimeter dari permukaan tanah terkena dampak
luapan air sungai tersebut.

Baca Juga :  FBIMBT Menjaring Seniman dan Seniwati

Sementara di Desa Tumbang Mujan,
ada 73 rumah yang terendam. Sementara 117 rumah lainnya terendam air dalam
skala kecil. Ketinggian air di sejumlah wilayah mencapai 70 centimeter.

“Jalan poros Desa Tumbang Mujan
berdekatan dengan bantaran Sungai Tualan Hulu juga terkena imbas dari banjir. Sehingga
jalan desa sepanjang kurang lebih 1 kilometer terendam air,” kata Rusmanto
kepada Kalteng Pos, Selasa (11/6).

Selanjutnya di Desa Mirah. Tidak
semua rumah penduduk di desa itu yang terkena dampak meluapnya sungai. Hal ini
dikarenakan desa tersebut sedikit berbukit. “Sekitar 30 rumah saja yang terkena
banjir dan ketinggian air hanya mencapai 40 centimeter,” ungkapnya.

Yang terakhir di Desa Luwuk
Sampun. Di tempat ini memiliki struktur tanah tinggi. Tapi sebagian masyarakat
masih ada yang bertempat tinggal di kampung lama (Luwuk Sampun). Masyarakat
yang bertempat tinggal di kampung lama itu terkena dampak meluapnya sungai.
“Ada sekitar 6 rumah dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter dari
permukaan tanah,” ujarnya.

Baca Juga :  Kebakaran di Jalan Tingang II, Rumah Ketua RT Nyaris Ikut Terbakar

Meski keberadaan air masih
tergolong tidak mengkhawatirkan, namun dikhawatirkan akan terus bertambah.
Karena masih sering terjadi hujan. “Saya juga menyampaikan agar masyarakat
tetap waspada dan selalu berhati-hati jika melakukan aktivitas di Sungai Tualan
Hulu. Jika ada hal yang penting, langsung saja menyampaikan kepada aparat
pemerintahan desa setempat. Kami akan selalu memantau dan aktif menyikapi
masalah banjir di Tualan Hulu ini,” pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

SAMPIT – Ada empat desa di Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten
Kotawaringin Timur terendam banjir. Kurang lebih ada 100 rumah warga yang kena
dampak banjir akibat hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Kotim beberapa
hari terakhir.

Pada Senin (10/6), unsur Muspika
Tualan Hulu langsung memantau perkembangan air yang merendam sejumlah desa di
wilayah tersebut. Setelah didata, ternyata ada empat desa yang terendam air
akibat luapan Sungai Tualan Hulu. Yaitu Desa Sebungsu, Tumbang Mujan, Mirah dan
Desa Luwuk Sampun.

Camat Tualan Hulu Rusmanto
menjelaskan, pihaknya mengecek ke Desa Sebungsu. Masyarakat di wilayah itu
terkena dampak meluapnya air Sungai Tualan Hulu. Ada sekitar 20 rumah dengan
ketinggian air mencapai 60 centimeter dari permukaan tanah terkena dampak
luapan air sungai tersebut.

Baca Juga :  FBIMBT Menjaring Seniman dan Seniwati

Sementara di Desa Tumbang Mujan,
ada 73 rumah yang terendam. Sementara 117 rumah lainnya terendam air dalam
skala kecil. Ketinggian air di sejumlah wilayah mencapai 70 centimeter.

“Jalan poros Desa Tumbang Mujan
berdekatan dengan bantaran Sungai Tualan Hulu juga terkena imbas dari banjir. Sehingga
jalan desa sepanjang kurang lebih 1 kilometer terendam air,” kata Rusmanto
kepada Kalteng Pos, Selasa (11/6).

Selanjutnya di Desa Mirah. Tidak
semua rumah penduduk di desa itu yang terkena dampak meluapnya sungai. Hal ini
dikarenakan desa tersebut sedikit berbukit. “Sekitar 30 rumah saja yang terkena
banjir dan ketinggian air hanya mencapai 40 centimeter,” ungkapnya.

Yang terakhir di Desa Luwuk
Sampun. Di tempat ini memiliki struktur tanah tinggi. Tapi sebagian masyarakat
masih ada yang bertempat tinggal di kampung lama (Luwuk Sampun). Masyarakat
yang bertempat tinggal di kampung lama itu terkena dampak meluapnya sungai.
“Ada sekitar 6 rumah dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter dari
permukaan tanah,” ujarnya.

Baca Juga :  Kebakaran di Jalan Tingang II, Rumah Ketua RT Nyaris Ikut Terbakar

Meski keberadaan air masih
tergolong tidak mengkhawatirkan, namun dikhawatirkan akan terus bertambah.
Karena masih sering terjadi hujan. “Saya juga menyampaikan agar masyarakat
tetap waspada dan selalu berhati-hati jika melakukan aktivitas di Sungai Tualan
Hulu. Jika ada hal yang penting, langsung saja menyampaikan kepada aparat
pemerintahan desa setempat. Kami akan selalu memantau dan aktif menyikapi
masalah banjir di Tualan Hulu ini,” pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru