27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Rapat Karhutla Langsung Dibuka Oleh Bupati

KUALA
KAPUAS – Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat, MM.MT membuka secara resmi
rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah
Kabupaten Kapuas yang dilaksanakan di aula Kantor Bupati, Senin (10/2).

Dalam
rapat tersebut dihadiri, Dandim 1011/Klk Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono,
perwakilan Kapolres Kapuas dan perwakilan Ketua DPRD Kabupaten Kapuas. Selain
itu dihadiri Kepala OPD Lingkup Pemkab Kapuas, Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga beserta jajaran, Camat
se-Kabupaten Kapuas, Kepala Desa di wilayah Kabupaten Kapuas, Kapolsek,
Danramil, Babinsa, Babin Kamtibmas serta undangan lainnya.

Dalam
sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Kabupaten Kapuas telah membentuk satgas
untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Mulai dari tingkat desa sampai
dengan kabupaten.  Dirinya juga  mengingatkan kembali kepada semuanya, agar
satgas khususnya di desa sebagai ketuanya adalah Kepala Desa.  Untuk keperluan Satgas Desa, menurutnya dapat
dianggarkan dari Dana Desa.  Baik tugas
yang harus dilakukan. Semuanya sudah jelas diatur di dalam tugas dan fungsi satgas.

Baca Juga :  Ini yang Akan Diperiksa Propam Jika Masuk Area Polresta Palangka Raya

“Silakan
kembali kepada BPBD untuk menjelaskan nanti kepada seluruh Bapak dan Ibu Kepala
Desa. Sedangkan untuk tingkat kecamatan agar dapat melakukan koordinasi dengan
desa dan Kabupaten. Untuk kabupaten harus terus memonitor kondisi wilayah
kita.  Intinya kita melakukan sosialisasi
dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seluruhnya.
Dengan kebersamaan, saya yakin dan percaya Karhutla Kapuas bisa kita atasi,”
terang bupati.

Disamping
itu, orang nomor satu di Kabupaten Kapuas itu menekankan agar semua pihak
jangan lengah dan perlu sedini mungkin untuk melakukan persiapan dan langkah
guna upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.   Mengingat Kabupaten Kapuas terdapat lahan
gambut terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah.

Sementara
dalam kesempatan yang sama, Kepala BPBD dalam laporannya menyampaikan Rapat
Koordinasi yang dilaksanakan merupakan tindaklanjut dari Rapat Koordinasi
Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Istana Negara pada, Kamis
(6/2) yang lalu.

Baca Juga :  Tinjau UNBK, Ini Pesan Wakil Bupati

Ia
menjelaskan, Tahun Anggaran 2019 BPBD Kapuas melalui Dana Bagi Hasil Sumberdaya
Kehutanan (DBH-DR) telah menambah peralatan dan sarana untuk mendukung
penanganan Karhutla.  Seperti halnya
penyediaan mobil tangki, damkar 4 unit, Mobil Slip On 2 unit, Mobil Patroli 2
unit, Kendaraan Angkut Medan 2 unit, Motor Trail 10 unit, Speed Boat 200 Pk 1
unit , penyediaan peralatan operasi seperti mesin-mesin pemadam berbagai type
dan perlengkapannya, Alat Pelindung Diri (APD0), peralatan komunikasi, Drone
dan GPS.

“Untuk
upaya pencegahan juga telah terpasang papan peringatan atau himbauan di delapan
kecamatan yang rawan karhutla sebanyak 355 buah.  Pelaksanaan sosialisasi dan pembentukan desa
tangguh bencana sebanyak 5 desa di 3 kecamatan,” tutur Panahatan Sinaga.
(Hmskmf/iha/CTK)

KUALA
KAPUAS – Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat, MM.MT membuka secara resmi
rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah
Kabupaten Kapuas yang dilaksanakan di aula Kantor Bupati, Senin (10/2).

Dalam
rapat tersebut dihadiri, Dandim 1011/Klk Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono,
perwakilan Kapolres Kapuas dan perwakilan Ketua DPRD Kabupaten Kapuas. Selain
itu dihadiri Kepala OPD Lingkup Pemkab Kapuas, Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga beserta jajaran, Camat
se-Kabupaten Kapuas, Kepala Desa di wilayah Kabupaten Kapuas, Kapolsek,
Danramil, Babinsa, Babin Kamtibmas serta undangan lainnya.

Dalam
sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Kabupaten Kapuas telah membentuk satgas
untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Mulai dari tingkat desa sampai
dengan kabupaten.  Dirinya juga  mengingatkan kembali kepada semuanya, agar
satgas khususnya di desa sebagai ketuanya adalah Kepala Desa.  Untuk keperluan Satgas Desa, menurutnya dapat
dianggarkan dari Dana Desa.  Baik tugas
yang harus dilakukan. Semuanya sudah jelas diatur di dalam tugas dan fungsi satgas.

Baca Juga :  Ini yang Akan Diperiksa Propam Jika Masuk Area Polresta Palangka Raya

“Silakan
kembali kepada BPBD untuk menjelaskan nanti kepada seluruh Bapak dan Ibu Kepala
Desa. Sedangkan untuk tingkat kecamatan agar dapat melakukan koordinasi dengan
desa dan Kabupaten. Untuk kabupaten harus terus memonitor kondisi wilayah
kita.  Intinya kita melakukan sosialisasi
dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seluruhnya.
Dengan kebersamaan, saya yakin dan percaya Karhutla Kapuas bisa kita atasi,”
terang bupati.

Disamping
itu, orang nomor satu di Kabupaten Kapuas itu menekankan agar semua pihak
jangan lengah dan perlu sedini mungkin untuk melakukan persiapan dan langkah
guna upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.   Mengingat Kabupaten Kapuas terdapat lahan
gambut terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah.

Sementara
dalam kesempatan yang sama, Kepala BPBD dalam laporannya menyampaikan Rapat
Koordinasi yang dilaksanakan merupakan tindaklanjut dari Rapat Koordinasi
Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Istana Negara pada, Kamis
(6/2) yang lalu.

Baca Juga :  Tinjau UNBK, Ini Pesan Wakil Bupati

Ia
menjelaskan, Tahun Anggaran 2019 BPBD Kapuas melalui Dana Bagi Hasil Sumberdaya
Kehutanan (DBH-DR) telah menambah peralatan dan sarana untuk mendukung
penanganan Karhutla.  Seperti halnya
penyediaan mobil tangki, damkar 4 unit, Mobil Slip On 2 unit, Mobil Patroli 2
unit, Kendaraan Angkut Medan 2 unit, Motor Trail 10 unit, Speed Boat 200 Pk 1
unit , penyediaan peralatan operasi seperti mesin-mesin pemadam berbagai type
dan perlengkapannya, Alat Pelindung Diri (APD0), peralatan komunikasi, Drone
dan GPS.

“Untuk
upaya pencegahan juga telah terpasang papan peringatan atau himbauan di delapan
kecamatan yang rawan karhutla sebanyak 355 buah.  Pelaksanaan sosialisasi dan pembentukan desa
tangguh bencana sebanyak 5 desa di 3 kecamatan,” tutur Panahatan Sinaga.
(Hmskmf/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru