MUARA TEWEH-Dinas
Perhubungan (Dishub) Kabupaten Barito Utara (Batara) melalui Kabid Perhubungan
Sungai dan Penyeberangan (PSP), Mihrab Buanapazi menjelaskan di Batara terdapat
tujuh titik tempat feri penyeberangan. Seperti yang ada di Desa Nihan Hilir Kecamatan
Lahei Barat, Kecamatan Lahei, Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah, Desa Malawaken
Kecamatan Teweh Tengah, Desa Bintang Ninggi Kecamatan Teweh Selatan, Desa
Kamawen Kecamatan Montallat dan Kecamatan Montallat. Feri penyeberangan ini
masih menjadi andalan masyarakat sekitar.
โBiaya sekali
lewat itu harganya bervariasi. Seperti di Kecamatan Lahei, mobil sekali lewat
Rp50.000 kalau di Desa Bintang Ninggi sebesar Rp150.000. Begitu juga dengan
kendaraan roda dua, di Kecamatan Lahei Rp5.000 untuk yang ada di Desa Nihan
Hilir Rp.10.000,โ ujarnya belum lama ini.
Dia mengungkapkan,
selama ini pihaknya dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan, yaitu melakukan pemasangan spanduk di setiap tempat feri penyeberangan.
โSelama lima tahun terakhir, angka kecelakaan yang menyebabkan kehilangan
nyawa Alhamdulillah belum pernah terjadi. Hanya ada mobil susah naik tanjakkan
jika air sedang surut. Seperti itu saja kendalanya, itupun yang susah naik
karena ada muatan di dalam bak mobilnya,โ kata Mihrab.
Dijelaskannya pula, feri
penyeberangan paling banyak di lewati kendaraan di Kabupaten Barito Utara
(Batara) yaitu di Desa Bintang Ninggi. Itu dikarenakan wilayah diseberang Desa
Bintang Ninggi banyak perusahaan yang beroperasi serta tembusan desa-desa.
โDi Desa Bintang
Ninggi paling banyak di lewati kendaraan roda dua maupun roda empat di banding feri-feri
yang lain. Hal itu disebabkan karena wilayah Desa Bintang Ninggi banyak
perusahaan dan tebusan desa-desa, selain itu aksesnya lebih dekat untuk menuju
kota Muara Teweh,รขโฌย terangnya.
Diaa menghimbau kepada pemilik usaha agar selalu
mencek keamanan mesin maupun kapal yang digunakan. Juga paling terpenting yaitu
membatasi muatan penumpang agar beban dari kapal tidak melampaui batas
maksimal.(adl/uni)