30 C
Jakarta
Monday, April 21, 2025

Kunjungi Batara, Putra Ketua MPR Ingin Silaturahmi dan Melihat Budaya

MUARA
TEWEH
-Kedatangan
Yudistira Aditya Bambang Soesantyo mendapat sambutan masyarakat Kabupaten
Barito Utara (Batara). Putra Ketua MPR RI Bambang Soesantyo ini melakukan
kunjungan sebagai perwakilan Indonesia untuk mengembangkan budaya ke luar
negeri.

Yudistira ingin melihat
budaya leluhur masyarakat Dayak yaitu, Rumah Betang Dabung Tiram yang berdiri
tahun 1925 di Desa Karamuan, Kecamatan Lahei Barat. Selain itu, melihat Rumah
Betang Tambau yang dibangun Tumenggung Djuntai pada zaman penjajahan Belanda
tahun 1935 dengan ukuran  47×20 meter di
Desa Nihan.

Yudistira Aditya
menjelaskan maksud dan tujuannya berkunjung adalah untuk menyambung tali
silaturahmi kita yang masih kurang. “Kita ingin menjalin silaturahmi karena,
persatuan lebih indah dari apapun. Saya merasa bangga dan disini merasa seperti
keluarga sendiri. Saya baru pertama kali kesini, saya lihat warga tetap
mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tak Ingin Pilkades Ditunda, Kades “Serbu” Komisi I DPRD Kapuas

Plt Kepala
Disbudparpora Batara, Annisa Cahyawati mengucapkan terimakasih atas kunjungan
putra Ketua MPR RI tersebut. Dia menjelaskan, Rumah Betang Dabung Tiram dan
Rumah Betang Tambau merupakan simbol. “Pak Yudistira ingin menyaksikan langsung
fakta kehidupan masyarakat Dayak yang hidup berdampingan secara damai,” ucapnya
didampingi Camat Lahei Barat, Kastanto.

Selain tempat
tinggal, lanjut dia, Rumah Betang juga digunakan untuk tempat musyawarah, acara
adat dan ritual masyarakat Dayak. Kedatanggan Yudistira disambut dengan potong
pantan dan tari-tarian. Yudis, panggilan akrabnya juga bertatap muka dengan
unsur Tripika, kepala desa, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat  setempat.

MUARA
TEWEH
-Kedatangan
Yudistira Aditya Bambang Soesantyo mendapat sambutan masyarakat Kabupaten
Barito Utara (Batara). Putra Ketua MPR RI Bambang Soesantyo ini melakukan
kunjungan sebagai perwakilan Indonesia untuk mengembangkan budaya ke luar
negeri.

Yudistira ingin melihat
budaya leluhur masyarakat Dayak yaitu, Rumah Betang Dabung Tiram yang berdiri
tahun 1925 di Desa Karamuan, Kecamatan Lahei Barat. Selain itu, melihat Rumah
Betang Tambau yang dibangun Tumenggung Djuntai pada zaman penjajahan Belanda
tahun 1935 dengan ukuran  47×20 meter di
Desa Nihan.

Yudistira Aditya
menjelaskan maksud dan tujuannya berkunjung adalah untuk menyambung tali
silaturahmi kita yang masih kurang. “Kita ingin menjalin silaturahmi karena,
persatuan lebih indah dari apapun. Saya merasa bangga dan disini merasa seperti
keluarga sendiri. Saya baru pertama kali kesini, saya lihat warga tetap
mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tak Ingin Pilkades Ditunda, Kades “Serbu” Komisi I DPRD Kapuas

Plt Kepala
Disbudparpora Batara, Annisa Cahyawati mengucapkan terimakasih atas kunjungan
putra Ketua MPR RI tersebut. Dia menjelaskan, Rumah Betang Dabung Tiram dan
Rumah Betang Tambau merupakan simbol. “Pak Yudistira ingin menyaksikan langsung
fakta kehidupan masyarakat Dayak yang hidup berdampingan secara damai,” ucapnya
didampingi Camat Lahei Barat, Kastanto.

Selain tempat
tinggal, lanjut dia, Rumah Betang juga digunakan untuk tempat musyawarah, acara
adat dan ritual masyarakat Dayak. Kedatanggan Yudistira disambut dengan potong
pantan dan tari-tarian. Yudis, panggilan akrabnya juga bertatap muka dengan
unsur Tripika, kepala desa, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat  setempat.

Terpopuler

Artikel Terbaru