31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Hostpot Muncul, Kabut Asap Selimuti Sukamara

SUKAMARA – Meski kerap diguyur hujan dalam beberapa
hari terakhir, namun tidak menjamin wilayah Kabupaten Sukamara bebas dari karhutla.
Kebakaran lahan masih terpantau terjadi di sejumlah wilayah di antaranya dalam
kota Sukamara.

Akibat kebakaran lahan di dalam
kota tersebut menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Sukamara diselimuti
kabut asap tebal yang terjadi pada malam hingga pagi hari.

Kepala Satpol PP dan Damkar
Sukamara Iwan Miraza mengatakan, sejak Rabu (6/11) sedikitnya ada 20 titik
hotspot yang terpantau di Kabupaten Sukamara dengan wilayah terparah yang
terjadi kebakaran di kawasan Kecamatan Pantai Lunci.

“Kemarin ada 20 titik hotspot
yang terpantau satelit dan tersebar di Kabupaten Sukamara, untuk hari ini
(Kemarin, red) belum diketahui karena memang titik hotspot tidak bisa
dipastikan, karena terus berubah bahkan dalam hitungan jam bisa bertambah bisa
juga berkurang,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media di kawasan Aula Kantor
Bupati Sukamara, Kamis (7/11).

Baca Juga :  Mekanisme dan Etika Harus Diutamakan, Dalam Penggunaan Anggaran Covid-

Pihaknya menduga ada unsur
kesengajaan pada kejadian kebakaran lahan di Kabupaten Sukamara, mengingat
rentetan kejadian kebakaran lahan terus berulang meski sudah beberapa hari
diguyur hujan.

Iwan menjelaskan, salah satu
faktor terus meluasnya kebakaran dikarenakan cuaca panas yang terik ditambah
dengan hembusan angin yang kencang, terlebih kebakaran yang terbanyak kerap
terjadi di wilayah pantai seperti di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan
Jelai.

“Meski demikian kebakaran yang
terjadi di wilayah pantai lebih mudah ditangani karena terjadi di atas tanah
mineral yang tidak mengadung tanah gambut,” pungkasnya. (lan/ami/nto)

SUKAMARA – Meski kerap diguyur hujan dalam beberapa
hari terakhir, namun tidak menjamin wilayah Kabupaten Sukamara bebas dari karhutla.
Kebakaran lahan masih terpantau terjadi di sejumlah wilayah di antaranya dalam
kota Sukamara.

Akibat kebakaran lahan di dalam
kota tersebut menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Sukamara diselimuti
kabut asap tebal yang terjadi pada malam hingga pagi hari.

Kepala Satpol PP dan Damkar
Sukamara Iwan Miraza mengatakan, sejak Rabu (6/11) sedikitnya ada 20 titik
hotspot yang terpantau di Kabupaten Sukamara dengan wilayah terparah yang
terjadi kebakaran di kawasan Kecamatan Pantai Lunci.

“Kemarin ada 20 titik hotspot
yang terpantau satelit dan tersebar di Kabupaten Sukamara, untuk hari ini
(Kemarin, red) belum diketahui karena memang titik hotspot tidak bisa
dipastikan, karena terus berubah bahkan dalam hitungan jam bisa bertambah bisa
juga berkurang,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media di kawasan Aula Kantor
Bupati Sukamara, Kamis (7/11).

Baca Juga :  Mekanisme dan Etika Harus Diutamakan, Dalam Penggunaan Anggaran Covid-

Pihaknya menduga ada unsur
kesengajaan pada kejadian kebakaran lahan di Kabupaten Sukamara, mengingat
rentetan kejadian kebakaran lahan terus berulang meski sudah beberapa hari
diguyur hujan.

Iwan menjelaskan, salah satu
faktor terus meluasnya kebakaran dikarenakan cuaca panas yang terik ditambah
dengan hembusan angin yang kencang, terlebih kebakaran yang terbanyak kerap
terjadi di wilayah pantai seperti di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan
Jelai.

“Meski demikian kebakaran yang
terjadi di wilayah pantai lebih mudah ditangani karena terjadi di atas tanah
mineral yang tidak mengadung tanah gambut,” pungkasnya. (lan/ami/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru