26.3 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Dinkes Berupaya Tekan AKI

MUARA TEWEH- Untuk menurunkan Angka Kematian
Ibu (AKI) di Kabupaten Barito Utara (Batara), Dinas Kesehatan (Dinkes)
melaksanakan pengelolaan program kerja sama antara puskesmas dan pihak rumah
sakit dalam pelayanan darah.

Plt Kadis Dinas Kesehatan Batara Siswandoyo
menegaskan, AKI di Indonesia masih tinggi walapun cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan sudah mencapai lebih dari 80 persen. 

Berdasarkan Survei Demokrasi dan Kesehatan
(SDKI) tahun 2012, AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 menunjukan AKI lebih rendah
dibandingkan SDKI tahun 2012 yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Penyebab utama kematian ibu di Indonesia ini
adalah yaitu pendarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK) gangguan sistem
peredaran darah (jantung, stroke dan lain-lain) dan infeksi.

Baca Juga :  Pendapatan Batara Tidak Sesuai Target yang Telah Ditetapkan, Ini Rinci

“Penyebab kematian ibu terbanyak adalah
akibat pendarahan sebesar 27 persen (Data rutin Direktorat Kesga tahun
2016),” katanya.

Salah satu upaya untuk penurunan angka
kematian bagi ibu melahirkan, kata dia, adalah melalui pemenuhan kebutuhan
darah bagi ibu melahirkan dengan komplikasi pendarahan. Hal ini pula,
membutuhkan pelayanan darah yang aman dan berkualitas serta perlu didukung
dengan ketersediaan daerah sesuai kebutuhan.

Diterangkannya, dengan adanya program
kerjasama antara puskesmas, UTD dan rumah sakit dalam pelayanan darah untuk
menurunkan AKI, diharapkan jumlah kantong darah dan jenis golongan darah langka
dapat dipenuhi.

Ditambahkan Siswandoyo, pemenuhan kekurangan
tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip portabilitas. Yakni dalam
pelaksanaan program kerjasama tidak mengenal batas wilayah dalam pemenuhan
kebutuhan darah. 

Baca Juga :  Gagal Panen, Petani di Cemara Labat Kapuas Berharap Bantuan

“Program ini pun dapat bermanfaat ganda
karena darah yang telah tersedia namun tidak dipakai oleh ibu melahirkan, dapat
dipakai pasien lain yang membutuhkan,” tukasnya. (dad/ram)

 

 

 

MUARA TEWEH- Untuk menurunkan Angka Kematian
Ibu (AKI) di Kabupaten Barito Utara (Batara), Dinas Kesehatan (Dinkes)
melaksanakan pengelolaan program kerja sama antara puskesmas dan pihak rumah
sakit dalam pelayanan darah.

Plt Kadis Dinas Kesehatan Batara Siswandoyo
menegaskan, AKI di Indonesia masih tinggi walapun cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan sudah mencapai lebih dari 80 persen. 

Berdasarkan Survei Demokrasi dan Kesehatan
(SDKI) tahun 2012, AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 menunjukan AKI lebih rendah
dibandingkan SDKI tahun 2012 yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Penyebab utama kematian ibu di Indonesia ini
adalah yaitu pendarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK) gangguan sistem
peredaran darah (jantung, stroke dan lain-lain) dan infeksi.

Baca Juga :  Pendapatan Batara Tidak Sesuai Target yang Telah Ditetapkan, Ini Rinci

“Penyebab kematian ibu terbanyak adalah
akibat pendarahan sebesar 27 persen (Data rutin Direktorat Kesga tahun
2016),” katanya.

Salah satu upaya untuk penurunan angka
kematian bagi ibu melahirkan, kata dia, adalah melalui pemenuhan kebutuhan
darah bagi ibu melahirkan dengan komplikasi pendarahan. Hal ini pula,
membutuhkan pelayanan darah yang aman dan berkualitas serta perlu didukung
dengan ketersediaan daerah sesuai kebutuhan.

Diterangkannya, dengan adanya program
kerjasama antara puskesmas, UTD dan rumah sakit dalam pelayanan darah untuk
menurunkan AKI, diharapkan jumlah kantong darah dan jenis golongan darah langka
dapat dipenuhi.

Ditambahkan Siswandoyo, pemenuhan kekurangan
tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip portabilitas. Yakni dalam
pelaksanaan program kerjasama tidak mengenal batas wilayah dalam pemenuhan
kebutuhan darah. 

Baca Juga :  Gagal Panen, Petani di Cemara Labat Kapuas Berharap Bantuan

“Program ini pun dapat bermanfaat ganda
karena darah yang telah tersedia namun tidak dipakai oleh ibu melahirkan, dapat
dipakai pasien lain yang membutuhkan,” tukasnya. (dad/ram)

 

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru