33 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Mengelus Dada Melihat Pasar Gembira

MUARA TEWEH-Jika melihat Pasar Gembira Muara
Teweh, perasaan hati tak seperti namanya. Pasar plus terminal yang dibangun di masa
pemerintahan Bupati Badaruddin (1998-2003) lalu terkesan mubazir. Hal itu,
menuai tanda tanya para tokoh masyarakat Kabupaten Batara, salah satunya Achmad
Syarpani sekaligus mantan anggota DPRD Batara dan DPRD Kalteng.

Pasar Gembira itu, sebutnya, dibangun dengan
dana APBD mencapai miliaran rupiah. Sungguh disayangkan saat ini bangunan milik
Pemkab Batara dibiarkan terbengkalai tanpa difungsikan selayaknya. Saban hari
hanya digunakan transit untuk bongkar muat barang.

“Sayang sekali tidak difungsikan
sebagaimana mestinya. Ini harus dipikirkan dan harus ada solusi agar bangunan
tersebut bisa difungsikan,” ujar Syarpani.

Baca Juga :  Jadi Penyemangat Santri Menambah Ilmu

Pembangunan tersebut dulunya menggunakan dana
dari APBD. Ia tentunya peduli terhadap kemajuan daerah, termasuk bangunan itu,
yang ia anggap layak dan masih berpotensial digunakan guna menambah PAD serta
perputaran ekonomi di daerah bisa lebih lancar.

“Saya sampai mengelus dada melihatnya. Saya
tahu persis perjuangan untuk bisa membangun fasilitas umum itu, karena waktu
itu saya di DPRD,” pungkasnya.(adl/ram)

MUARA TEWEH-Jika melihat Pasar Gembira Muara
Teweh, perasaan hati tak seperti namanya. Pasar plus terminal yang dibangun di masa
pemerintahan Bupati Badaruddin (1998-2003) lalu terkesan mubazir. Hal itu,
menuai tanda tanya para tokoh masyarakat Kabupaten Batara, salah satunya Achmad
Syarpani sekaligus mantan anggota DPRD Batara dan DPRD Kalteng.

Pasar Gembira itu, sebutnya, dibangun dengan
dana APBD mencapai miliaran rupiah. Sungguh disayangkan saat ini bangunan milik
Pemkab Batara dibiarkan terbengkalai tanpa difungsikan selayaknya. Saban hari
hanya digunakan transit untuk bongkar muat barang.

“Sayang sekali tidak difungsikan
sebagaimana mestinya. Ini harus dipikirkan dan harus ada solusi agar bangunan
tersebut bisa difungsikan,” ujar Syarpani.

Baca Juga :  Jadi Penyemangat Santri Menambah Ilmu

Pembangunan tersebut dulunya menggunakan dana
dari APBD. Ia tentunya peduli terhadap kemajuan daerah, termasuk bangunan itu,
yang ia anggap layak dan masih berpotensial digunakan guna menambah PAD serta
perputaran ekonomi di daerah bisa lebih lancar.

“Saya sampai mengelus dada melihatnya. Saya
tahu persis perjuangan untuk bisa membangun fasilitas umum itu, karena waktu
itu saya di DPRD,” pungkasnya.(adl/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru