31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Dokter Gigi dan Bidan Minim

BUNTOK-Wakil Ketua DPRD Barsel
Hj Rayuhani mengatakan, tahun-tahun berikutnya, dunia kesehatan di Barsel mesti
berbenah. Hal ini, katanya, karena masih minimnya tenaga kesehatan di Barsel.

Itu terungkap di data Dinas
Kesehatan (Dinkes) Barsel saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Barsel
beberapa waktu lalu. Dari data itu, jumlah bidan di barsel baru 80 persen dari
kuota minimal maupun profesionalnya pelayanan kesehatan bagi segenap masyarakat
Barsel. Demikian juga dengan dokter gigi yang baru mencapai angka 40 persen.

Menurut Hj Rayuhani, tenaga
bidan yang masih minim yakni di Kecamatan Dusun Hilir dan Kecamatan Dusun
Utara. Sedangkan yang lebih banyak kekurangan tenaga bidan yakni Kecamatan
Dusun Utara, di mana ada 19  desa dan
hanya ada 9 orang bidan, sementara untuk Kecamatan Dusun Hilir hanya beberapa
kampung saja yang belum ada bidannya.

Baca Juga :  Simulasikan Pemakaman Jenazah Covid-19

Dia berharap, kelak satu desa bisa
memiliki 1 orang tenaga bidan, demikian juga dengan tenaga dokter gigi. “Sebab
di Barsel dokter gigi hanya ada beberapa orang dan untuk mengisi seluruh
puskemas di Barsel sangat dibutuhkan 10 tenaga dokter,” ungkapnya.

Untuk mencukupi kekurangan
dokter gigi, dan secara khusus untuk tenaga bidan di Barsel, lanjut Rayuhani,
pihaknya mendapat laporan bahwa Pemkab Barsel sudah berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kalteng, terkait penambahan tenaga bidan itu. “Bahkan informasi yang
kita terima Dinas Kesehatan Kalteng menyetujui dan bersedia untuk menambah
kekurangan khususnya tenaga bidan,” katanya.

Dengan adanya penambahan
tenaga bidan, tambah wanita berkacamata ini, Dinas Kesehatan Barsel sangat
diharapkan bisa menempatkannya secara merata di desa-desa yang belum memiliki
bidan. (ner/ami)

Baca Juga :  Perusahaan Wajib Memberikan THR, Jika Tidak akan Disanksi

BUNTOK-Wakil Ketua DPRD Barsel
Hj Rayuhani mengatakan, tahun-tahun berikutnya, dunia kesehatan di Barsel mesti
berbenah. Hal ini, katanya, karena masih minimnya tenaga kesehatan di Barsel.

Itu terungkap di data Dinas
Kesehatan (Dinkes) Barsel saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Barsel
beberapa waktu lalu. Dari data itu, jumlah bidan di barsel baru 80 persen dari
kuota minimal maupun profesionalnya pelayanan kesehatan bagi segenap masyarakat
Barsel. Demikian juga dengan dokter gigi yang baru mencapai angka 40 persen.

Menurut Hj Rayuhani, tenaga
bidan yang masih minim yakni di Kecamatan Dusun Hilir dan Kecamatan Dusun
Utara. Sedangkan yang lebih banyak kekurangan tenaga bidan yakni Kecamatan
Dusun Utara, di mana ada 19  desa dan
hanya ada 9 orang bidan, sementara untuk Kecamatan Dusun Hilir hanya beberapa
kampung saja yang belum ada bidannya.

Baca Juga :  Simulasikan Pemakaman Jenazah Covid-19

Dia berharap, kelak satu desa bisa
memiliki 1 orang tenaga bidan, demikian juga dengan tenaga dokter gigi. “Sebab
di Barsel dokter gigi hanya ada beberapa orang dan untuk mengisi seluruh
puskemas di Barsel sangat dibutuhkan 10 tenaga dokter,” ungkapnya.

Untuk mencukupi kekurangan
dokter gigi, dan secara khusus untuk tenaga bidan di Barsel, lanjut Rayuhani,
pihaknya mendapat laporan bahwa Pemkab Barsel sudah berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kalteng, terkait penambahan tenaga bidan itu. “Bahkan informasi yang
kita terima Dinas Kesehatan Kalteng menyetujui dan bersedia untuk menambah
kekurangan khususnya tenaga bidan,” katanya.

Dengan adanya penambahan
tenaga bidan, tambah wanita berkacamata ini, Dinas Kesehatan Barsel sangat
diharapkan bisa menempatkannya secara merata di desa-desa yang belum memiliki
bidan. (ner/ami)

Baca Juga :  Perusahaan Wajib Memberikan THR, Jika Tidak akan Disanksi

Terpopuler

Artikel Terbaru