BANJARBARU, PROKALTENG.CO –Â Peringatan momen 5 rajab atau Haul ke- 21 Abah Guru Sekumpul almarhum KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang jatuh pada bulan Rajab tidak hanya menjadi magnet wisata religi, tetapi juga membawa dampak ganda (multiplier effect) bagi masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel).
Selain keberkahan spiritual, momen ini terbukti mendongkrak perekonomian lokal secara signifikan.Masyarakat Banjarbaru dan Martapura menyambut antusias agenda tahunan ini.
Salah seorang warga Banjarbaru, Satrio mengungkapkan rasa bangganya karena wilayah mereka kembali menjadi tuan rumah bagi jutaan jemaah, baik dari seluruh Indonesia maupun mancanegara.
“Kita senang, bersyukur, dan bangga. Sampai hari ini kita punya Alim Ulama yang masih dimuliakan dan dihormati. Walaupun beliau sudah tiada, ajaran beliau tetap mengumpulkan jutaan orang untuk mengirimkan doa terbaik,” ungkapnya kepada wartawan Prokalteng, Minggu (28/12/25) Malam.
Satrio juga menyampaikan, dari kacamata ekonomi, dapat dilihat momentum peringatan haul sekumpul pada tanggal 5 Rajab ini dinilai membawa angin segar bagi pelaku usaha di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Perputaran uang selama acara berlangsung dirasakan langsung oleh berbagai sektor.
“Tidak bisa dipungkiri perekonomian lokal, UMKM, hingga bisnis bahan bakar mengalami kenaikan dampak yang luar biasa. Termasuk masyarakat yang punya usaha penginapan, itu sudah pasti penuh,” jelasnya.
Ia menambahkan, di tengah kondisi ekonomi yang sedang berupaya bangkit, kehadiran Haul Sekumpul menjadi tren positif yang membantu kesejahteraan masyarakat setempat.
Selain menyoroti dampak ekonomi, warga juga memberikan catatan reflektif terkait perkembangan zaman. Membandingkan pelaksanaan Haul satu dekade lalu (2015) dengan tahun 2025, tantangan terbesar saat ini adalah derasnya arus informasi di media sosial.
Ia berharap kemajuan teknologi dan cepatnya pertukaran informasi tidak menggeser esensi utama dari acara sakral tersebut. Jemaah diimbau untuk bijak bermedia sosial agar tidak muncul framing yang dapat mencederai ketulusan acara.
“Harapan ke depannya, semoga kita semua yang hadir bisa meluruskan niat. Datang dengan niat bersih untuk mendoakan Alim Ulama kita yang berjasa besar bagi Indonesia, tanpa terganggu oleh hal-hal yang bersifat framing negatif di sosial media,” pungkasnya. (Her)


