28.2 C
Jakarta
Wednesday, December 31, 2025

Banjir Bandang Landa Kecamatan Balangan, Terparah di Kecamatan Tebing Tinggi

Polres Balangan jajaran Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan banjir bandang melanda beberapa desa di Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong, Kabupaten Balangan, pada Sabtu (27/12).

Kapolres Balangan AKBP Yulianor Abdi mengatakan, bencana terparah di dua kecamatan tersebut karena dihantam banjir bandang. Sedangkan satu kecamatan lain juga terdampak namun hanya banjir biasa, yakni di Kecamatan Awayan.

”Yang paling parah terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi, tepatnya di Desa Juuh, Sungsum, dan Gunung Batu,” ujar Yulianor Abdi seperti dilansir dari Antara.

Yulianor menyampaikan, rumah warga terdampak di desa mengalami kerusakan sedang hingga berat. Meski belum terhimpun jumlah rumah terdampak, diperkirakan mencapai ratusan lebih.

”Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa di semua lokasi banjir,” tutur Yulianor Abdi.

Dari hasil peninjauan, dia mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung dari tengah malam hingga pagi hari. Hal ini merupakan banjir terparah yang dialami warga sekitar di Kecamatan Tebing Tinggi, khususnya di Desa Juuh, Sungsum, dan Gunung Batu.

Baca Juga :  KPK Lakukan OTT di Kalsel, Sejumlah Orang Ditangkap

Banjir bandang mencapai lebih dari dua meter, hingga mencapai atap rumah warga desa. ”Alhamdulillah, kondisi saat ini sudah mulai kondusif dan nanti para anggota diarahkan untuk membantu warga membersihkan sisa lumpur yang masuk ke dalam rumah mereka,” ujar Yulianor.

Electronic money exchangers listing

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) memperkuat kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana daerah salah satunya bencana banjir. BPBD juga menetapkan status siaga waspada cuaca ekstrem pada Sabtu (27/12).

Penetapan tersebut menyusul hasil pemantauan Nowcasting BMKG yang menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang hampir seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi menyampaikan, pemerintah daerah telah meningkatkan kesiapsiagaan seluruh jajaran guna hadapi bencana.

”Atas arahan Plt Kepala BPBD Kalsel, kami telah mengintensifkan pemantauan kondisi cuaca dan tinggi muka air di seluruh wilayah rawan,” ucap Bambang Dedi Mulyadi.

Saat ini, BPBD mencatat sejumlah wilayah berada dalam kondisi rawan banjir, di antaranya Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Banjar, dan Tanah Laut. Bukan itu saja, beberapa sungai utama telah melampaui batas jagaan, termasuk Sungai Riam Kanan dengan TMA 7,70 meter dan Sungai Martapura yang mencapai 9,6 meter.

Baca Juga :  Main Kayu

Dia menambahkan, BPBD telah menurunkan personel ke sejumlah titik terdampak guna melakukan kaji cepat bencana dan memastikan langkah penanganan dapat dilakukan secara cepat dan terukur.

”Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menunggu kondisi semakin memburuk. Segera amankan dokumen penting, lakukan evakuasi mandiri bila diperlukan, dan utamakan keselamatan, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas,” lanjut Bambang Dedi Mulyadi.

BPBD Kalsel mengingatkan warga yang tinggal di bantaran sungai dan wilayah rawan banjir agar tetap waspada, menghindari berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat hujan lebat, serta aktif memantau informasi resmi dari BPBD dan BMKG.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memastikan kesiapsiagaan akan ditingkatkan hingga kondisi cuaca kembali stabil, sebagai bagian dari komitmen melindungi keselamatan masyarakat dari ancaman bencana hidrometeorologi.(jpc)

Polres Balangan jajaran Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan banjir bandang melanda beberapa desa di Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong, Kabupaten Balangan, pada Sabtu (27/12).

Kapolres Balangan AKBP Yulianor Abdi mengatakan, bencana terparah di dua kecamatan tersebut karena dihantam banjir bandang. Sedangkan satu kecamatan lain juga terdampak namun hanya banjir biasa, yakni di Kecamatan Awayan.

”Yang paling parah terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi, tepatnya di Desa Juuh, Sungsum, dan Gunung Batu,” ujar Yulianor Abdi seperti dilansir dari Antara.

Electronic money exchangers listing

Yulianor menyampaikan, rumah warga terdampak di desa mengalami kerusakan sedang hingga berat. Meski belum terhimpun jumlah rumah terdampak, diperkirakan mencapai ratusan lebih.

”Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa di semua lokasi banjir,” tutur Yulianor Abdi.

Dari hasil peninjauan, dia mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung dari tengah malam hingga pagi hari. Hal ini merupakan banjir terparah yang dialami warga sekitar di Kecamatan Tebing Tinggi, khususnya di Desa Juuh, Sungsum, dan Gunung Batu.

Baca Juga :  KPK Lakukan OTT di Kalsel, Sejumlah Orang Ditangkap

Banjir bandang mencapai lebih dari dua meter, hingga mencapai atap rumah warga desa. ”Alhamdulillah, kondisi saat ini sudah mulai kondusif dan nanti para anggota diarahkan untuk membantu warga membersihkan sisa lumpur yang masuk ke dalam rumah mereka,” ujar Yulianor.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) memperkuat kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana daerah salah satunya bencana banjir. BPBD juga menetapkan status siaga waspada cuaca ekstrem pada Sabtu (27/12).

Penetapan tersebut menyusul hasil pemantauan Nowcasting BMKG yang menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang hampir seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi menyampaikan, pemerintah daerah telah meningkatkan kesiapsiagaan seluruh jajaran guna hadapi bencana.

”Atas arahan Plt Kepala BPBD Kalsel, kami telah mengintensifkan pemantauan kondisi cuaca dan tinggi muka air di seluruh wilayah rawan,” ucap Bambang Dedi Mulyadi.

Saat ini, BPBD mencatat sejumlah wilayah berada dalam kondisi rawan banjir, di antaranya Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Banjar, dan Tanah Laut. Bukan itu saja, beberapa sungai utama telah melampaui batas jagaan, termasuk Sungai Riam Kanan dengan TMA 7,70 meter dan Sungai Martapura yang mencapai 9,6 meter.

Baca Juga :  Main Kayu

Dia menambahkan, BPBD telah menurunkan personel ke sejumlah titik terdampak guna melakukan kaji cepat bencana dan memastikan langkah penanganan dapat dilakukan secara cepat dan terukur.

”Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menunggu kondisi semakin memburuk. Segera amankan dokumen penting, lakukan evakuasi mandiri bila diperlukan, dan utamakan keselamatan, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas,” lanjut Bambang Dedi Mulyadi.

BPBD Kalsel mengingatkan warga yang tinggal di bantaran sungai dan wilayah rawan banjir agar tetap waspada, menghindari berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat hujan lebat, serta aktif memantau informasi resmi dari BPBD dan BMKG.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memastikan kesiapsiagaan akan ditingkatkan hingga kondisi cuaca kembali stabil, sebagai bagian dari komitmen melindungi keselamatan masyarakat dari ancaman bencana hidrometeorologi.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru