28.1 C
Jakarta
Saturday, December 14, 2024

Silaturahmi Onthelis Kalimantan: Tampilkan Koleksi Langka, Salah Satunya Onthel Roda Besar Abad 18

RATUSAN sepeda onthel berjejer rapi di Halaman Taman Budaya, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (25/8/2024) pagi.

Penny Farthing, si onthel roda besar abad 18 juga terpajang di Panggung Terbuka Bahtiar Sanderta di Jalan H Hasan Basri.

Ini surganya pencinta sepeda antik. Onthel lintas masa itu berkumpul dalam perayaan ke-16 tahun komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (Saban).

Event Kirab Onthel se Kalimantan itu diikuti oleh 150 orang. Datang dari berbagai kota di Kalimantan, bahkan dari Makassar dan Jakarta pun hadir.

Kopdar onthelis itu berlangsung santai dan seru. Mereka berbagi kisah tentang koleksi masing-masing, tukar solusi, atau sekadar berkabar.

“Garis besarnya silaturahmi, misi kita membangkitkan kembali onthelis Kalimantan,” ucap Praptono, Ketua Saban.

Baca Juga :  Merasa Disantet, Kepala Tetangga Dihantam

Kirab itu juga dimeriahkan dengan pengundian doorprize 4 onthel. Setidaknya, pemenang bisa menambah koleksi cuma-cuma. “Ada onthel laki dan bini,” bebernya.

Anggota Saban, Hamid, antusias mengenalkan koleksi onthel ikonik. Dua diantaranya Birmingham Small Arm (BSA) dan Onthel Gazelle.

Menurutnya, onthel yang melekat dengan sejarah pemakainya bernilai tinggi. Seperti BSA, tak hanya karena keluaran Inggris dan tua.

“Ini sepeda kalangan sersan pada masanya,” ujarnya.

Sementara Onthel Gazelle dulunya dimiliki seorang pastor untuk bertugas. Sebagian produk keluaran Belanda ini hadir dengan emblem eksklusif.

“Semakin orisinil, semakin prestisius,” tegasnya.

Di tepi halaman, pedagang suku cadang onthel juga melapak. Pemandangan langka, karena sparepart onthel bak jarum di tumpukan jerami. Sulit dicari.

Baca Juga :  THM di Kalsel Labrak PPKM, Bahkan Nekat Melanggar Perda

Bagi Hamid, komunitas pecinta sepeda antik ini seperti keluarga. Skalanya bahkan hingga internasional.

“Pada event internasional, kita bahkan bisa berjumpa dengan keturunan pendiri brand onthel. Seperti Fongers,” pungkasnya.(jpg)

RATUSAN sepeda onthel berjejer rapi di Halaman Taman Budaya, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (25/8/2024) pagi.

Penny Farthing, si onthel roda besar abad 18 juga terpajang di Panggung Terbuka Bahtiar Sanderta di Jalan H Hasan Basri.

Ini surganya pencinta sepeda antik. Onthel lintas masa itu berkumpul dalam perayaan ke-16 tahun komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (Saban).

Event Kirab Onthel se Kalimantan itu diikuti oleh 150 orang. Datang dari berbagai kota di Kalimantan, bahkan dari Makassar dan Jakarta pun hadir.

Kopdar onthelis itu berlangsung santai dan seru. Mereka berbagi kisah tentang koleksi masing-masing, tukar solusi, atau sekadar berkabar.

“Garis besarnya silaturahmi, misi kita membangkitkan kembali onthelis Kalimantan,” ucap Praptono, Ketua Saban.

Baca Juga :  Merasa Disantet, Kepala Tetangga Dihantam

Kirab itu juga dimeriahkan dengan pengundian doorprize 4 onthel. Setidaknya, pemenang bisa menambah koleksi cuma-cuma. “Ada onthel laki dan bini,” bebernya.

Anggota Saban, Hamid, antusias mengenalkan koleksi onthel ikonik. Dua diantaranya Birmingham Small Arm (BSA) dan Onthel Gazelle.

Menurutnya, onthel yang melekat dengan sejarah pemakainya bernilai tinggi. Seperti BSA, tak hanya karena keluaran Inggris dan tua.

“Ini sepeda kalangan sersan pada masanya,” ujarnya.

Sementara Onthel Gazelle dulunya dimiliki seorang pastor untuk bertugas. Sebagian produk keluaran Belanda ini hadir dengan emblem eksklusif.

“Semakin orisinil, semakin prestisius,” tegasnya.

Di tepi halaman, pedagang suku cadang onthel juga melapak. Pemandangan langka, karena sparepart onthel bak jarum di tumpukan jerami. Sulit dicari.

Baca Juga :  THM di Kalsel Labrak PPKM, Bahkan Nekat Melanggar Perda

Bagi Hamid, komunitas pecinta sepeda antik ini seperti keluarga. Skalanya bahkan hingga internasional.

“Pada event internasional, kita bahkan bisa berjumpa dengan keturunan pendiri brand onthel. Seperti Fongers,” pungkasnya.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru