32.3 C
Jakarta
Friday, November 21, 2025

Didominasi Pelaut Tangguh, Kotabaru Layak Disebut Ibukota Nelayan Kalsel

PROKALTENG.CO-Jika ada daerah di Kalimantan Selatan yang pantas menyandang predikat Ibu Kota Nelayan, maka jawabannya tak lain adalah Kabupaten Kotabaru. Bumi Sa-Ijaan ini benar-benar didominasi oleh para pelaut tangguh yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kotabaru menegaskan, mayoritas masyarakat di wilayah ini berprofesi sebagai nelayan. Bahkan, ada daerah yang seluruh warganya hidup dari melaut. “Beberapa daerah seperti Pulau Sembilan 100 persen adalah nelayan,” ungkap Kabid Penangkapan DKP Kotabaru, Toni.

Dominasi profesi ini tercermin dalam angka resmi. Tercatat sekitar 14.000 nelayan telah mengantongi Kartu Kusuka (Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan), tersebar di seluruh penjuru Kotabaru, baik nelayan darat maupun pesisir.

Baca Juga :  Jelang Haul Sekumpul, Penginapan Mulai Penuh Dipesan

Kotabaru juga menjadi rumah bagi berbagai komunitas pelaut ulung. Suku Bugis, Makassar, Mandar, hingga Bajau mendominasi pesisir Pulau Laut dan Pulau Kalimantan. Keberadaan mereka mengukuhkan Kotabaru sebagai wilayah dengan corak kehidupan yang sangat dipengaruhi hasil laut.

Meski menjadi penopang utama perekonomian daerah, dominasi nelayan ini juga menghadirkan tantangan serius, tingginya kerentanan konflik. “Pokoknya saking banyaknya nelayan di Kotabaru, konflik sangat rentan dan perlu perhatian khusus,” tegas Toni.

Konflik yang terjadi bukan hanya antar sesama nelayan lokal, tetapi juga melibatkan nelayan dari kabupaten tetangga seperti Tanah Bumbu. Bahkan, benturan lebih besar kerap muncul dengan kapal-kapal dari luar Kalimantan Selatan yang dianggap merusak mata pencaharian nelayan setempat.

Baca Juga :  Ustaz Al Wiridan Pamer 3 Istri Cantik, Bagikan Tips Berpoligami

Dengan jumlah nelayan yang begitu besar, pemerintah daerah bersama aparat keamanan dituntut memberi perhatian ekstra. Stabilitas dan kedaulatan wilayah perairan harus dijaga agar aktivitas penangkapan ikan berlangsung damai dan produktif. (jpg)

PROKALTENG.CO-Jika ada daerah di Kalimantan Selatan yang pantas menyandang predikat Ibu Kota Nelayan, maka jawabannya tak lain adalah Kabupaten Kotabaru. Bumi Sa-Ijaan ini benar-benar didominasi oleh para pelaut tangguh yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kotabaru menegaskan, mayoritas masyarakat di wilayah ini berprofesi sebagai nelayan. Bahkan, ada daerah yang seluruh warganya hidup dari melaut. “Beberapa daerah seperti Pulau Sembilan 100 persen adalah nelayan,” ungkap Kabid Penangkapan DKP Kotabaru, Toni.

Dominasi profesi ini tercermin dalam angka resmi. Tercatat sekitar 14.000 nelayan telah mengantongi Kartu Kusuka (Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan), tersebar di seluruh penjuru Kotabaru, baik nelayan darat maupun pesisir.

Electronic money exchangers listing
Baca Juga :  Jelang Haul Sekumpul, Penginapan Mulai Penuh Dipesan

Kotabaru juga menjadi rumah bagi berbagai komunitas pelaut ulung. Suku Bugis, Makassar, Mandar, hingga Bajau mendominasi pesisir Pulau Laut dan Pulau Kalimantan. Keberadaan mereka mengukuhkan Kotabaru sebagai wilayah dengan corak kehidupan yang sangat dipengaruhi hasil laut.

Meski menjadi penopang utama perekonomian daerah, dominasi nelayan ini juga menghadirkan tantangan serius, tingginya kerentanan konflik. “Pokoknya saking banyaknya nelayan di Kotabaru, konflik sangat rentan dan perlu perhatian khusus,” tegas Toni.

Konflik yang terjadi bukan hanya antar sesama nelayan lokal, tetapi juga melibatkan nelayan dari kabupaten tetangga seperti Tanah Bumbu. Bahkan, benturan lebih besar kerap muncul dengan kapal-kapal dari luar Kalimantan Selatan yang dianggap merusak mata pencaharian nelayan setempat.

Baca Juga :  Ustaz Al Wiridan Pamer 3 Istri Cantik, Bagikan Tips Berpoligami

Dengan jumlah nelayan yang begitu besar, pemerintah daerah bersama aparat keamanan dituntut memberi perhatian ekstra. Stabilitas dan kedaulatan wilayah perairan harus dijaga agar aktivitas penangkapan ikan berlangsung damai dan produktif. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru