27.3 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024

Di Banjarmasin, Pasien HIV/Aids Terbanyak Menyerang Laki-Laki, Dinkes Beri Penjelasan Ini

PROKALTENG.CO-Angka HIV/Aids di Kota Banjarmasin sejak Januari hingga November 2024, sebanyak 167 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan. Mayoritas kasus HIV/Aids di Banjarmasin menyerang laki-laki.

“Berdasarkan data Sistem Informasi HIV/Aids (SIHA), pasien terbanyak berjenis kelamin laki-laki,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, drg Emma Ariesnawati, Rabu (20/11/2024) siang.

Berdasarkan data SIHA dari tahun 2007 sampai tahun 2024, jumlahnya mencapai ribuan kasus.

“Jumlah kumulatif pasien HIV/Aids sebanyak 1.985 sejak tahun 2007 sampai 2024,” jelasnya.

Lalu bagaimana cara penanggulangannya?

Dikatakan bahwa penanggulangan HIV bukan hanya tanggung jawab Dinkes saja, perlu pelibatan dan peran serta lintas sektor.

Peran Dinkes bagaimana seorang yang terinfeksi HIV (ODHIV) untuk tetap bisa sehat dan produktif.

Baca Juga :  Biaya Cuci Darah Penderita Gagal Ginjal Bisa Ditanggung BPJS, Ini Persyaratannya!

Sedangkan pemberian informasi yang jelas tentang HIV kepada masyarakat dibutuhkan peran berbagai sektor.

Seperti Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Sosial (Dinsos), Kementerian Agama dan lainnya.

Terutama mengubah masyarakat untuk tidak melakukan perilaku berisiko seperti narkoba suntik, dan tidak bergonta-ganti pasangan.

“Penyebabnya karena hubungan seksual bebas,” ingat Emma. (jpg)

PROKALTENG.CO-Angka HIV/Aids di Kota Banjarmasin sejak Januari hingga November 2024, sebanyak 167 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan. Mayoritas kasus HIV/Aids di Banjarmasin menyerang laki-laki.

“Berdasarkan data Sistem Informasi HIV/Aids (SIHA), pasien terbanyak berjenis kelamin laki-laki,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, drg Emma Ariesnawati, Rabu (20/11/2024) siang.

Berdasarkan data SIHA dari tahun 2007 sampai tahun 2024, jumlahnya mencapai ribuan kasus.

“Jumlah kumulatif pasien HIV/Aids sebanyak 1.985 sejak tahun 2007 sampai 2024,” jelasnya.

Lalu bagaimana cara penanggulangannya?

Dikatakan bahwa penanggulangan HIV bukan hanya tanggung jawab Dinkes saja, perlu pelibatan dan peran serta lintas sektor.

Peran Dinkes bagaimana seorang yang terinfeksi HIV (ODHIV) untuk tetap bisa sehat dan produktif.

Baca Juga :  Biaya Cuci Darah Penderita Gagal Ginjal Bisa Ditanggung BPJS, Ini Persyaratannya!

Sedangkan pemberian informasi yang jelas tentang HIV kepada masyarakat dibutuhkan peran berbagai sektor.

Seperti Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Sosial (Dinsos), Kementerian Agama dan lainnya.

Terutama mengubah masyarakat untuk tidak melakukan perilaku berisiko seperti narkoba suntik, dan tidak bergonta-ganti pasangan.

“Penyebabnya karena hubungan seksual bebas,” ingat Emma. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/