PROKALTENG.CO-Kondisi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Jalan HKSN, Banjarmasin Utara, menuai keluhan masyarakat.
Tumpukan sampah sering menggunung hampir setinggi orang dewasa dan meluber hingga memakan separuh badan jalan.
Fery, seorang pengendara yang melintas, mengaku terganggu. “Sampah sering bikin macet. Apalagi kalau kebetulan ada dua mobil berselisihan, kendaraan jadi susah lewat,” ujarnya, Rabu (19/3).
Keluhan serupa disampaikan Nana, seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari lokasi.
Bau menyengat dari tumpukan sampah mengganggu usahanya. “Kalau hujan, air lindi keluar dari tumpukan sampah itu. Kadang kecipratan ke lapak saya,” keluh Nana.
Ia juga menyoroti perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. Banyak orang melempar sampah dari atas kendaraan, padahal area di dalam TPS3R sebenarnya masih kosong.
“Kadang ada yang melempar sampah ke lapak saya. Seharusnya bisa lebih tertib. Jangan cuma main lempar begitu saja,” cetusnya.
Dari pengakuan petugas TPS3R kepada Nana, pengangkutan sampah dilakukan rutin. Setiap hari, enam truk dikerahkan untuk mengangkut sampah di situ. Namun, jumlah sampah yang dibuang warga jauh lebih banyak daripada yang bisa ditangani.
Nana menuntut perhatian pemerintah. “Bukan hanya dari pengelola, tapi juga kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang semestinya,” ucapnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Veteran, Banjarmasin Timur. Meski telah lama ditutup, masih saja ada warga yang membuang sampah ke samping Pasar Kuripan tersebut.
Fachrurazi, pekerja yang setiap hari melintasi Jalan Kuripan untuk menuju tempat kerjanya mengeluhkan kondisi ini.
“Tumpukan sampah di sana menimbulkan bau yang menyengat. Padahal, sudah dipasang larangan membuang sampah,” ungkap Fachrurazi.
Ia menilai, akar permasalahannya bukan hanya pada pengelolaan sampah, tetapi juga perilaku masyarakat yang abai terhadap aturan.
“Kalau mereka sadar dan mau sedikit lebih peduli, masalah seperti ini mungkin bisa diminimalkan. Percuma ada fasilitas kalau tidak dimanfaatkan dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki mengaku sudah mengetahui persoalan ini.
Menurutnya, pengelolaan sampah di TPS3R memang mengalami tantangan besar akibat jumlah sampah yang terus meningkat setiap harinya pasca disegelnya TPAS Basirih di Jalan Gubernur Subarjo.
“Kami sudah berupaya mengangkut sampah secara rutin, tetapi volume sampah yang dibuang melebihi kapasitas angkut harian kami,” ujarnya.
DLH juga mencatat perilaku masyarakat menjadi salah satu faktor yang memperburuk situasi.
Meski sudah disosialisasikan, masih banyak warga yang tetap membuang sampah di TPS liar. Ia lantas mengimbau masyarakat untuk lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap sampahnya.
“Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Kebiasaan buruk ini tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain. Mulai dari hal kecil, pilah sampah masing-masing serta buang sampah di tempat yang sudah disediakan,” pesan Marzuki.(jpg)