29.4 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Sedih, Tak Sempat Selamatkan Ibu yang Tewas Terbakar

PROKALTENG.CO-Siti
Aminah tak sempat diselamatkan dari amukan si jago merah di Jalan Simpang
Belitung Gang Serumpun RT 2 Banjarmasin Barat, Rabu (17/2) pukul satu dini
hari. Tentunya kematian Aminah menyisakan pilu mendalam bagi keluarganya. 

Dilansir dari laman Prokal.co, Jumat (19/2) Muhammad
Syarkawi, anak lelakinya menceritakan ibu yang berusia sudah 82 tahun itu tak
sempat diselamatkan. Padahal ia sudah berusaha mengeluarkan ibunya dari kobaran
api. Dini hari itu ia terbangun seperti ada yang memberitahu. Kakinya seperti
ada yang menarik di tengah lelap. “Begitu buka mata, mencium bau asap dan
melihat kobaran api. Saya enggak tahu lagi dari mana asalnya. Lalu saya
berdiri, dan itu api sudah sulit diatasi,” ceritanya.

Awi sapaannya lekas ke
sebelah ruangan, membangunkan ibunya. Ruang sebelah hanya bersekat dinding.
Namun masih satu atap dengan pintu berbeda. Di rumah, Awi tinggal dengan anak
dan istrinya. “Saya gedor-gedor sambil teriak Ma, Ma bangun kebakaran.
Lalu ibu menyahut, “Apa Wi”. Seiring itu, saya tak mendengar suara
lagi. Mungkin saja ibu lemas karena sudah terpapar asap,” ucapnya.

Baca Juga :  Begini Pengakuan Cewek BO saat Tertangkap Lagi ‘Pemanasan’

Pintu berhasil didobrak. Awi diadang kobaran api yang sudah
menjadi-jadi dan asap tebal. Dia mundur, namun sempat memaksakan masuk ke dalam
hingga jidadnya tersambar api.

Raut kesedihan dan
penyesalan di wajah pria 46 tahun ini tampak terlihat. Awi sebenarnya tidak
begitu saja membiarkan ibunya rela terpanggang. Dia terus berusaha agar ibunya
selamat. Tapi apa daya, jendela yang berhasil dijebol terhalang oleh teralis. “Kobaran
api tak bisa dibendung, saya mundur. Seandainya saya paksakan, mungkin saja
saya ikut terpanggang karena asap mengelilingi ruangan dan api
menjadi-jadi,” bebernya.

Pertemuan terakhir Awi
dengan ibunya bakda Magrib saat makan malam bersama. Namun siang sebelum
kejadian ibunya memberikan firasat tak enak.

Baca Juga :  Ferry Penyeberangan Kotabaru-Batulicin Karam, 23 Orang Dievakuasi

“Ada tanda-tanda. Ibu sewaktu menjemur pakaian berbincang
dengan saya. Katanya, semoga saja saat ajal menjemput tidak merepotkan. Rupanya
perkataan ibu itu apa yang terjadi dengannya ini,” ungkapnya, sedih.

Siti Aminah seiring usia
menua membuat fisiknya tak bugar. Apalagi dia mengalami asam urat. Berjalan dan
beraktivitas dibantu tongkat. Jasad Aminah disemayamkan 30 meter dari lokasi
kejadian, tepatnya di rumah salah seorang anaknya. Dikuburkan di Alkah
Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) di Masjid Jami Malkon Temon.

Dalam insiden itu ada 8
rumah yang terbakar. Empat buah ludes, dan sisanya rusak 40 persen. Api
berhasil dijinakkan oleh relawan BPK Banjarmasin sekitar satu jam setelah
kejadian “Untuk penyebabnya mungkin saja karena arus pendek listrik. Tapi,
itu biar urusan aparat yang menyelidikinya,” sebut Ketua RT 2, Tabrani.

PROKALTENG.CO-Siti
Aminah tak sempat diselamatkan dari amukan si jago merah di Jalan Simpang
Belitung Gang Serumpun RT 2 Banjarmasin Barat, Rabu (17/2) pukul satu dini
hari. Tentunya kematian Aminah menyisakan pilu mendalam bagi keluarganya. 

Dilansir dari laman Prokal.co, Jumat (19/2) Muhammad
Syarkawi, anak lelakinya menceritakan ibu yang berusia sudah 82 tahun itu tak
sempat diselamatkan. Padahal ia sudah berusaha mengeluarkan ibunya dari kobaran
api. Dini hari itu ia terbangun seperti ada yang memberitahu. Kakinya seperti
ada yang menarik di tengah lelap. “Begitu buka mata, mencium bau asap dan
melihat kobaran api. Saya enggak tahu lagi dari mana asalnya. Lalu saya
berdiri, dan itu api sudah sulit diatasi,” ceritanya.

Awi sapaannya lekas ke
sebelah ruangan, membangunkan ibunya. Ruang sebelah hanya bersekat dinding.
Namun masih satu atap dengan pintu berbeda. Di rumah, Awi tinggal dengan anak
dan istrinya. “Saya gedor-gedor sambil teriak Ma, Ma bangun kebakaran.
Lalu ibu menyahut, “Apa Wi”. Seiring itu, saya tak mendengar suara
lagi. Mungkin saja ibu lemas karena sudah terpapar asap,” ucapnya.

Baca Juga :  Begini Pengakuan Cewek BO saat Tertangkap Lagi ‘Pemanasan’

Pintu berhasil didobrak. Awi diadang kobaran api yang sudah
menjadi-jadi dan asap tebal. Dia mundur, namun sempat memaksakan masuk ke dalam
hingga jidadnya tersambar api.

Raut kesedihan dan
penyesalan di wajah pria 46 tahun ini tampak terlihat. Awi sebenarnya tidak
begitu saja membiarkan ibunya rela terpanggang. Dia terus berusaha agar ibunya
selamat. Tapi apa daya, jendela yang berhasil dijebol terhalang oleh teralis. “Kobaran
api tak bisa dibendung, saya mundur. Seandainya saya paksakan, mungkin saja
saya ikut terpanggang karena asap mengelilingi ruangan dan api
menjadi-jadi,” bebernya.

Pertemuan terakhir Awi
dengan ibunya bakda Magrib saat makan malam bersama. Namun siang sebelum
kejadian ibunya memberikan firasat tak enak.

Baca Juga :  Ferry Penyeberangan Kotabaru-Batulicin Karam, 23 Orang Dievakuasi

“Ada tanda-tanda. Ibu sewaktu menjemur pakaian berbincang
dengan saya. Katanya, semoga saja saat ajal menjemput tidak merepotkan. Rupanya
perkataan ibu itu apa yang terjadi dengannya ini,” ungkapnya, sedih.

Siti Aminah seiring usia
menua membuat fisiknya tak bugar. Apalagi dia mengalami asam urat. Berjalan dan
beraktivitas dibantu tongkat. Jasad Aminah disemayamkan 30 meter dari lokasi
kejadian, tepatnya di rumah salah seorang anaknya. Dikuburkan di Alkah
Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) di Masjid Jami Malkon Temon.

Dalam insiden itu ada 8
rumah yang terbakar. Empat buah ludes, dan sisanya rusak 40 persen. Api
berhasil dijinakkan oleh relawan BPK Banjarmasin sekitar satu jam setelah
kejadian “Untuk penyebabnya mungkin saja karena arus pendek listrik. Tapi,
itu biar urusan aparat yang menyelidikinya,” sebut Ketua RT 2, Tabrani.

Terpopuler

Artikel Terbaru