PROKALTENG.CO-Sehari setelah peristiwa Mr. X terjun dari atas Jembatan Basit dan tenggelam di Sungai Alalak, identitas jenazah pria misterius itu akhirnya terungkap.
Korban adalah Rahmad Zaman, 26 tahun, warga Jalan Alalak Tengah RT 5 Banjarmasin Utara.
Identitas Zaman terungkap berkat penyelidikan Satpolairud Polresta Banjarmasin.
“Kami kenali lewat identifikasi sidik jari,” ungkap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi melalui Kasat Polairud Kompol Dading Kalbu Adie, Kamis (16/1).
Namun, saat alamatnya ditelusuri, ternyata korban tidak lagi tinggal di sana. Timnya kemudian perlahan mencari.
“Hasilnya, korban tinggal di Jalan Durian, Teweh Tengah, Barito Utara, Kalimantan Tengah,” sebutnya.
Rekanan di sana dihubungi dan diminta bantuan mencarikan kerabatnya. “Namun korban rupanya tinggal di Alalak Tengah. Kami lalu ke rumah orang tuanya di Sungai Andai, tapi ternyata mereka sudah meninggal dunia,” bebernya.
Salah seorang perwakilan keluarga kemudian mendatangi kamar pemulasaraan jenazah Rumah Sakit Ulin.
“Setelah bibi korban datang, benar, dia mengenali itu Rahmad Zaman,” jelas Dading.
Penuturan istri Zaman kepada polisi, tidak ada masalah besar atau hal aneh sebelum kejadian memilukan itu. Seperti biasa korban berangkat kerja ke Sungai Andai. Zaman bekerja di tempat jasa pencucian mobil.
“Siangnya sempat pulang untuk makan dan istirahat. Selesai ia kembali bekerja. Sorenya pulang dan tak lama keluar rumah tanpa pamitan,” kata Dading.
“Tidak ada yang tahu tujuannya ke mana. Korban meninggalkan ponsel dan dompetnya di rumah.”
Meski motifnya tak terungkap, keluarga menganggap peristiwa ini musibah. “Perwakilan keluarga bersedia membuat surat pernyataan mengikhlaskan, termasuk penolakan autopsi. Siangnya jasad korban segera dibawa dan dimakamkan,” kata Dading.
Diberitakan sebelumnya, Rahmad Zaman melompat dari Jembatan Alalak atau Jembatan Basit pada Selasa (14/1) sekitar pukul 16.00 Wita.
Tak ada yang melihat secara pasti bagaimana Rahmad nekat melompat. Saksi mata hanya mendengar bunyi barang tercebur ke sungai.
Warga berupaya menolong dengan melempar jeriken sebagai pelampung darurat, tapi korban menolak dan memilih hanyut dibawa arus sungai.
Sekitar 100 meter dari jembatan, korban tenggelam ditelan sungai. Setelah dua jam pencarian, jasadnya ditemukan tak jauh dari titik tenggelam. (jpg)