31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Anak Petambak di Kota Baru Diterkam Buaya, Orang Tuanya Sempat Melawan Menggunakan Parang

PROKALTENG.CO-Bumi Sa-Ijaan kembali bersedih akibat serangan buaya. Kali ini yang menjadi korbannya adalah Muhammad Muhtar, anak petambak di Desa Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru.

Di malam hari itu, suasananya sangat dingin sekaligus menegangkan. Ratusan masyarakat terlihat berkumpul di dermaga Desa Pantai, mereka ingin melihat proses evakuasi mayat anak petambak yang sudah ditemukan.

Rabu (10/1/2024) sekitar jam 19.30 Wita, Samsudin bersama anaknya, Muhammad Muhtar pergi ke tambak. Mereka bermaksud mengecek kondisi tambak, apakah ada kebocoran atau tidak.

Dalam proses pengecekan, keduanya menceburkan diri ke dalam tambak. Namun, tiba tiba Muhtar  langsung diterkam buaya.

Melihat itu, Samsudin langsung spontan mengambil parang dan menebaskan ke buaya. Buayapun murka dan beralih menggigit jari jari kanan serta pergelangan tangan kiri Samsudin.

Namun, ia berhasil selamat, buaya yang dalam keadaan marah tersebut pun langsung membawa Muhtar ke dalam air tambak hingga tidak kelihatan lagi.

Baca Juga :  Atasi Banjir di Kalsel, Tata Kelola Air Perlu Ditingkatkan

Samsudin makin panik dan berlari ke Mistri, tetangga tambaknya dan memberitahukan bahwa Muhtar diterkam buaya.

Misri pun langsung memberitahutahukan kejadian ini ke petugas Kepolisian Polsek Kelumpang Selatan. Gerak cepat, Polsek Kelumpang Selatan langsung berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan warga untuk menuju ke tambak.

Jumlah mereka tidak tanggung tanggung sebanyak 90 orang. Semuanya melakukan pencarian di malam hari.

Dari tim tersebut, ada yang melihat buaya berada di bawah pohon bakau di Desa Sungai Nipah, sungai perbatasan desa. Dengan kondisi mengambang di permukaan air sungai dan dengan mulut buaya menggigit korban.

Mengetahui hal itu, Kanit Reskrim Polsek Kelumpang Selatan, Aipda Sutikno langsung mendekati posisi buaya. Di jarak 10 meter ia langsung menembak kepala buaya dengan menggunakan senpi, sehingga berontak dan melepaskan korban dari gigitannya. Kemudian buaya pun menghilang dan tidak lagi muncul.

Baca Juga :  Satu Korban Meninggal Akibat Keracunan Massal di Amuntai

Sutikno dan tim yang ada di kelotok mendekati posisi ditembaknya buaya tersebut dan mencari keberadaan korban di dalam sungai dengan cara mengayunkan dayung perahu kelotok ke dalam air.

Ketika mengayunkan dayung, terasa menyenggol sesuatu. Dan setelah dicek, ternyata korban dan langsung segera dievakuasi dengan cara ditarik ke atas perahu. Kondisi korban sudah meninggal dunia.

Kapolsek Ipda Agus Suyanto membenarkan kejadian ini. Diungkapkannya bahwa ditemukannya mayat itu sekitar pukul 21.30 Wita. “Muhtar meninggal dunia dengan luka pada bagian kepala. Sedangkan Bapaknya, selamat, mengalami luka di bagian tangan yang saat itu langsung dibawa ke Puskesmas Pantai,” jelasnya.

Kapolsek mengimbau agar masyarakat di Desa Pantai lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di sungai dan di tambak. Agar hal serupa seperti ini tidak terjadi lagi. (fau/jpg/hnd)

PROKALTENG.CO-Bumi Sa-Ijaan kembali bersedih akibat serangan buaya. Kali ini yang menjadi korbannya adalah Muhammad Muhtar, anak petambak di Desa Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru.

Di malam hari itu, suasananya sangat dingin sekaligus menegangkan. Ratusan masyarakat terlihat berkumpul di dermaga Desa Pantai, mereka ingin melihat proses evakuasi mayat anak petambak yang sudah ditemukan.

Rabu (10/1/2024) sekitar jam 19.30 Wita, Samsudin bersama anaknya, Muhammad Muhtar pergi ke tambak. Mereka bermaksud mengecek kondisi tambak, apakah ada kebocoran atau tidak.

Dalam proses pengecekan, keduanya menceburkan diri ke dalam tambak. Namun, tiba tiba Muhtar  langsung diterkam buaya.

Melihat itu, Samsudin langsung spontan mengambil parang dan menebaskan ke buaya. Buayapun murka dan beralih menggigit jari jari kanan serta pergelangan tangan kiri Samsudin.

Namun, ia berhasil selamat, buaya yang dalam keadaan marah tersebut pun langsung membawa Muhtar ke dalam air tambak hingga tidak kelihatan lagi.

Baca Juga :  Atasi Banjir di Kalsel, Tata Kelola Air Perlu Ditingkatkan

Samsudin makin panik dan berlari ke Mistri, tetangga tambaknya dan memberitahukan bahwa Muhtar diterkam buaya.

Misri pun langsung memberitahutahukan kejadian ini ke petugas Kepolisian Polsek Kelumpang Selatan. Gerak cepat, Polsek Kelumpang Selatan langsung berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan warga untuk menuju ke tambak.

Jumlah mereka tidak tanggung tanggung sebanyak 90 orang. Semuanya melakukan pencarian di malam hari.

Dari tim tersebut, ada yang melihat buaya berada di bawah pohon bakau di Desa Sungai Nipah, sungai perbatasan desa. Dengan kondisi mengambang di permukaan air sungai dan dengan mulut buaya menggigit korban.

Mengetahui hal itu, Kanit Reskrim Polsek Kelumpang Selatan, Aipda Sutikno langsung mendekati posisi buaya. Di jarak 10 meter ia langsung menembak kepala buaya dengan menggunakan senpi, sehingga berontak dan melepaskan korban dari gigitannya. Kemudian buaya pun menghilang dan tidak lagi muncul.

Baca Juga :  Satu Korban Meninggal Akibat Keracunan Massal di Amuntai

Sutikno dan tim yang ada di kelotok mendekati posisi ditembaknya buaya tersebut dan mencari keberadaan korban di dalam sungai dengan cara mengayunkan dayung perahu kelotok ke dalam air.

Ketika mengayunkan dayung, terasa menyenggol sesuatu. Dan setelah dicek, ternyata korban dan langsung segera dievakuasi dengan cara ditarik ke atas perahu. Kondisi korban sudah meninggal dunia.

Kapolsek Ipda Agus Suyanto membenarkan kejadian ini. Diungkapkannya bahwa ditemukannya mayat itu sekitar pukul 21.30 Wita. “Muhtar meninggal dunia dengan luka pada bagian kepala. Sedangkan Bapaknya, selamat, mengalami luka di bagian tangan yang saat itu langsung dibawa ke Puskesmas Pantai,” jelasnya.

Kapolsek mengimbau agar masyarakat di Desa Pantai lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di sungai dan di tambak. Agar hal serupa seperti ini tidak terjadi lagi. (fau/jpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru