26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Satu Korban Meninggal Akibat Keracunan Massal di Amuntai

PROKALTENG.CO-Suara ambulance silih berganti berbunyi memecahkan jalan Kota Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Senin (6/11). Ambulance tersebut berlomba membawa puluhan warga Desa Padang Tanggul yang diduga keracunan massal usai mengonsumsi makanan hajatan salah satu warganya.

Bahkan tidak hanya warga Desa Padang Tanggul yang menjadi korban keracunan. Namun, beberapa warga dari Desa Bajawit dan Desa Murung Panggang juga terkena.

Salah satu korban keracunan berusia lanjut, Ahmad Hartawan (65) mengaku juga hadir dalam hajatan itu. Ia menyantap makanannya Sabtu (4/11) lalu. Namun, gejalanya mulai muncul pada Minggu (5/11) pagi. Lansia tersebut mencret, kepala pusing, dan lemas karena kekurangan cairan. “Usai dirawat, tidak ada lagi rasa mules. Tapi pusing masih iya,” jawabnya lemas, kemarin.

Kasi Keperawatan RSUD Pambalah Batung Amuntai, Asran membenarkan telah terjadi kedatangan banyak pasien yang diduga mengalami tanda-tanda keracunan. “Ada 21 orang dirujuk ke rumah sakit. 17 rawat jalan, dan 4 warga dirawat secara intensif karena kondisinya lebih berat,” ucap Asran mewakili Plt Direktur RSUD Pambalah Batung Amuntai Evana Apt.

Baca Juga :  Soal Keracunan Massal di Pulau Petak, Anggota DPRD Kapuas Bilang Begini

Asran menambahkan bahwa pasien rawat jalan, meski diperbolehkan pulang, tetap diimbau kembali ke IGD bila gejala serupa muncul lagi dan mengalami dehidrasi. Sedangkan bagi yang dirawat intensif karena masih pusing, mual dan diare disarankan tetap menginap sampai sembuh. “Sebelumnya, mereka ada yang dirawat di Puskesmas Amuntai Selatan. Sampai akhirnya dilarikan ke IGD,” jelasnya.

Kasi Humas polres HSU, AKP Momo Jon Rodok mengatakan dari laporan Polsek Amuntai Selatan diduga ada yang meninggal dari keracunan ini. Inisial Hajjah S (56). “Kami sudah melakukan penyidikan. Namun, pihak keluarga dari Ibu HS menolak untuk dilakukan autopsi, dan menerima kematian almarhumah. Pihak keluarga sudah menguburkan,” ujarnya mewakili Kapolres HSU AKBP Moch Isharyadi Fitriawan.

Baca Juga :  Waduh! di Banjarmasin Masih Ada Penjual Minol saat Ramadan

Momo juga mengungkapkan bahwa sampel berupa sisa nasi mandhi yang disediakan pemilik hajatan telah diambil oleh pihak INAFIS Satreskrim Polres HSU untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Kapolsek Amuntai Selatan, Iptu Didik membenarkan kejadian diduga keracunan makanan hajatan di RT 02 Desa Padang Tanggul. “Tuan rumah menyediakan makanan untuk warga atau undangan berupa nasi mandhi berjumlah 110 bungkus. Rata-rata warga yang hadir mengalami keracunan,” terangnya.

Sebagian warga yang keracunan ditangani puskesmas. “Bagi yang parah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif,” singkatnya. (mar/gr/dye/jpg/hnd)

PROKALTENG.CO-Suara ambulance silih berganti berbunyi memecahkan jalan Kota Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Senin (6/11). Ambulance tersebut berlomba membawa puluhan warga Desa Padang Tanggul yang diduga keracunan massal usai mengonsumsi makanan hajatan salah satu warganya.

Bahkan tidak hanya warga Desa Padang Tanggul yang menjadi korban keracunan. Namun, beberapa warga dari Desa Bajawit dan Desa Murung Panggang juga terkena.

Salah satu korban keracunan berusia lanjut, Ahmad Hartawan (65) mengaku juga hadir dalam hajatan itu. Ia menyantap makanannya Sabtu (4/11) lalu. Namun, gejalanya mulai muncul pada Minggu (5/11) pagi. Lansia tersebut mencret, kepala pusing, dan lemas karena kekurangan cairan. “Usai dirawat, tidak ada lagi rasa mules. Tapi pusing masih iya,” jawabnya lemas, kemarin.

Kasi Keperawatan RSUD Pambalah Batung Amuntai, Asran membenarkan telah terjadi kedatangan banyak pasien yang diduga mengalami tanda-tanda keracunan. “Ada 21 orang dirujuk ke rumah sakit. 17 rawat jalan, dan 4 warga dirawat secara intensif karena kondisinya lebih berat,” ucap Asran mewakili Plt Direktur RSUD Pambalah Batung Amuntai Evana Apt.

Baca Juga :  Soal Keracunan Massal di Pulau Petak, Anggota DPRD Kapuas Bilang Begini

Asran menambahkan bahwa pasien rawat jalan, meski diperbolehkan pulang, tetap diimbau kembali ke IGD bila gejala serupa muncul lagi dan mengalami dehidrasi. Sedangkan bagi yang dirawat intensif karena masih pusing, mual dan diare disarankan tetap menginap sampai sembuh. “Sebelumnya, mereka ada yang dirawat di Puskesmas Amuntai Selatan. Sampai akhirnya dilarikan ke IGD,” jelasnya.

Kasi Humas polres HSU, AKP Momo Jon Rodok mengatakan dari laporan Polsek Amuntai Selatan diduga ada yang meninggal dari keracunan ini. Inisial Hajjah S (56). “Kami sudah melakukan penyidikan. Namun, pihak keluarga dari Ibu HS menolak untuk dilakukan autopsi, dan menerima kematian almarhumah. Pihak keluarga sudah menguburkan,” ujarnya mewakili Kapolres HSU AKBP Moch Isharyadi Fitriawan.

Baca Juga :  Waduh! di Banjarmasin Masih Ada Penjual Minol saat Ramadan

Momo juga mengungkapkan bahwa sampel berupa sisa nasi mandhi yang disediakan pemilik hajatan telah diambil oleh pihak INAFIS Satreskrim Polres HSU untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Kapolsek Amuntai Selatan, Iptu Didik membenarkan kejadian diduga keracunan makanan hajatan di RT 02 Desa Padang Tanggul. “Tuan rumah menyediakan makanan untuk warga atau undangan berupa nasi mandhi berjumlah 110 bungkus. Rata-rata warga yang hadir mengalami keracunan,” terangnya.

Sebagian warga yang keracunan ditangani puskesmas. “Bagi yang parah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif,” singkatnya. (mar/gr/dye/jpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru