27.1 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Banjir di Tanbu Kian Meluas, Segini Jumlah Warga yang Terdampak

PROKALTENG.CO – Banjir yang melanda Kabupaten Tanah Bumbu sejak 4 Juni 2024, menyebabkan belasan ribu warga terdampak dan ratusan orang mengungsi. Hujan deras beberapa hari terakhir merendam ribuan rumah warga karena air sungai meluap.

Berdasarkan data sementara Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel pada Sabtu (8/6), banjir terjadi di 24 desa di tujuh kecamatan di Tanah Bumbu. Kecamatan yang terdampak antara lain Sungai Loban, Kusan Hulu, Kuranji, Kusan Tengah, Karang Bintang, Satui, dan Batulicin.

Wilayah terparah adalah Kecamatan Satui, dengan 9.773 jiwa terdampak. Disusul Kusan Tengah dengan 3.342 jiwa, Sungai Loban sebanyak 2.224 jiwa, dan Kusan Hulu, 772 jiwa. Lebih dari 200 penduduk terpaksa meninggalkan rumah. Sebagian besar mengungsi ke SMP 4 Sinar Bulan dan Gedung Wahana Bersujud.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, banjir di Tanah Bumbu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama. “Sehingga menyebabkan air dari empat aliran sungai meluap,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Ahad (9/6).

Empat sungai itu adalah Sungai Batulicin di Kecamatan Karang Bintang, Sungai Sebamban di Kecamatan Sungai Loban, Sungai Satui di Kecamatan Satui, dan Sungai Kusan di Kecamatan Kusan Tengah. Tercatat hingga Jumat (7/6), sebanyak 3.080 unit rumah dan 845 hektare lahan persawahan terendam banjir.

Baca Juga :  Jadi Langganan Banjir, Warga Banjarmasin Timur Wajib Waspada

BPBD Tanah Bumbu bersama tim gabungan terus berupaya melakukan penanganan darurat dengan menurunkan tim reaksi cepat (TRC). Langkah darurat itu ialah pendataan korban terdampak banjir, evakuasi warga dengan perahu karet, serta distribusi bantuan logistik dan peralatan ke dapur umum untuk warga terdampak.

Status siaga bencana juga telah ditetapkan pada 5–20 Juni 2024. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan perluasan dampak banjir di Tanah Bumbu.

Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi mengatakan, sebagian warga menolak untuk dievakuasi, karena mereka lebih memilih tinggal di rumah untuk melindungi dan menyelamatkan barang berharga mereka.

“Sementara korban banjir dipindahkan ke posko bencana yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah di setiap desa terdampak,” ujarnya.

Di Satui, wilayah yang paling terdampak, banjir kini mulai surut. Berdasarkan informasi terbaru, kata dia, tinggi air sudah turun hingga 75 sentimeter dari level sebelumnya yang mencapai tiga meter. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat banjir ini. “Semoga tidak terjadi hujan susulan agar debit air sungai normal, sehingga tidak banjir lagi,” ucapnya.

Baca Juga :  Mayat Bersimbah Darah Gegerkan Warga Sungai Malang HSU

Selain membuat dapur umum, Dinas Sosial (Dinsos) setempat telah mendistrisbusikan bantuan berupa sembako kepada para pengungsi di berbagai posko. Bantuan tersebut didistribusikan secara bertahap ke wilayah-wilayah yang terdampak parah.

Tak hanya dari pemerintah, bantuan juga datang dari berbagai perusahaan, organisasi sosial, dan masyarakat. Namun, pendistribusian sempat mengalami kendala.

Kepala Desa Sinar Bulan, Kecamatan Satui, Maryadi menjelaskan, keterbatasan perahu menjadi hambatan. Mereka memiliki sedikit perahu, dan ukurannya pun tidak terlalu besar, sehingga kapasitas angkutannya terbatas.

Karena itu, dibutuhkan waktu ekstra untuk mendistribusikan bantuan ke rumah-rumah penduduk, terutama karena sebagian warga masih memilih untuk tinggal di rumah. Di Sinar Bulan sendiri sebanyak 731 jiwa terdampak banjir. “Alhamdulillah, kawan-kawan relawan membantu untuk mengantarkan (bantuan) ke rumah warga,” kata Maryadi. (jpg)

 

PROKALTENG.CO – Banjir yang melanda Kabupaten Tanah Bumbu sejak 4 Juni 2024, menyebabkan belasan ribu warga terdampak dan ratusan orang mengungsi. Hujan deras beberapa hari terakhir merendam ribuan rumah warga karena air sungai meluap.

Berdasarkan data sementara Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel pada Sabtu (8/6), banjir terjadi di 24 desa di tujuh kecamatan di Tanah Bumbu. Kecamatan yang terdampak antara lain Sungai Loban, Kusan Hulu, Kuranji, Kusan Tengah, Karang Bintang, Satui, dan Batulicin.

Wilayah terparah adalah Kecamatan Satui, dengan 9.773 jiwa terdampak. Disusul Kusan Tengah dengan 3.342 jiwa, Sungai Loban sebanyak 2.224 jiwa, dan Kusan Hulu, 772 jiwa. Lebih dari 200 penduduk terpaksa meninggalkan rumah. Sebagian besar mengungsi ke SMP 4 Sinar Bulan dan Gedung Wahana Bersujud.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, banjir di Tanah Bumbu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama. “Sehingga menyebabkan air dari empat aliran sungai meluap,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Ahad (9/6).

Empat sungai itu adalah Sungai Batulicin di Kecamatan Karang Bintang, Sungai Sebamban di Kecamatan Sungai Loban, Sungai Satui di Kecamatan Satui, dan Sungai Kusan di Kecamatan Kusan Tengah. Tercatat hingga Jumat (7/6), sebanyak 3.080 unit rumah dan 845 hektare lahan persawahan terendam banjir.

Baca Juga :  Jadi Langganan Banjir, Warga Banjarmasin Timur Wajib Waspada

BPBD Tanah Bumbu bersama tim gabungan terus berupaya melakukan penanganan darurat dengan menurunkan tim reaksi cepat (TRC). Langkah darurat itu ialah pendataan korban terdampak banjir, evakuasi warga dengan perahu karet, serta distribusi bantuan logistik dan peralatan ke dapur umum untuk warga terdampak.

Status siaga bencana juga telah ditetapkan pada 5–20 Juni 2024. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan perluasan dampak banjir di Tanah Bumbu.

Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi mengatakan, sebagian warga menolak untuk dievakuasi, karena mereka lebih memilih tinggal di rumah untuk melindungi dan menyelamatkan barang berharga mereka.

“Sementara korban banjir dipindahkan ke posko bencana yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah di setiap desa terdampak,” ujarnya.

Di Satui, wilayah yang paling terdampak, banjir kini mulai surut. Berdasarkan informasi terbaru, kata dia, tinggi air sudah turun hingga 75 sentimeter dari level sebelumnya yang mencapai tiga meter. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat banjir ini. “Semoga tidak terjadi hujan susulan agar debit air sungai normal, sehingga tidak banjir lagi,” ucapnya.

Baca Juga :  Mayat Bersimbah Darah Gegerkan Warga Sungai Malang HSU

Selain membuat dapur umum, Dinas Sosial (Dinsos) setempat telah mendistrisbusikan bantuan berupa sembako kepada para pengungsi di berbagai posko. Bantuan tersebut didistribusikan secara bertahap ke wilayah-wilayah yang terdampak parah.

Tak hanya dari pemerintah, bantuan juga datang dari berbagai perusahaan, organisasi sosial, dan masyarakat. Namun, pendistribusian sempat mengalami kendala.

Kepala Desa Sinar Bulan, Kecamatan Satui, Maryadi menjelaskan, keterbatasan perahu menjadi hambatan. Mereka memiliki sedikit perahu, dan ukurannya pun tidak terlalu besar, sehingga kapasitas angkutannya terbatas.

Karena itu, dibutuhkan waktu ekstra untuk mendistribusikan bantuan ke rumah-rumah penduduk, terutama karena sebagian warga masih memilih untuk tinggal di rumah. Di Sinar Bulan sendiri sebanyak 731 jiwa terdampak banjir. “Alhamdulillah, kawan-kawan relawan membantu untuk mengantarkan (bantuan) ke rumah warga,” kata Maryadi. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru