33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jelang Buka Puasa, Seorang Pria di Banjarmasin Gantung Diri

PROKALTENG.CO-Menjelang azan magrib, bukannya bersiap untuk berbuka puasa, pria 47 tahun ini malah mengakhiri hidupnya.

Tragedi ini terjadi di Jalan Keramat Raya RT 11, Banjarmasin Timur pada Senin (4/4).

Achmad Hairil ditemukan gantung diri oleh ibu kandungnya, Hamdah, 71 tahun.

Meski tak tinggal satu atap, posisi rumah ibu dan anak ini bersebelahan. Sore itu, Hamdah berniat mengajak putranya untuk berbuka bersamanya.

Pintunya tak terkunci, Hamdah pun masuk ke dalam sembari memanggil-manggil nama anaknya.

Tak ada yang menjawab, ia menengok ke dalam kamar tidur. Menyaksikan leher anaknya tergantung di tengah kamar.

Hamdah yang histeris, berteriak memanggil putrinya, Yusnita untuk segera menyelamatkan nyawa kakaknya.

Baca Juga :  Speedboat Tujuan Tarakan-Sembakung Terbalik, Lima Orang Meninggal

Perempuan 45 tahun itu datang. Segera memeluk dan mengangkat tubuh Hairil, berharap masih bisa menolong.

Perlahan, Yusnita melepaskan ikatan di leher kakaknya dan membaringkannya ke kasur.

“Dari cerita adiknya, sebelumnya beberapa bulan yang lalu, korban ribut-ribut dengan istrinya. Istrinya meninggalkannya, pulang kampung ke rumah orang tuanya di Danau Panggang (Kabupaten Hulu Sungai Utara) bersama anaknya yang baru berumur 1,3 bulan,” kata Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Timur, AKP Timur Yono kemarin (5/4).

Dari cerita itu, keluarga percaya, Hairil nekat gantung diri lantaran depresi. “Keluarga memilih mengikhlaskan,” ujarnya.

Dari pemeriksaan jenazah, tidak ada tanda atau luka yang mengarah pada dugaan korban kekerasan.

Baca Juga :  Pengeroyokan Pelajar, Libatkan Remaja Dibawah Umur

“Keluarga menolak divisum. Keluarga juga sudah membuat surat pernyataan,” tambah Timur.

Bagian cerita yang paling menyedihkan, Hairil menggantung lehernya dengan tali ayunan yang dipakai untuk mengayun buah hatinya.

Tali itu dikaitkan ke atas plafon. “Ia tinggal sendiri setelah ditinggal istrinya. Sehari-harinya ia berdagang BBM eceran,” tutupnya. (lan/fud/jpg)

PROKALTENG.CO-Menjelang azan magrib, bukannya bersiap untuk berbuka puasa, pria 47 tahun ini malah mengakhiri hidupnya.

Tragedi ini terjadi di Jalan Keramat Raya RT 11, Banjarmasin Timur pada Senin (4/4).

Achmad Hairil ditemukan gantung diri oleh ibu kandungnya, Hamdah, 71 tahun.

Meski tak tinggal satu atap, posisi rumah ibu dan anak ini bersebelahan. Sore itu, Hamdah berniat mengajak putranya untuk berbuka bersamanya.

Pintunya tak terkunci, Hamdah pun masuk ke dalam sembari memanggil-manggil nama anaknya.

Tak ada yang menjawab, ia menengok ke dalam kamar tidur. Menyaksikan leher anaknya tergantung di tengah kamar.

Hamdah yang histeris, berteriak memanggil putrinya, Yusnita untuk segera menyelamatkan nyawa kakaknya.

Baca Juga :  Speedboat Tujuan Tarakan-Sembakung Terbalik, Lima Orang Meninggal

Perempuan 45 tahun itu datang. Segera memeluk dan mengangkat tubuh Hairil, berharap masih bisa menolong.

Perlahan, Yusnita melepaskan ikatan di leher kakaknya dan membaringkannya ke kasur.

“Dari cerita adiknya, sebelumnya beberapa bulan yang lalu, korban ribut-ribut dengan istrinya. Istrinya meninggalkannya, pulang kampung ke rumah orang tuanya di Danau Panggang (Kabupaten Hulu Sungai Utara) bersama anaknya yang baru berumur 1,3 bulan,” kata Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Timur, AKP Timur Yono kemarin (5/4).

Dari cerita itu, keluarga percaya, Hairil nekat gantung diri lantaran depresi. “Keluarga memilih mengikhlaskan,” ujarnya.

Dari pemeriksaan jenazah, tidak ada tanda atau luka yang mengarah pada dugaan korban kekerasan.

Baca Juga :  Pengeroyokan Pelajar, Libatkan Remaja Dibawah Umur

“Keluarga menolak divisum. Keluarga juga sudah membuat surat pernyataan,” tambah Timur.

Bagian cerita yang paling menyedihkan, Hairil menggantung lehernya dengan tali ayunan yang dipakai untuk mengayun buah hatinya.

Tali itu dikaitkan ke atas plafon. “Ia tinggal sendiri setelah ditinggal istrinya. Sehari-harinya ia berdagang BBM eceran,” tutupnya. (lan/fud/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru