PROKALTENG.CO-Warga Desa Binturu Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong terpaksa harus mengosongkan rumah Jumat (5/1/2024) malam. Kondisi banjir yang terus naik menyebabkan mereka harus mengungsi ke rumah-rumah keluarga mereka terdekat yang lebih aman dari banjir.
Padahal, banjir akibat luapan Sungai Pupuh dari arah Kalimantan Tengah itu sejak Kamis (4/1/2024) sore. Tinggi jalan utama desa mencapai pinggang orang dewasa.
Kepala Desa Binturu, Rustam mengatakan kedalaman banjir yang melanda di RT 1 telah memasuki rumah, dan dimungkin akan naik lagi. “Hari ini tadi hujan, ada kemungkinan naik lagi. Jadi warga mengungsi dan mengosongkan rumah,” ujarnya.
Untuk barang-barang warga yang mengungsi sudah dievakuasi sebelumnya. Untungnya ada banyak relawan Unit Penanggulangan Bencana Swadaya (UPBS) yang membantu mengangkut.
Meksi sudah dikosongkan, rumah warga yang mengungsi tetap dilakukan penjagaan oleh para relawan, anggota polisi dan TNI untuk menjaga hal yang tidak diinginkan. Jumlah warga Desa Binturu yang terdampak banjir mencapai 167 kepala keluarga atau sebanyak 541 jiwa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong, Haris Fachrozi turut turun ke lokasi banjir untuk meninjau bersama anggotanya.
Ia pun menawarkan ke aparat Desa Binturu ketika masih ada warga membutuhkan bantuan evakuasi. “Kami akan menyediakan perahu,” ujarnya ke kepala desa.
Mereka selalu siaga membantu warga di saat banjir bertambah tinggi. Segala peralatan juga distanbykan. “Telpon saja pak,” imbuhnya.
Camat Kelua, Suwandi menyampaikan, selain di Desa Binturu, banjir juga melanda Desa Karangan Putih. “Di Desa Binturu ada sebanyak 167 KK atau 541 jiwa. Sedangkan di Desa Karangan Putih sebanyak 20 KK atau 65 jiwa,” ujarnya. (fauzan/jpg/hnd)