27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Yogi Hidayat, Suami Korban Mutilasi Menangis: Nyawa Bayar Nyawa!

PROKALTENG.CO-Yogi Hidayat (23), suami Rahmah (34), korban mutilasi di Belitung, Banjarmasin, tak kuasa menahan amarah. Yogi Hidayat ingin menghabisi pelaku yang membunuh istrinya. Namun Yogi berusaha menahan diri karena dia sadar Indonesia adalah negara hukum.

“Terlalu (kejam) sekali pelaku ini, tega. Kalau tidak ada hukum negara, pasti kami bunuh juga, nyawa bayar nyawa. Coba lawan kami, jangan perempuan,” ucap Yogi penuh amarah.

Yogi menangis saat menceritakan detik-detik terakhir istrinya meninggalkan rumah.

Yogi menceritakan, istrinya minta izin keluar rumah untuk beli susu anak pada Selasa malam (1/6) sekitar pukul 21.00 Wita.

“Sejak itulah saya tidak bertemu istri saya untuk selama– lamanya,” ucap Yogi sambil menghapus air matanya.

Baca Juga :  Wali Kota Banjarmasin Hapus Sanksi Denda Pelanggar Prokes

Rahmah Tinggalkan 2 Anak

Yogi Hidayat dan Rahmah memiliki dua anak yang masih kecil. Satu berumur 1 tahun bulan dan satunya lagi berusia 3 bulan.

Kepergian Rahmah untuk selama-lamanya membuat sang suami, Yogi, sangat terpukul. Ia harus menanggung beban menjaga dan merawat dua anaknya yang masih kecil.

Warga yang tinggal di Jalan Kelayan B, Gang Annajah, Banjarmasin Selatan ini menyebut istrinya sempat terlihat murung sejak beberapa hari terakhir.

“Beberapa malam lalu dia sempat bercerita telah mempunyai masalah dengan seorang laki-laki,” ucap Yogi.

Yogi melanjutkan, sang istri tak bersedia memberitahu identitas pria yang cekcok dengannya.

“Dia hanya bercerita kalau pernah cekcok dengan laki–laki, begitu aja, jadi saya tidak tahu,” beber Yogi.

Baca Juga :  Hantu Banyu ini Diganjar Pasal Berlapis

Setelah keluar rumah pukul 21.00 WIB, Rahmah tak kunjung pulang ke rumah.

Ibu dua anak itu tak bisa dihubungi lantaran tak membawa handphone.

“Ada perasaan khawatir, soalnya Handphonenya ditinggal sehingga bingung mencarinya,” kata Yogi.

Yogi akhirnya memutuskan untuk keluar mencari istrinya. Namun dia tak kunjung menemukan sang istri.

“Setelah saya menunggu cukup lama, malam itu juga saya coba keluar keliling mencari tetapi tak ketemu,” ucapnya lirih.

Keesokan harinya, Yogi mendapat kabar mengejutkan. Istrinya ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa. Sang istri dipenggal hingga kepalanya terpisah dari badan.

Yogi Hidayat berharap polisi dapat menjatuhkan hukuman seumur hidup atau hukuman mati kepada pelaku. 

PROKALTENG.CO-Yogi Hidayat (23), suami Rahmah (34), korban mutilasi di Belitung, Banjarmasin, tak kuasa menahan amarah. Yogi Hidayat ingin menghabisi pelaku yang membunuh istrinya. Namun Yogi berusaha menahan diri karena dia sadar Indonesia adalah negara hukum.

“Terlalu (kejam) sekali pelaku ini, tega. Kalau tidak ada hukum negara, pasti kami bunuh juga, nyawa bayar nyawa. Coba lawan kami, jangan perempuan,” ucap Yogi penuh amarah.

Yogi menangis saat menceritakan detik-detik terakhir istrinya meninggalkan rumah.

Yogi menceritakan, istrinya minta izin keluar rumah untuk beli susu anak pada Selasa malam (1/6) sekitar pukul 21.00 Wita.

“Sejak itulah saya tidak bertemu istri saya untuk selama– lamanya,” ucap Yogi sambil menghapus air matanya.

Baca Juga :  Wali Kota Banjarmasin Hapus Sanksi Denda Pelanggar Prokes

Rahmah Tinggalkan 2 Anak

Yogi Hidayat dan Rahmah memiliki dua anak yang masih kecil. Satu berumur 1 tahun bulan dan satunya lagi berusia 3 bulan.

Kepergian Rahmah untuk selama-lamanya membuat sang suami, Yogi, sangat terpukul. Ia harus menanggung beban menjaga dan merawat dua anaknya yang masih kecil.

Warga yang tinggal di Jalan Kelayan B, Gang Annajah, Banjarmasin Selatan ini menyebut istrinya sempat terlihat murung sejak beberapa hari terakhir.

“Beberapa malam lalu dia sempat bercerita telah mempunyai masalah dengan seorang laki-laki,” ucap Yogi.

Yogi melanjutkan, sang istri tak bersedia memberitahu identitas pria yang cekcok dengannya.

“Dia hanya bercerita kalau pernah cekcok dengan laki–laki, begitu aja, jadi saya tidak tahu,” beber Yogi.

Baca Juga :  Hantu Banyu ini Diganjar Pasal Berlapis

Setelah keluar rumah pukul 21.00 WIB, Rahmah tak kunjung pulang ke rumah.

Ibu dua anak itu tak bisa dihubungi lantaran tak membawa handphone.

“Ada perasaan khawatir, soalnya Handphonenya ditinggal sehingga bingung mencarinya,” kata Yogi.

Yogi akhirnya memutuskan untuk keluar mencari istrinya. Namun dia tak kunjung menemukan sang istri.

“Setelah saya menunggu cukup lama, malam itu juga saya coba keluar keliling mencari tetapi tak ketemu,” ucapnya lirih.

Keesokan harinya, Yogi mendapat kabar mengejutkan. Istrinya ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa. Sang istri dipenggal hingga kepalanya terpisah dari badan.

Yogi Hidayat berharap polisi dapat menjatuhkan hukuman seumur hidup atau hukuman mati kepada pelaku. 

Terpopuler

Artikel Terbaru