PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Seorang pria berinisial BI (54) ditemukan meninggal dunia di kursi depan Warung Mama Elsa, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, Rabu (29/1/2025). Saat ditemukan, jenazah pria tersebut mengenakan kaos oblong warna oranye dan celana panjang warna coklat tua. Posisinya terbaring di atas kursi depan warung.
Kapolsek Sabangau, Iptu Ahmad Taufiq mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Mendapat laporan warga, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.
“Tindakan yang kami lakukan di antaranya memasang garis polisi di sekitar lokasi, membawa jenazah ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut, serta mengumpulkan keterangan dari saksi di tempat kejadian,” ujar kapolsek mewakili Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dedy Supriadi.
Dari hasil visum et repertum (VER) yang dilakukan oleh dokter forensik RS Bhayangkara, dr. Rica Brilian, Sp.KF, mengungkapkan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Korban diduga meninggal akibat penyakit bawaan, yakni maag dengan perkiraan waktu kematian sekitar 2 hingga 3 jam sebelum dilakukan pemeriksaan,” ujarnya. (hms/jef/hnd)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Seorang pria berinisial BI (54) ditemukan meninggal dunia di kursi depan Warung Mama Elsa, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, Rabu (29/1/2025). Saat ditemukan, jenazah pria tersebut mengenakan kaos oblong warna oranye dan celana panjang warna coklat tua. Posisinya terbaring di atas kursi depan warung.
Kapolsek Sabangau, Iptu Ahmad Taufiq mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Mendapat laporan warga, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.
“Tindakan yang kami lakukan di antaranya memasang garis polisi di sekitar lokasi, membawa jenazah ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut, serta mengumpulkan keterangan dari saksi di tempat kejadian,” ujar kapolsek mewakili Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dedy Supriadi.
Dari hasil visum et repertum (VER) yang dilakukan oleh dokter forensik RS Bhayangkara, dr. Rica Brilian, Sp.KF, mengungkapkan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Korban diduga meninggal akibat penyakit bawaan, yakni maag dengan perkiraan waktu kematian sekitar 2 hingga 3 jam sebelum dilakukan pemeriksaan,” ujarnya. (hms/jef/hnd)
