26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

207 Korban Keracunan Dilarikan ke RS, Sebagian Terpaksa Dirawat Ditend

KUALA KAPUAS – Hingga Sabtu (25/5/2019) dinihari, jumlah warga yang
menjadi korban keracunan dan harus dilarikan ke RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo Kuala
Kapuas, mencapai 207 orang.

Para korban itu adalah warga Desa
Narahan, Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas yang berasal dari beberapa
dusun. Mereka dievakuasi ke RS sejak Jumat (24/5/2019) pagi oleh petugas medis
dan relawan yang dikerahkan Pemkab Kapuas.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan
Kapuas, Apendi, seluruh pasien diduga keracunan dalam penanganan di fokuskan di
RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo Kapuas, dimana hingga Sabtu (25/5) dinihari
semua telah dievakuasi.

Baca Juga :  Kini Polisi Berikan Layanan Cepat Aduan Masyarakat

“Total 207 pasien korban
diduga keracunan semua dirawat di RSUD Kapuas,” kata Apendi yang berada di
RSUD Kapuas hingga proses evakuasi selesai Sabtu dinihari.

Pertimbangannya dirawat di RSUD,
lanjut Apendi, karena dilokasi minim atau desa penerangan, banyaknya nyamuk
dapat menganggu proses observasi, tempatnya (didesa) tidak higienis, dan RSUD
lebih lengkap semua sarana prasarana.

“Kita harapkan proses
penanganan berjalan baik, dan kita kerahkan semua tenaga untuk mengatasi
ini,” pungkasnya. (alh/ol/nto)

KUALA KAPUAS – Hingga Sabtu (25/5/2019) dinihari, jumlah warga yang
menjadi korban keracunan dan harus dilarikan ke RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo Kuala
Kapuas, mencapai 207 orang.

Para korban itu adalah warga Desa
Narahan, Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas yang berasal dari beberapa
dusun. Mereka dievakuasi ke RS sejak Jumat (24/5/2019) pagi oleh petugas medis
dan relawan yang dikerahkan Pemkab Kapuas.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan
Kapuas, Apendi, seluruh pasien diduga keracunan dalam penanganan di fokuskan di
RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo Kapuas, dimana hingga Sabtu (25/5) dinihari
semua telah dievakuasi.

Baca Juga :  Kini Polisi Berikan Layanan Cepat Aduan Masyarakat

“Total 207 pasien korban
diduga keracunan semua dirawat di RSUD Kapuas,” kata Apendi yang berada di
RSUD Kapuas hingga proses evakuasi selesai Sabtu dinihari.

Pertimbangannya dirawat di RSUD,
lanjut Apendi, karena dilokasi minim atau desa penerangan, banyaknya nyamuk
dapat menganggu proses observasi, tempatnya (didesa) tidak higienis, dan RSUD
lebih lengkap semua sarana prasarana.

“Kita harapkan proses
penanganan berjalan baik, dan kita kerahkan semua tenaga untuk mengatasi
ini,” pungkasnya. (alh/ol/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru