HAMPIR tiga bulan ini, warga Kelurahan Muara
Tuhup, Kecamatan Laung Tuhup, Murung Raya diresahkan ulah beberapa oknum yang
meminta setoran kepada pengendara mobil dengan cara memortal jalan.
Aksi ini tentu saja meresahkan sekaligus
merugikan para pengendara mobil khususnya saat melewati Jembatan Mangkomo.
Padahal, jembatan tersebut adalah satu-satunya jembatan penghubung dari ibu kota
Kecamatan Laung Tuhup ke Kelurahan Muara Tuhup.
“Warga yang melewati jembatan tersebut
harus mengeluarkan uang senilai Rp 20 ribu untuk mobil kecil dan Rp 50 untuk
jenis truk,” salah satu warga Muara Tuhup yang enggan disebutkan namanya.
Ia berharap agar pihak berwenang segera turun
tangan, karena kejanggalan ini sudah berjalan sekitar tiga bulan, namun tidak
ada tindakan dari pihak berwenang.
Sementara itu, Camat Laung Tuhup Supriadi Usup
yang dihubungi wartawan, Selasa (23/7) mengakui bahwa memang ada kegiatan
warganya di Jembatan Mangkomo tersebut dan pihaknya sudah mencoba koordinasi
dengan pihak keamanan.
“Memang ada kegiatan portal di Jembatan
Mangkomo dan kita dari kecamatan sudah koordinasi dengan pihak keamanan,”
kata Supriadi.
Diterangkannya, memang kondisi jembatan
Mangkomo saat ini memang mengalami kerusakan dan beberapa warga melakukan
perbaikan, mungkin itulah alasan kenapa mereka meminta imbalan dengan cara
melakukan pungutan liar alias pungli.
“Memang dalam waktu dekat ini jembatan
tersebut akan diperbaiki seiring dengan penambahan perbaikan jalan ke arah
Kelurahan Muara Tuhup, bahkan sudah surat perjanjian kontrak (SPK) dengan Dinas
Pekerjaan Umum pertanggal 11 Juli 2019, kemarin tinggal saat ini menunggu
pengerjaannya saja lagi,” pungkas Camat. (her/abe)