27.6 C
Jakarta
Saturday, May 10, 2025

Rebutan Lahan PETI, Menteng Tewas Dikeroyok Ayah dan Anak

KASONGAN, PROKALTENG.CO โ€“ Peristiwa berdarah terjadi di lokasi
Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Km 48 Jamparan Desa Tumbang Kawei
Kecamatan Sanaman Mantikei Kabupaten Katingan. Akibat rebutan lahan PETI,
seorang pria bernama Bowos alias Menteng (38), tewas dibacok pelaku bernama
Frenodie, pada Jumat (20/11) lalu.

Informasi yang didapat, peristiwa
ini terjadi ketika korban bersama dua rekannya bernama Zakaria dan Haris
Setiawan diajak korban menuju Km 48 lokasi PETI sekitar pukul 10.30 wib. Tujuan
mereka menemui seorang penambang bernama Usin, untuk membahas masalah lahan
tempat Usin bekerja.

Setelah menempuh perjalanan
hingga pukul 14.00 wib, korban dan kawannya sampai di lokasi. Mereka pun
bertemu dengan Usin dan kedua anaknya bernama Frenki serta Frenodie.

Ketika sedang membicarakan
tentang lahan tersebut, tiba-tiba terjadilah perdebatan antara Bowos alias
Menteng dan Usin. Karena emosi, lalu Menteng tiba-tiba mencabut pisau yang dia
bawa untuk menyerang Usin.

Melihat hal itu, Usin pun tidak
tinggal diam, dan mengambil parang yang pada saat itu berada tidak jauh
darinya. Pisau itu digunakan Usin untuk menangkis serangan pisau Menteng, yang
mengarah ke dirinya. Namun ketika itu, pisau yang dipegang Usin terlepas dari
tangannya.

Baca Juga :  Agus Salim Bela Terdakwa, Jaksa Menilai Ada Kejanggalan dalam Keterang

Lalu setelah melihat perkelahian
itu, Frenodie berusaha membantu ayahnya yang diserang oleh korban. Pisau milik
ayahnya yang terjatuh tadi diambilnya, dan langsung digunakan untuk menyerang
korban hingga keluar pondok.

Akibat serangan anak Usin,  Bowos alias Menteng mengalami sejumlah luka
di tangan sebelah kiri, bagian belakang tubuh, dan di kaki kiri serta kanan korban.
Akibat tebasan senjata tajam pelaku, korban pun meninggal ditempat.

Sementara dua rekan korban,
setelah melihat peristiwa itu langsung lari menyelamatkan diri, dan melaporkan
peristiwa itu ke Polsek Sanaman Mantikei, Jumat (20/11) sekitar pukul 23.30
wib.

Namun ketika itu, tidak
memungkinkan untuk menuju lokasi yang cukup jauh. Sebab waktu perjalanan,
memakan waktu hingga tiga jam lebih. Baru keesokan harinya dipimpin langsung
oleh Kapolsek Sanaman Mantikei Ipda Syaiful SH, untuk menuju lokasi kejadian.

Baca Juga :  Pinjamkan Uang dengan Jaminan Mobil, Ehรขโ‚ฌยฆ Ternyata Tertipu

Sesampai di lokasi, sejumlah
petugas pun menemukan tubuh korban tergeletak dengan sejumlah luka, akibat
tebasan pelaku. Setelah melakukan olah TKP. Tubuh korban langsung dievakuasi
dan dilakukan visum di Puskesmas Tumbang Kaman.

Kapolres Katingan AKBP Andri
Siswan Ansyah SH SIK MH ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Sanaman Mantikei
Ipda Syaiful SH menjelaskan kejadian penganiayaan berat, hingga berujung
jatuhnya korban jiwa itu, dipicu oleh perebutan lokasi tambang rakyat ilegal
yang menurut pengakuan korban adalah milik keluarganya. Sedangan menurut Usin
adalah miliknya yang sudah lama dikuasainya.

โ€œUntuk pelakunya kini dalam
pengejaran. Untuk sementara kita hanya mengamankan Frenki saudara pelaku.
Sekarang masih dalam pemeriksaan dan kita minta keterangan,โ€ jelasnya
kepada wartawan, Senin (23/11) malam.

Selain sudah mengamankan saudara
kandung pelaku ujar Kapolsek, mereka juga sudah mengamankan barang bukti
senjata tajam jenis parang. โ€œMudahan pelaku dapat segera kita
tangkap,โ€ tandasnya.

KASONGAN, PROKALTENG.CO โ€“ Peristiwa berdarah terjadi di lokasi
Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Km 48 Jamparan Desa Tumbang Kawei
Kecamatan Sanaman Mantikei Kabupaten Katingan. Akibat rebutan lahan PETI,
seorang pria bernama Bowos alias Menteng (38), tewas dibacok pelaku bernama
Frenodie, pada Jumat (20/11) lalu.

Informasi yang didapat, peristiwa
ini terjadi ketika korban bersama dua rekannya bernama Zakaria dan Haris
Setiawan diajak korban menuju Km 48 lokasi PETI sekitar pukul 10.30 wib. Tujuan
mereka menemui seorang penambang bernama Usin, untuk membahas masalah lahan
tempat Usin bekerja.

Setelah menempuh perjalanan
hingga pukul 14.00 wib, korban dan kawannya sampai di lokasi. Mereka pun
bertemu dengan Usin dan kedua anaknya bernama Frenki serta Frenodie.

Ketika sedang membicarakan
tentang lahan tersebut, tiba-tiba terjadilah perdebatan antara Bowos alias
Menteng dan Usin. Karena emosi, lalu Menteng tiba-tiba mencabut pisau yang dia
bawa untuk menyerang Usin.

Melihat hal itu, Usin pun tidak
tinggal diam, dan mengambil parang yang pada saat itu berada tidak jauh
darinya. Pisau itu digunakan Usin untuk menangkis serangan pisau Menteng, yang
mengarah ke dirinya. Namun ketika itu, pisau yang dipegang Usin terlepas dari
tangannya.

Baca Juga :  Agus Salim Bela Terdakwa, Jaksa Menilai Ada Kejanggalan dalam Keterang

Lalu setelah melihat perkelahian
itu, Frenodie berusaha membantu ayahnya yang diserang oleh korban. Pisau milik
ayahnya yang terjatuh tadi diambilnya, dan langsung digunakan untuk menyerang
korban hingga keluar pondok.

Akibat serangan anak Usin,  Bowos alias Menteng mengalami sejumlah luka
di tangan sebelah kiri, bagian belakang tubuh, dan di kaki kiri serta kanan korban.
Akibat tebasan senjata tajam pelaku, korban pun meninggal ditempat.

Sementara dua rekan korban,
setelah melihat peristiwa itu langsung lari menyelamatkan diri, dan melaporkan
peristiwa itu ke Polsek Sanaman Mantikei, Jumat (20/11) sekitar pukul 23.30
wib.

Namun ketika itu, tidak
memungkinkan untuk menuju lokasi yang cukup jauh. Sebab waktu perjalanan,
memakan waktu hingga tiga jam lebih. Baru keesokan harinya dipimpin langsung
oleh Kapolsek Sanaman Mantikei Ipda Syaiful SH, untuk menuju lokasi kejadian.

Baca Juga :  Pinjamkan Uang dengan Jaminan Mobil, Ehรขโ‚ฌยฆ Ternyata Tertipu

Sesampai di lokasi, sejumlah
petugas pun menemukan tubuh korban tergeletak dengan sejumlah luka, akibat
tebasan pelaku. Setelah melakukan olah TKP. Tubuh korban langsung dievakuasi
dan dilakukan visum di Puskesmas Tumbang Kaman.

Kapolres Katingan AKBP Andri
Siswan Ansyah SH SIK MH ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Sanaman Mantikei
Ipda Syaiful SH menjelaskan kejadian penganiayaan berat, hingga berujung
jatuhnya korban jiwa itu, dipicu oleh perebutan lokasi tambang rakyat ilegal
yang menurut pengakuan korban adalah milik keluarganya. Sedangan menurut Usin
adalah miliknya yang sudah lama dikuasainya.

โ€œUntuk pelakunya kini dalam
pengejaran. Untuk sementara kita hanya mengamankan Frenki saudara pelaku.
Sekarang masih dalam pemeriksaan dan kita minta keterangan,โ€ jelasnya
kepada wartawan, Senin (23/11) malam.

Selain sudah mengamankan saudara
kandung pelaku ujar Kapolsek, mereka juga sudah mengamankan barang bukti
senjata tajam jenis parang. โ€œMudahan pelaku dapat segera kita
tangkap,โ€ tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru