Terpidana kasus korupsi kartu tanda penduduk
elektronik (e-KTP) Setya Novanto kembali membuat ulah. Terbukti Ombudsman
Republik Indonesia (ORI) masih menemukan sel mewah mantan Ketua Umum Golkar
itu.
Bahkan, pintu sel milik mantan Ketua DPR RI
itu dikunci dengan gembok sensor sidik jari. Alhasil, tidak sembarang orang
yang dapat memasuki sel Novanto itu.
“Ini jelas masih sangat mencerminkan kondisi
yang tidak standar,†kata komisioner ORI, Adrianus Meliala dikonfirmasi, Minggu
(22/12).
Tak hanya Novanto, ORI juga mendapati
kamar mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan Djoko
Susilo yang lebih luas. Menurutnya, sel ketiga orang itu memiliki luas sel dua
kali lipat dibanding sel yang dihuni terpidana lainnya.
“Tiga sel itu dirombak secara maksimal, tidak
sebagaimana sel-sel lain,†sesal Adrianus.
Adrianus menyampaikan, kedatangannya ke Lapas
Sukamiskin bukan bentuk inspeksi mendadak (Sidak), melainkan undangan dari
pihak Lapas. Menurutnya, kepala kantor wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Jawa
Barat juga marah besar melihat kondisi yang terjadi.
“Saya bukan sidak, tapi diundang untuk
menyaksikan bagaimana proses itu berlangsung. Kelihatannya Kakanwil enggak
sadar. Makanya juga kaget bahwa masih ada situasi seperti itu. Terus dia marah
dan bertanya mengapa bisa begini,†tegasnya.
Untuk diketahui, Setya Novanto juga sempat
dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur karena ketahuan pelesiran saat izin berobat.
Dia kemudian dikembalikan ke Sukamiskin untuk menjalani vonis 15 tahun penjara
kasus korupsi e-KTP.
Bahkan, September 2018 lalu Ombudsman juga
menemukan sel Novanto di Sukamiskin yang mempunyai berbagai fasilitas seperti
toilet duduk, kamar yang lebih luas, lemari baju, hingga tempat tidur yang
tidak biasa.(jpc)