PALANGKA
RAYA- Kasus HIV/AIDS di Kalteng sebenarnya cukup tinggi, tetapi tidak nampak ke
permukaan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul, mengatakan,
dalam rentang dari Januari-Oktober 2018 tercatat ada 37 orang positif HIV dan
91 orang positif AIDS.
“Ini
sangat memprihatinkan. Bahkan pengindapnya itu ada yang ibu rumah tangga, dan
dulu juga pernah ada bayi yang terkena itu di daerah Pangkalan Bun” kata
Suyuti.
Suyuti
mengatakan, untuk memperlakuan terhadap pengindap HIV/AIDS, berbeda dari
penyakit lain Yakni, pihaknya tidak menyiapkan penampungan khusus atau
diisolasi. Bahkan, pihaknya tidak berhak memberitahukan pihak keluarga (istri,
suami) si pengindap bahwa dia mengindap HIV/AIDS tanpa persetujuannya.
“Ini
yang membuat penangannya menjadi ribet dan resiko menularnya jadi tinggi,”
ucapnya.
Untuk
penularannya, urai Suyuti, tidak hanya melewati hubungan seksual, tetapi malah
yang terbanyak adalah pengguna narkoba. Terutama pengguna narkoba melalui jarum
suntik.
“Tetapi
untuk daerah yang paling tinggi adalah daerah yang ada lokalisasinya,”
tutupnya. (atm/OL)