29.9 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Kesulitan Melacak Pembuang Bayi

PURUK CAHU-Kasus
pembuangan bayi di semak belukar masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek
Murung. Beberapa saksi dan barang bukti dikumpulkan untuk melacak identitas
pembuang bayi di belakang Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Murung Raya (Mura), Jumat
siang (14/6).  

Pihak Polsek Murung
terus melakukan pemantauan terhadap bayi laki-laki berbobot 2,3 kilogram (Kg) di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Murung Raya. Hal itu disampaikan oleh Kapolres
Mura AKBP Esa Estu Utama melalui Kapolsek Murung, Ipda Yulianto.

“Anggota masih
melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas pelaku pembuang bayi itu,
beberapa saksi sudah diperiksa untuk mengetahui kronologi penemuan bayi
laki-laki itu,”ucap Ipda Yulianto singkat kepada Kalteng Pos, kemarin
(15/6).

Baca Juga :  2 Hari 2 Rumah di Palangka Raya Ludes Terbakar

Penemu bayi berjenis
kelamin laki-laki itu bernama Gamal. Ia terkejut tatkala melihat sososk bayi
laki-laki yang diperkirakan baru dilahirkan, dalam kondisi masih hidup namun
berlumuran darah pada Jumat siang (14/6).

“Ketika sedang
bermain, anak saya mendengar ada suara tangisan bayi. Kemudian dia membawa saya
untuk mencari sumber suara bayi tersebut. Arahnya dari belakang kantor
Disperindagkop. Setelah dilihat, ternyata ada bayi laki-laki masih penuh dengan
darah. Sepertinya baru lahir,” ungkap Gamal warga Kota Puruk Cahu yang
tinggal di sekitaran kompleks perkantoran pemda.

Penemuan bayi yang
belum diketahui orang tuannya itu menggemparkan warga sekitar. Berdasarkan
kesaksian warga, diperkirakan bayi tersebut dibuang pada malam hari sebelumnya,
namun baru diketahui warga ketika terdengar suara tangis sang bayi.

Baca Juga :  PARAH! Libatkan Anak di Bawah Umur, Mucikari Ini Juga Minta 'Service'

Bayi malang tersebut
langsung dibawa warga menuju Rumah Sakit Puruk Cahu untuk diberikan perawatan
medis secara intensif.

“Kami langsung
membawa bayi laki-laki itu ke rumah sakit, karena kondisi bayi sudah mulai
melemah,” tutur Gamal.  (her/ala)

PURUK CAHU-Kasus
pembuangan bayi di semak belukar masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek
Murung. Beberapa saksi dan barang bukti dikumpulkan untuk melacak identitas
pembuang bayi di belakang Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Murung Raya (Mura), Jumat
siang (14/6).  

Pihak Polsek Murung
terus melakukan pemantauan terhadap bayi laki-laki berbobot 2,3 kilogram (Kg) di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Murung Raya. Hal itu disampaikan oleh Kapolres
Mura AKBP Esa Estu Utama melalui Kapolsek Murung, Ipda Yulianto.

“Anggota masih
melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas pelaku pembuang bayi itu,
beberapa saksi sudah diperiksa untuk mengetahui kronologi penemuan bayi
laki-laki itu,”ucap Ipda Yulianto singkat kepada Kalteng Pos, kemarin
(15/6).

Baca Juga :  2 Hari 2 Rumah di Palangka Raya Ludes Terbakar

Penemu bayi berjenis
kelamin laki-laki itu bernama Gamal. Ia terkejut tatkala melihat sososk bayi
laki-laki yang diperkirakan baru dilahirkan, dalam kondisi masih hidup namun
berlumuran darah pada Jumat siang (14/6).

“Ketika sedang
bermain, anak saya mendengar ada suara tangisan bayi. Kemudian dia membawa saya
untuk mencari sumber suara bayi tersebut. Arahnya dari belakang kantor
Disperindagkop. Setelah dilihat, ternyata ada bayi laki-laki masih penuh dengan
darah. Sepertinya baru lahir,” ungkap Gamal warga Kota Puruk Cahu yang
tinggal di sekitaran kompleks perkantoran pemda.

Penemuan bayi yang
belum diketahui orang tuannya itu menggemparkan warga sekitar. Berdasarkan
kesaksian warga, diperkirakan bayi tersebut dibuang pada malam hari sebelumnya,
namun baru diketahui warga ketika terdengar suara tangis sang bayi.

Baca Juga :  PARAH! Libatkan Anak di Bawah Umur, Mucikari Ini Juga Minta 'Service'

Bayi malang tersebut
langsung dibawa warga menuju Rumah Sakit Puruk Cahu untuk diberikan perawatan
medis secara intensif.

“Kami langsung
membawa bayi laki-laki itu ke rumah sakit, karena kondisi bayi sudah mulai
melemah,” tutur Gamal.  (her/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru