PALANGKA RAYA โ Keluarga
korban pengeroyokan anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate
(PSHT), minta perguruan tersebut dibubarkan di Kotawaringin Timur (Kotim).
Pembubaran itu juga datang dari sejumlah pihak dan organisasi yang ada di Kabupaten
Kotim.
Bahkan, warga Desa Lubuo
Ranggan juga mendukung agar PSHT Kotim dibubarkan. Selain itu, warga juga
mengawal pengeroyokan yang viral di media sosial tersebut agar para pelaku yang
sudah ditangkap aparat agar dihukum seberat-beratnya.
โKami dan keluarga besar
begitu terpukul dengan kasus pengeroyokan ini. Apalagi saat dipukul anak kami
divedeo, dan pemukulan tidak hanya dilakukan di satu tempat dan satu kali,
tetapi dua kali dipukul dan dikeroyok,โ kata ayah korban pengeroyokan,
July.
Dia dan keluarga mendesak agar
PSHT Kotim dibubarkan, karena pengeroyokan ini membuat gaduh masyatakat Kotim.
Pasalnya, video disebarluaskan oleh para pelaku dengan nada dkiduga ancaman.
โKami meminta PSHT
dibubarkan, karena sampai saat ini tidak ada upaya apapun dari pihak perguruan
terkait kasus yang menimpa anak kami. Kasus ini membuat anak kami trauma dan
ketakutan,โ tegasnya.
Selain keluarga korban,
beberapa pihak juga meminta PSHT dibubarkan. Itu datang dari tokoh pemuda Kotim
Gahara, Suparman dan juga organisasi Dayak seperti Fordayak. Bahkan di media
sosial sudah ada petisi agar PSHT Kotim dibubarkan.
โKami sepakat dan
mendukung agar PSHT Kotim dibubarkan. Karena kasus pengeroyokan ini berbahaya
apalagi dilakukan oleh suatu kelompok. Kita ingin Kotim tetap kondusif,โ
kata salah satu tokoh Desa Patai Suparman.
Senada, Tokoh Pemuda Kotim
Gahara Ramafan juga memitna agar PSHt yang ada di Kot dibubarkan saja. Sebab,
pelaku pengeroyokan merupakan anggota PSHT dan dengan lantang membawa nama
organisasi saat melakukan pengeroyokan warga Desa Lubuk Ranggan.
โKami hanya menuntut PSHT
(persaudaraan setia hati terate) yang ada dikotim (Kalteng) dibubarkan, karena
sudah tidak sejalan dengab palsafah รขโฌลHuma Betangรขโฌย dan itu yang diteriakan
mayoritas warga lokal, setelah menyaksikan video aksi pengeroyokan sejumlah
oknum warga PSHT terhadap salah seorang warga desa Lubuk Ranggan yang sedang
viral,โ ujarnya.
Sementara itu, Ketua Cabang
PSHT Kotim Susanto mengakui pelaku pengeroyokan adalah anggota PSHT Kotim. Dan
pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarga, begitu juga
kepada masyarakat Kotim.
Permohonan maaf itu
disampaikan pengurus PSHT Kotim, karena banyaknya desakan. Dan itu disampaikan
saat dilakukan pertemuan di Kantor DAD Kotim.
โSaya selaku Ketua Cabang
PSHT Kotim menyampaikan permohonan maaf keapda korban dan keluarga korban
khususnya. Dan juga kepada masyarakat Kotim, Kalteng, dan Indonesia,โ pungkasnya. (arj)