31.8 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Sadis! Diduga Terpengaruh Ilmu Hitam, Karyawan PT Bisma Gorok Istri

SAMPIT – Warga Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotim mendadak heboh dan
histeris Selasa, (10/12) sekitar pukul 08.00 WIB. Pasalnya, seorang suami yang
diduga terpengaruh ilmu hitam tega mengakhiri hidup istrinya sendiri di Mess
Karyawan Afdeling 1 PT Bisma Dharma Kencana.

Sang istrinya bernama Nurmiyati (27) meninggal dunia
setelah dibacok suaminya Sulfiadi (28).

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek
Cempaga Hulu Ipda Rahmad Tuah membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Dijelaskannya,
berdasarkan keterangan saksi Muhdian, dia mendengar teriakan pasutri tersebut.
Saksi sendiri saat itu sedang duduk di depan rumah korban sambil minum kopi.

“Setelah mendengar suara teriakan dari dalam rumah,
kemudian Muhdian masuk ke dalam rumah dan mendapati korban bernama Nur
(panggilannya) sudah tergeletak di kamar dengan luka bacok pada bagian wajah,”
jelasnya kepada Kalteng Pos, Selasa (10/12).

Setelah melihat kejadian tersebut, saksi lari keluar
sambil minta tolong dan dikejar oleh tersangka. Kemudian korban Nurmiyati juga
lari melewati pintu belakang untuk menyelamatkan diri. Saat berada di samping mes
Afdeling 1 tersangka melihat keberadaan korban. Kemudian tersangka kembali
mengejar korban dan membacok korban menggunakan senjata tajam jenis egrek
sampai korban meninggal dunia.

“Kemudian tersangka mengejar warga yang ada di
sekitar TKP dan akhirnya tersangka dapat diamankan oleh warga. Barang bukti yang
diamankan 1 bilah senjata tajam jenis egrek yang digunakan oleh tersangka,” paparnya

Baca Juga :  Polisi Selidiki Temuan Korban Terduga Tabrak Lari

Menurut keterangan saksi Mahdian, lanjutnya, tersangka
tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa, akan tetapi beberapa minggu terakhir
terdapat kelainan yang diakibatkan pengaruh ilmu hitam.

“Saat ini tersangka saat ini di rujuk ke Rumah Sakit
Doris Silvanus Palangka Raya karena mengalami luka sayat pada bagian leher
akibat menggorok lehen sendiri. Selama di rumah sakit tersangka dijaga Personil
Polsek Cempaga Hulu,” terangnya.

Untuk korban, lanjutnya, jenazahnya dibawa ke Puskesmas
Pundu untukk dilakukan visum. “Kasus tersebut ditangani Polsek Cempaga Hulu dan
di Back Up Sat Reskrim Polres Kotim,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Kakak korban, Sudarman (33),
pelaku Sulfiadi (28) terkenal sebagai orang yang baik dan sangat menyayangi
istrinya. Namun tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja ia mengamuk-ngamuk tanpa
alasan yang jelas. “Saya awalnya berencana ingin memanggil orang yang bisa
meruqiyah, rencananya untuk suaminya tersebut,” tutur Kakak korban, Sudarman
(33) saat ditemui Kalteng Pos di ruang Kamboja RSUD Doris Sylvanus, Selasa malam
(10/12).

Saat kejadian, Sudarman sedang meminta dibuatkan
kopi hitam kepada sang istri, karena saat itu belum sarapan. Tiba-tiba adiknya
Nurmiyati berteriak menjerit dari dalam rumah. Hanya terdengar satu kali suara,
akhirnya sepupunya mencoba masuk ke dalam rumah.

“Jadi awalnya pelaku ini terlebih dahulu membacok
istrinya, kemudian di saat sepupunya (Muhdian, red) masuk ke dalam rumah.
Terlihat pelaku sedang menggorok lehernya sendiri menggunakan agrek (alat yang
digunakan untuk mengambil buah kelapa sawit), lalu mencoba keluar rumah dengan
keadaan sempoyongan dan terjatuh,” sebutnya.

Baca Juga :  Diperkosa di Persawahan Maliku Mulya, Korban Diancam Akan Dibunuh

Saat itu korban sempat mencoba mengejar suaminya
tersebut. Namun, tidak lama kemudian pelaku bangkit kembali mencoba untuk
mengejar istrinya kembali. Melihat hal itu, warga disekitar berlarian
berhamburan untuk menghindari hal itu.

“Istrinya saat itu juga ikut berlari menuju rumah
mandor, namun kondisinya saat itu lemah. Di rumah mandor itulah korban dihabisi
(baca dibunuh, red) oleh pelaku,” tukasnya.

Setelah itu, pelaku kembali mengejar orang berada
disekitar tempat itu. Bahkan dia sampai mengejar mandor. Beruntung saat itu
kaki korban tersandung pelepah pohon kelapa sawit sehingga ia terjatuh lalu
langsung diamankan.

“Saya rasa seperti kesurupan dan lebih herannya lagi
padahal urat-uratnya telah putus. Kalau orang awam hal seperti itu pasti
meninggal, namun dia (pelaku, red) malah terlihat sehat. Saat ini suaminya
berada di Rumah Sakit Kasongan dan dijaga oleh pihak kepolisian,” tutupnya.

Informasi dihimpun di lapangan, rencananya korban
setelah dari RSUD Doris Sylvanus Kota Palangka Raya akan dikembalikan ke
kampung halamannya yang berada di Bulukumba Timur, Makasar Provinsi Sulawesi
Selatan. (rif/oiq/uni/nto)

SAMPIT – Warga Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotim mendadak heboh dan
histeris Selasa, (10/12) sekitar pukul 08.00 WIB. Pasalnya, seorang suami yang
diduga terpengaruh ilmu hitam tega mengakhiri hidup istrinya sendiri di Mess
Karyawan Afdeling 1 PT Bisma Dharma Kencana.

Sang istrinya bernama Nurmiyati (27) meninggal dunia
setelah dibacok suaminya Sulfiadi (28).

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek
Cempaga Hulu Ipda Rahmad Tuah membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Dijelaskannya,
berdasarkan keterangan saksi Muhdian, dia mendengar teriakan pasutri tersebut.
Saksi sendiri saat itu sedang duduk di depan rumah korban sambil minum kopi.

“Setelah mendengar suara teriakan dari dalam rumah,
kemudian Muhdian masuk ke dalam rumah dan mendapati korban bernama Nur
(panggilannya) sudah tergeletak di kamar dengan luka bacok pada bagian wajah,”
jelasnya kepada Kalteng Pos, Selasa (10/12).

Setelah melihat kejadian tersebut, saksi lari keluar
sambil minta tolong dan dikejar oleh tersangka. Kemudian korban Nurmiyati juga
lari melewati pintu belakang untuk menyelamatkan diri. Saat berada di samping mes
Afdeling 1 tersangka melihat keberadaan korban. Kemudian tersangka kembali
mengejar korban dan membacok korban menggunakan senjata tajam jenis egrek
sampai korban meninggal dunia.

“Kemudian tersangka mengejar warga yang ada di
sekitar TKP dan akhirnya tersangka dapat diamankan oleh warga. Barang bukti yang
diamankan 1 bilah senjata tajam jenis egrek yang digunakan oleh tersangka,” paparnya

Baca Juga :  Polisi Selidiki Temuan Korban Terduga Tabrak Lari

Menurut keterangan saksi Mahdian, lanjutnya, tersangka
tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa, akan tetapi beberapa minggu terakhir
terdapat kelainan yang diakibatkan pengaruh ilmu hitam.

“Saat ini tersangka saat ini di rujuk ke Rumah Sakit
Doris Silvanus Palangka Raya karena mengalami luka sayat pada bagian leher
akibat menggorok lehen sendiri. Selama di rumah sakit tersangka dijaga Personil
Polsek Cempaga Hulu,” terangnya.

Untuk korban, lanjutnya, jenazahnya dibawa ke Puskesmas
Pundu untukk dilakukan visum. “Kasus tersebut ditangani Polsek Cempaga Hulu dan
di Back Up Sat Reskrim Polres Kotim,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Kakak korban, Sudarman (33),
pelaku Sulfiadi (28) terkenal sebagai orang yang baik dan sangat menyayangi
istrinya. Namun tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja ia mengamuk-ngamuk tanpa
alasan yang jelas. “Saya awalnya berencana ingin memanggil orang yang bisa
meruqiyah, rencananya untuk suaminya tersebut,” tutur Kakak korban, Sudarman
(33) saat ditemui Kalteng Pos di ruang Kamboja RSUD Doris Sylvanus, Selasa malam
(10/12).

Saat kejadian, Sudarman sedang meminta dibuatkan
kopi hitam kepada sang istri, karena saat itu belum sarapan. Tiba-tiba adiknya
Nurmiyati berteriak menjerit dari dalam rumah. Hanya terdengar satu kali suara,
akhirnya sepupunya mencoba masuk ke dalam rumah.

“Jadi awalnya pelaku ini terlebih dahulu membacok
istrinya, kemudian di saat sepupunya (Muhdian, red) masuk ke dalam rumah.
Terlihat pelaku sedang menggorok lehernya sendiri menggunakan agrek (alat yang
digunakan untuk mengambil buah kelapa sawit), lalu mencoba keluar rumah dengan
keadaan sempoyongan dan terjatuh,” sebutnya.

Baca Juga :  Diperkosa di Persawahan Maliku Mulya, Korban Diancam Akan Dibunuh

Saat itu korban sempat mencoba mengejar suaminya
tersebut. Namun, tidak lama kemudian pelaku bangkit kembali mencoba untuk
mengejar istrinya kembali. Melihat hal itu, warga disekitar berlarian
berhamburan untuk menghindari hal itu.

“Istrinya saat itu juga ikut berlari menuju rumah
mandor, namun kondisinya saat itu lemah. Di rumah mandor itulah korban dihabisi
(baca dibunuh, red) oleh pelaku,” tukasnya.

Setelah itu, pelaku kembali mengejar orang berada
disekitar tempat itu. Bahkan dia sampai mengejar mandor. Beruntung saat itu
kaki korban tersandung pelepah pohon kelapa sawit sehingga ia terjatuh lalu
langsung diamankan.

“Saya rasa seperti kesurupan dan lebih herannya lagi
padahal urat-uratnya telah putus. Kalau orang awam hal seperti itu pasti
meninggal, namun dia (pelaku, red) malah terlihat sehat. Saat ini suaminya
berada di Rumah Sakit Kasongan dan dijaga oleh pihak kepolisian,” tutupnya.

Informasi dihimpun di lapangan, rencananya korban
setelah dari RSUD Doris Sylvanus Kota Palangka Raya akan dikembalikan ke
kampung halamannya yang berada di Bulukumba Timur, Makasar Provinsi Sulawesi
Selatan. (rif/oiq/uni/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru