Site icon Prokalteng

Bangun Ekosistem Perfilman, Anies Baswedan Sampaikan Komitmennya

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat menghadiri kegiatan kampaye terbatas di Kota Batam, Kepri, Jumat (19/1/2024) (ANTARA/Jessica)

PROKALTENG.CO-Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, berkomitmen membangun ekosistem perfilman dan mendukung pelaku industri kreatif Indonesia. Dalam sebuah diskusi dengan sineas, insan perfilman, dan pelaku industri kreatif di Jakarta, Anies menekankan pentingnya mengubah pandangan negara terhadap industri film dan kreatif.

Menurutnya, alokasi sumber daya harus dianggap sebagai investasi, bukan biaya, sebagaimana yang dilakukan oleh Korea Selatan.

Anies menggambarkan bahwa perkembangan dunia perfilman membutuhkan waktu, namun melihat keberhasilan Korea Selatan yang mengalokasikan sumber daya untuk kebudayaan sebagai investasi jangka panjang, ia menekankan perlunya pendekatan serupa di Indonesia.

“Dunia perfilman dan industri kreatif ini pengembaliannya tidak instan, return-nya bisa puluhan tahun. Tapi jika lihat Korea Selatan, mereka mengalokasikan sumber daya untuk kebudayaan bukan sebagai biaya, tetapi investasi,” katanya dalam diskusi bersama sineas, insan perfilman hingga pelaku industri kreatif Indonesia dalam kegiatan bertajuk Quo Vadis di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Sabtu,(20/1/2024).

Menurut Anies, film memiliki kekuatan untuk membentuk kesadaran kolektif bangsa melalui imajinasi, memungkinkan pemahaman tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan.

Selain itu, Anies menegaskan keinginan untuk membuat industri film Indonesia menjadi tuan rumah yang mempesona di negeri sendiri dan diakui di luar negeri.

Dia memandang perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat film untuk membangun ekosistem yang sehat, dengan memperkuat peran negara dalam budaya sinema di Indonesia.

Anies merinci langkah-langkah untuk memajukan film Indonesia, antara lain, pengembangan bakat, dukungan penuh terhadap produksi film, perlindungan bagi pelaku perfilman, peningkatan eksibisi film, dan penguatan aspek hukum serta regulasi.

Ia menekankan perlunya investasi besar untuk membangun ekosistem film nasional yang inklusif dan memberikan akses merata bagi pelaku perfilman. (ant/jpg)

Exit mobile version