Partai Buruh secara resmi menyatakan dukungan untuk bergabung ke pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal itu disampaikan dalam acara ‘Peringatan 3 Tahun Kebangkitan Klas Buruh’ di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).
“Partai Buruh mendukung pemerintahan Pak Prabowo Subianto sebagai presiden indonesia yang terpilih,” kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal saat menyampaikan deklarasi dukungan.
Partai Buruh menitipkan enam harapan kepada Prabowo selaku presiden terpilih. Pertama, Partai Buruh meminta Prabowo meninjau ulang UU Omnibus Law atau UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan.
Kedua, Partai Buruh meminta menaikan upah layak buruh. Apalagi, akan ditetapkan upah minimum 2025.”Kami minta layak, yaitu inflasi dan pertumbuhan ekonomi dan standar living cost atau kebutuhan hidup layak,” ujar Said.
Selain itu, Partai Buruh juga meminta penghapusan sistem kerja outsourcing. Kemudian, reforma agraria dan kedaulatan pangan. Sebab, Partai Buruh tidak ingin ada impor ketika musim panen raya tiba. Partai Buruh ingin tanah-tanah petani yang telah direbut oleh korporasi, dikembalikan.
“Kelima adalah pengangkatan guru dan tenaga honorer menjadi pegawai negeri sipil, atau PNS atau sekarang aparatur sipil negara atau ASN dan yang keenam adalah pendidikan gratis, khususnya sampai dengan universitas atau gratis sampai dengan orang kuliah,” urai Said.
Said menekankan, dukungan Partai Buruh kepada Prabowo merupakan representasi kepentingan kelas pekerja, buruh, petani, nelayan, dan guru.
“Dengan demikian, dukungan Partai Buruh kepada pemerintahan Prabowo Subianto presiden RI terpilih adalah representasi dukungan buruh se-Indonesia secara mayoritas,” tutur Said.
Ia meyakini, Prabowo Subianto akan mewujudkan setidak-tidaknya dimulai dari 100 hari pertama atau 3 bulan pertama, mewujudkan enam harapan mereka.
Said mengakui Partai Buruh bukan salah satu partai politik yang berada di parlemen. Namun, dukungan itu merupakan harapan kaum buruh, petani, nelayan, dan tenaga honorer dan kelas pekerja lain, dengan keyakinan bahwa pemerintahan di bawah pimpinan Prabowo Subianto membuat pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.
“Kami tidak ada bargaining, tawar menawar. Setidak-tidaknya 6 harapan itu bisa diwujudkan. Ini tentang keyakinan,” pungkasnya.(jpc)