Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka mulai bersiap menjalani debat keempat Pilpres 2024 yang akan dilaksanakan akhir pekan ini. Latihan dan berbagi pikiran dengan para pakar dilakukan Gibran bersama TKN.
“Kita setiap pelaksanaan debat capres cawapres memang sudah menugaskan tim yang akan mengcoaching yang akan mendampingi capres dan juga cawapres,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Mahfudz Siddiq kepada wartawan, Kamis (18/1).
Mahfudz tak merinci latihan debat yang dijalani Gibran. Dia hanya memastikan Gibran siap menjalani debat, dan banyak mendengar masukan dari para ahli. “Persiapan sedang berjalan terus. Intens ditengah kesibukan beliau juga masih terus kita komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung,” jelasnya.
Sebelumnya, KPU resmi mengumumkan jadwal debat capres-cawapres 2024. Debat merupakan salah satu rangkaian dari masa kampanye Pilpres 2024 yang telah dimulai sejak Selasa (28/11), dan akan berakhir pada Sabtu (10/2).
Debat capres-cawapres 2024 digelar supaya publik dapat melihat sejauh mana visi-misi setiap pasangan calon dan menjadi referensi bagi para pemilih untuk dapat menentukan pilihannya.
Pelaksanaan debat capres-cawapres 2024 ini akan digelar sebanyak lima kali dengan berbagai tema dan waktu berbeda. Terdapat enam sesi dalam debat tersebut, diantaranya, sesi pembukaan, pembacaan tata tertib, penyampaian visi, misi, dan program kerja, hingga penutupan.(jpc)
Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024:
Debat pertama
Selasa, 12 Desember 2023
Tema: Hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
Debat kedua
Jumat, 22 Desember 2023
Tema: Ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, pengelolaan APBN.
Debat ketiga
Minggu, 7 Januari 2023
Tema: Pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
Debat keempat
Minggu, 21 Januari 2023
Tema: Energi, SDA, SMN, pajak karbon, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.
Debat kelima
Minggu, 4 Februari 2023
Tema: Teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan (post-COVID Society), dan ketenagakerjaan.