33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

PDIP Masih Tangguh Meski Ganjar-Mahfud Kalah, Begini Sebabnya

PROKALTENG.CO-Meskipun pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hampir pasti kalah dalam kontestasi Pilpres 2024, tetapi eksistensi PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama, pada pemilihan legislatif (Pileg) masih tetap terjaga.

Menurut hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei, PDIP berpotensi menang tiga kali beruntun dalam pemilihan legislatif.

Terkait hal ini, pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat bahwa banyak masyarakat Indonesia yang masih memilih PDIP tetapi tidak memilih capres yang diusung.

“Ini yang menarik dari Pilpres 2024. PDIP menang di pileg tetapi gagal di pilpres. artinya pemilih PDIP itu split. Partainya dicoblos, tetapi capres dan cawapresnya tidak. Artinya memilih yang lain,” kata Ujang melalui pesan singkatnya, Jumat (16/2/2024) kepada fajar.co.id.

Dosen Universitas Al-Azhar itu mengatakan gagalnya partai berlambang kepala banteng itu karena faktor Joko Widodo (Jokowi) yang sudah tidak satu barisan dengan Megawati cs.

“Dalam konteks itu, saya lihat PDIP ingin hattrick tetapi gagal. Itu karena faktor Jokowi yang tidak satu barisan dengan PDIP. Di situ gagalnya, tidak bisa mempertahankan kemenangan mereka,” ujarnya.

Baca Juga :  Kucurkan Rp 1,2 Triliun untuk Insentif Guru Agama

“Faktor Jokowi yang telah berpisah sehingga, Jokowi memenangkan Prabowo-Gibran. Jadi, dukungan capres tidak berbanding dengan dukunagn partai, dan itu terjadi saat ini,” tambahnya.

Menurut sejumlah hasil hitung cepat untuk pileg, PDIP masih berpeluang mendominasi parlemen. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu berada pada posisi pertama dengan kisaran angka 16-17 persen. PDIP pun optimistis akan memang tiga kali atau hattrick dalam pemilu.

“Untuk pileg, jika hasil-hasil quick count kami jadikan dasar, maka harapan PDIP untuk menang besar. Dalam pileg, kami berpeluang besar menciptakan hattrick. Tentu kami berterima kasih untuk kepercayaan yang diberikan rakyat kepada kami,” kata politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, Rabu (14/2/2024).

Meskipun demikian, Hendrawan tidak mau jumawa. Pihaknya masih akan tetap menunggu keputusan akhir dari KPU.

“Kami sangat optimistis, namun tetap rendah hati dalam mengemban amanah yang dipercayakan rakyat kepada kami. Tidak boleh ada kecongkakan atau perasaan jemawa karena unggul tiga kali berturut-turut,” jelasnya.

Baca Juga :  Ikut Lapak Ganjar, Order Naik Dua Kali Lipat

Berdasarkan hitung cepat Charta Politika per 15 Februari 2024 pukul 08.06 WIB, capres-cawapres jagoan PDIP itu hanya meraup 16,51% secara nasional. Sementara itu, capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraup suara 57,81%. Berikutnya capres-cawapres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih suara sebanyak 25,66%.

Berikut hasil quick count pemilihan anggota legislatif DPR RI menurut Litbang Kompas:

(Suara masuk 60,90% per 15/2/2024 pukul 00:32 WIB)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 11,44%
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13,70%
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 17,28%
Partai Golongan Karya (Golkar) 14,66%
Partai Nasional Demokrat (NasDem) 9,34%
Partai Buruh 0,64%
Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) 0,80%
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8,34%
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0,19%
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,66%
Partai Garda Perubahan Indonesia 0,25%
Partai Amanat Nasional (PAN) 6,96%
Partai Bulan Bintang (PBB) 0,32%
Partai Demokrat 7,31%
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2,69%
Partai Persatuan Indonesia 1,23%
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,66%
Partai Ummat 0,52%

(pram/fajar/jpg)

PROKALTENG.CO-Meskipun pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hampir pasti kalah dalam kontestasi Pilpres 2024, tetapi eksistensi PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama, pada pemilihan legislatif (Pileg) masih tetap terjaga.

Menurut hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei, PDIP berpotensi menang tiga kali beruntun dalam pemilihan legislatif.

Terkait hal ini, pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat bahwa banyak masyarakat Indonesia yang masih memilih PDIP tetapi tidak memilih capres yang diusung.

“Ini yang menarik dari Pilpres 2024. PDIP menang di pileg tetapi gagal di pilpres. artinya pemilih PDIP itu split. Partainya dicoblos, tetapi capres dan cawapresnya tidak. Artinya memilih yang lain,” kata Ujang melalui pesan singkatnya, Jumat (16/2/2024) kepada fajar.co.id.

Dosen Universitas Al-Azhar itu mengatakan gagalnya partai berlambang kepala banteng itu karena faktor Joko Widodo (Jokowi) yang sudah tidak satu barisan dengan Megawati cs.

“Dalam konteks itu, saya lihat PDIP ingin hattrick tetapi gagal. Itu karena faktor Jokowi yang tidak satu barisan dengan PDIP. Di situ gagalnya, tidak bisa mempertahankan kemenangan mereka,” ujarnya.

Baca Juga :  Kucurkan Rp 1,2 Triliun untuk Insentif Guru Agama

“Faktor Jokowi yang telah berpisah sehingga, Jokowi memenangkan Prabowo-Gibran. Jadi, dukungan capres tidak berbanding dengan dukunagn partai, dan itu terjadi saat ini,” tambahnya.

Menurut sejumlah hasil hitung cepat untuk pileg, PDIP masih berpeluang mendominasi parlemen. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu berada pada posisi pertama dengan kisaran angka 16-17 persen. PDIP pun optimistis akan memang tiga kali atau hattrick dalam pemilu.

“Untuk pileg, jika hasil-hasil quick count kami jadikan dasar, maka harapan PDIP untuk menang besar. Dalam pileg, kami berpeluang besar menciptakan hattrick. Tentu kami berterima kasih untuk kepercayaan yang diberikan rakyat kepada kami,” kata politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, Rabu (14/2/2024).

Meskipun demikian, Hendrawan tidak mau jumawa. Pihaknya masih akan tetap menunggu keputusan akhir dari KPU.

“Kami sangat optimistis, namun tetap rendah hati dalam mengemban amanah yang dipercayakan rakyat kepada kami. Tidak boleh ada kecongkakan atau perasaan jemawa karena unggul tiga kali berturut-turut,” jelasnya.

Baca Juga :  Ikut Lapak Ganjar, Order Naik Dua Kali Lipat

Berdasarkan hitung cepat Charta Politika per 15 Februari 2024 pukul 08.06 WIB, capres-cawapres jagoan PDIP itu hanya meraup 16,51% secara nasional. Sementara itu, capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraup suara 57,81%. Berikutnya capres-cawapres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih suara sebanyak 25,66%.

Berikut hasil quick count pemilihan anggota legislatif DPR RI menurut Litbang Kompas:

(Suara masuk 60,90% per 15/2/2024 pukul 00:32 WIB)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 11,44%
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13,70%
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 17,28%
Partai Golongan Karya (Golkar) 14,66%
Partai Nasional Demokrat (NasDem) 9,34%
Partai Buruh 0,64%
Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) 0,80%
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8,34%
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0,19%
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,66%
Partai Garda Perubahan Indonesia 0,25%
Partai Amanat Nasional (PAN) 6,96%
Partai Bulan Bintang (PBB) 0,32%
Partai Demokrat 7,31%
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2,69%
Partai Persatuan Indonesia 1,23%
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,66%
Partai Ummat 0,52%

(pram/fajar/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru