PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus memperluas akses pendidikan daring hingga ke pelosok. Salah satunya melalui program “Pak Agustiar Mengajar” yang kini dipastikan bakal digelar secara rutin.
Program yang digagas Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran—dikenal juga sebagai Agustiar Sabran—sebelumnya berhasil menjangkau 97 ribu siswa SMA, SMK, dan SKH dari 422 sekolah di seluruh Kalteng secara serentak lewat sesi pembelajaran daring dari ruang kerja gubernur.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, M. Reza Prabowo, mengungkapkan bahwa antusiasme siswa dan kecintaan Gubernur Agustiar dalam membagikan ilmu menjadi alasan kuat program ini akan digelar rutin.
“Beliau menginginkan sebulan sekali (digelar), luar biasa sekali,” ucap Reza baru-baru ini.
Ia menjelaskan, semangat berbagi dari Gubernur Kalteng mendapat sambutan luar biasa dari para pelajar di berbagai daerah.
“Bisa dilihat dari Repost di media sosial Disdik Kalteng, para siswa membuat story kami repost, jadi memang antusiasmenya luar biasa,” ujarnya.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara berkala untuk menyempurnakan pelaksanaan program tersebut.
“Kekurangan-kekurangannya akan kami evaluasi,” bebernya.
Mengandalkan jaringan internet untuk menjangkau seluruh sekolah, Reza memastikan seluruh satuan pendidikan di Kalteng kini sudah terfasilitasi koneksi.
“Sekarang semua sekolah sudah ada (Internet), perhatian pak Gubernur terhadap dunia pendidikan sangat luar biasa. Jadi sekolah-sekolah yang tidak ada listriknya dipasang Panel Surya dan yang tidak ada internet dikasi Starlink,” jelasnya.
Bahkan dalam sesi pertama, sejumlah sekolah di wilayah pedalaman ikut bergabung dalam pertemuan virtual bersama gubernur. “Kemarin kita zoom meeting dari sekolah yang ada di pedalaman,” pungkasnya.
Diketahui, Pemprov Kalteng mencatat masih ada sekitar 457 desa yang belum terjangkau layanan internet, terutama di Kabupaten Katingan dan Seruyan. Wilayah-wilayah ini menghadapi tantangan geografis sehingga sulit dijangkau jaringan fiber optik.
Sebagai solusi, Pemprov bersama dinas terkait menggulirkan program Internet Desa. Teknologi Starlink dari perusahaan SpaceX digunakan untuk membuka akses koneksi di wilayah blank spot, ditambah pemasangan Alat Penyedia Daya Listrik (APDAL) berupa panel surya. (hfz)