27.3 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Ivo Minta Edukasi Pencegahan Stunting Harus Digencarkan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Stunting menjadi perharian serius Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Tengah Yulistra Ivo Sugianto Sabran. Itu terungkap saat istri Gubernur Kalteng tersebut menyampaikan beberapa hal pada peringatan Hari Keluarga Nasional tahun 2021, kemarin.

Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran mengatakan, stunting adalah kekurangan gizi pada anak yang terjadi dalam waktu lama. Jika dibiarkan terus menerus akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Banyak ibu hamil mungkin belum teredukasi dengan baik bagaimana merawat janinnya. Kemudian juga setelah bayi itu lahir bagaimana pemberian nutrisinya terkadang belum tersosialisasi dengan baik," ucap Ivo.

Dia pun menyampaikan, lewat media elektronik, cetak, dan online edukasi dan sosialisasi tenyang pencegahan stunting dapat digencarkan. "Melalui media merupakan salah satu cara kita untuk mensosialisasikan bahaya stunting dan juga pola pengasuhan anak yang baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Opini WTP Wajib Dipertahankan

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah, dr. Ryan Tangkudung mengatakan, di Kalimantan Tengah, kasus stunting masih cukup tinggi. Tapi, pemerintah provinsi sejak beberapa tahun terakhir ini telah berupaya untuk menekan angka stunting dengan berbagai cara, misalnya dengan sosialisasi.

“1.000 (seribu) hari pertama merupakan masa yang penting bagi seseorang, yaitu sejak masih di dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Itu yang paling menentukan masa depan dari kondisi fisik dan psikis dari kehidupan seseorang. Jadi asupan gizi itu harus betul-betul diperhatikan,” pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Stunting menjadi perharian serius Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Tengah Yulistra Ivo Sugianto Sabran. Itu terungkap saat istri Gubernur Kalteng tersebut menyampaikan beberapa hal pada peringatan Hari Keluarga Nasional tahun 2021, kemarin.

Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran mengatakan, stunting adalah kekurangan gizi pada anak yang terjadi dalam waktu lama. Jika dibiarkan terus menerus akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Banyak ibu hamil mungkin belum teredukasi dengan baik bagaimana merawat janinnya. Kemudian juga setelah bayi itu lahir bagaimana pemberian nutrisinya terkadang belum tersosialisasi dengan baik," ucap Ivo.

Dia pun menyampaikan, lewat media elektronik, cetak, dan online edukasi dan sosialisasi tenyang pencegahan stunting dapat digencarkan. "Melalui media merupakan salah satu cara kita untuk mensosialisasikan bahaya stunting dan juga pola pengasuhan anak yang baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Opini WTP Wajib Dipertahankan

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah, dr. Ryan Tangkudung mengatakan, di Kalimantan Tengah, kasus stunting masih cukup tinggi. Tapi, pemerintah provinsi sejak beberapa tahun terakhir ini telah berupaya untuk menekan angka stunting dengan berbagai cara, misalnya dengan sosialisasi.

“1.000 (seribu) hari pertama merupakan masa yang penting bagi seseorang, yaitu sejak masih di dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Itu yang paling menentukan masa depan dari kondisi fisik dan psikis dari kehidupan seseorang. Jadi asupan gizi itu harus betul-betul diperhatikan,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru