PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran. Meminta agar wilayah ketahanan pangan di 10 kabupaten kota di Kalteng agar jangan sampai gagal panen akibat kebanjiran.
Diketahui. Sebanyak 10 kabupaten/kota menjadi sasaran program cetak sawah. Diantaranya Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Utara, Barito Selatan, Seruyan, dan Gunung Mas.
”Jangan sampai 10 kabupaten kota dengan total 930.000 hektare hampir 1 juta hektare di Kalteng nanti kebanjiran dan gagal panen,” ujarnya, kepada awak media usai kegiatan rapat pembahasan rencana larangan angkutan kayu log dan batu bara di ruas Jalan Bukit Liti- Bawan-Kuala Kurun, di AJT Kantor Gubernur setempat, Kamis (30/1).
Dia menyebut, pada saat debit air naik dan hujan tinggi akan dimonitor wilayah mana saja yang akan terjadi genangan atau banjir. ”Nanti kita koordinasi dengan kementerian terkait titik wilayah yang sering terjadi banjir,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Kalteng ini juga menegaskan kepada para kepala daerah di tingkat kabupaten kota yang menjadi program ketahanan pangan agar melakukan pemantauan di wilayah tersebut.”Harus di pantau bupati, supaya dapat menyiapkan pompa air,” imbuhnya. (hfz)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran. Meminta agar wilayah ketahanan pangan di 10 kabupaten kota di Kalteng agar jangan sampai gagal panen akibat kebanjiran.
Diketahui. Sebanyak 10 kabupaten/kota menjadi sasaran program cetak sawah. Diantaranya Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Utara, Barito Selatan, Seruyan, dan Gunung Mas.
”Jangan sampai 10 kabupaten kota dengan total 930.000 hektare hampir 1 juta hektare di Kalteng nanti kebanjiran dan gagal panen,” ujarnya, kepada awak media usai kegiatan rapat pembahasan rencana larangan angkutan kayu log dan batu bara di ruas Jalan Bukit Liti- Bawan-Kuala Kurun, di AJT Kantor Gubernur setempat, Kamis (30/1).
Dia menyebut, pada saat debit air naik dan hujan tinggi akan dimonitor wilayah mana saja yang akan terjadi genangan atau banjir. ”Nanti kita koordinasi dengan kementerian terkait titik wilayah yang sering terjadi banjir,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Kalteng ini juga menegaskan kepada para kepala daerah di tingkat kabupaten kota yang menjadi program ketahanan pangan agar melakukan pemantauan di wilayah tersebut.”Harus di pantau bupati, supaya dapat menyiapkan pompa air,” imbuhnya. (hfz)
