30.5 C
Jakarta
Thursday, May 29, 2025

Kualitas Fotografi dan Videografi Kalteng Meningkat

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Penyelenggaraan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) dalam rangka peringatan HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menghadirkan lomba fotografi dan videografi yang menarik perhatian. Meski jumlah peserta tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, kualitas karya foto dan video yang dihasilkan justru mengalami peningkatan signifikan.

Ratusan fotografer dan videografer beradu kreativitas dengan mengusung tema spirit Kalteng. Hasil bidikan mereka pun menunjukkan perkembangan yang terus membaik dari tahun ke tahun. Pengakuan tersebut disampaikan langsung oleh juri utama lomba foto, Beawiharta, dan juri utama lomba video, Parama Adi Wirasmo.

“Bisa dilihat kualitas hasil jepretan peserta lomba foto, secara umum, sangat baik. Baik sekali. Tentu saja ini tidak lepas dari semakin canggihnya alat atau kamera hingga wawasan generasi saat ini terkait fotografi,” ujar Bea usai pengumuman juara di Museum Balanga Palangka Raya, Selasa (27/5) malam.

Pada sesi coaching clinic, Bea juga membagikan sejumlah tips dan trik memotret saat festival berlangsung. Mulai dari riset kecil-kecilan soal objek foto, proses editing, hingga kurasi untuk menentukan foto terbaik yang layak diikutsertakan dalam kompetisi.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Luncurkan 4 Kapal Wisata Susur Sungai Isen Mulang di Palangka Raya

“Biasanya banyak yang kebingungan ketika selesai motret, kan hasilnya ada beberapa frame. Banyak kan. Nah, tentukan mana yang paling baik. Sudah sesuai keinginan belum. Pilih yang paling ekspresif misalnya, teknisnya benar, masuk dengan tema, edit sederhana saja sudah jadi,” jelas fotografer dengan sederet prestasi nasional tersebut.

Sementara itu, juri utama videografi Parama Adi Wirasmo mengapresiasi kualitas video peserta, khususnya untuk kelas pemula, yang dinilai sudah sangat memuaskan. Ia pun mengenang awal mula kariernya di dunia film yang bermula dari hal-hal sederhana dan mendasar.

“Memang kita kali ini diminta membuat video promosi. Sesuai juknis dan persyaratan panitia. Tapi, perlu diingat, video promosi banyak bentuknya. Bisa dengan style film pendek, profile, dan banyak lagi. Jadi ingat saya sebelum sampai sekarang menjadi produser, belajar motret, lighting (pencahayaan) dan lainnya,” kata Rama, produser film Marlina Pembunuh Empat Babak dan Film Perang Kota tersebut.

Baca Juga :  Festival Budaya Isen Mulang 2025, 13 Daerah Kirim Finalis Jagau dan Nyai

Cerita ini memicu antusiasme peserta yang terus aktif bertanya dan berdiskusi selama coaching clinic berlangsung. Mereka menanyakan berbagai hal mulai dari menentukan ide cerita, menulis skenario, membuat storyboard, pengambilan gambar, hingga fleksibilitas saat eksekusi di lapangan.

Plt Kabid Promosi dan Pengembangan Pariwisata Disbudpar Kalteng, Agung Catur, memberikan apresiasi atas peningkatan kualitas karya foto dan video, khususnya yang berkaitan dengan budaya dan pariwisata.

“Foto dan video menjadi salah satu sarana utama sebagai media promosi. Terima kasih kepada juri dan peserta yang telah meluangkan waktu dan berbagi pengalamannya. Semoga meningkatnya kualitas foto dan video, menjadi penyemangat kita bersama untuk terus mempromosikan budaya dan pariwisata hingga nasional dan mancanegara,” tutup Agung. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Penyelenggaraan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) dalam rangka peringatan HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menghadirkan lomba fotografi dan videografi yang menarik perhatian. Meski jumlah peserta tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, kualitas karya foto dan video yang dihasilkan justru mengalami peningkatan signifikan.

Ratusan fotografer dan videografer beradu kreativitas dengan mengusung tema spirit Kalteng. Hasil bidikan mereka pun menunjukkan perkembangan yang terus membaik dari tahun ke tahun. Pengakuan tersebut disampaikan langsung oleh juri utama lomba foto, Beawiharta, dan juri utama lomba video, Parama Adi Wirasmo.

“Bisa dilihat kualitas hasil jepretan peserta lomba foto, secara umum, sangat baik. Baik sekali. Tentu saja ini tidak lepas dari semakin canggihnya alat atau kamera hingga wawasan generasi saat ini terkait fotografi,” ujar Bea usai pengumuman juara di Museum Balanga Palangka Raya, Selasa (27/5) malam.

Pada sesi coaching clinic, Bea juga membagikan sejumlah tips dan trik memotret saat festival berlangsung. Mulai dari riset kecil-kecilan soal objek foto, proses editing, hingga kurasi untuk menentukan foto terbaik yang layak diikutsertakan dalam kompetisi.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Luncurkan 4 Kapal Wisata Susur Sungai Isen Mulang di Palangka Raya

“Biasanya banyak yang kebingungan ketika selesai motret, kan hasilnya ada beberapa frame. Banyak kan. Nah, tentukan mana yang paling baik. Sudah sesuai keinginan belum. Pilih yang paling ekspresif misalnya, teknisnya benar, masuk dengan tema, edit sederhana saja sudah jadi,” jelas fotografer dengan sederet prestasi nasional tersebut.

Sementara itu, juri utama videografi Parama Adi Wirasmo mengapresiasi kualitas video peserta, khususnya untuk kelas pemula, yang dinilai sudah sangat memuaskan. Ia pun mengenang awal mula kariernya di dunia film yang bermula dari hal-hal sederhana dan mendasar.

“Memang kita kali ini diminta membuat video promosi. Sesuai juknis dan persyaratan panitia. Tapi, perlu diingat, video promosi banyak bentuknya. Bisa dengan style film pendek, profile, dan banyak lagi. Jadi ingat saya sebelum sampai sekarang menjadi produser, belajar motret, lighting (pencahayaan) dan lainnya,” kata Rama, produser film Marlina Pembunuh Empat Babak dan Film Perang Kota tersebut.

Baca Juga :  Festival Budaya Isen Mulang 2025, 13 Daerah Kirim Finalis Jagau dan Nyai

Cerita ini memicu antusiasme peserta yang terus aktif bertanya dan berdiskusi selama coaching clinic berlangsung. Mereka menanyakan berbagai hal mulai dari menentukan ide cerita, menulis skenario, membuat storyboard, pengambilan gambar, hingga fleksibilitas saat eksekusi di lapangan.

Plt Kabid Promosi dan Pengembangan Pariwisata Disbudpar Kalteng, Agung Catur, memberikan apresiasi atas peningkatan kualitas karya foto dan video, khususnya yang berkaitan dengan budaya dan pariwisata.

“Foto dan video menjadi salah satu sarana utama sebagai media promosi. Terima kasih kepada juri dan peserta yang telah meluangkan waktu dan berbagi pengalamannya. Semoga meningkatnya kualitas foto dan video, menjadi penyemangat kita bersama untuk terus mempromosikan budaya dan pariwisata hingga nasional dan mancanegara,” tutup Agung. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru