26.2 C
Jakarta
Sunday, May 18, 2025

Harga Pangan Naik? Pemprov Kalteng Turun ke Pasar Cek Langsung!

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, harga sejumlah bahan pokok di Kota Palangka Raya mengalami kenaikan. Untuk memastikan stok aman dan harga tetap terkendali, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) turun langsung ke pasar melakukan pemantauan.

Pemantauan ini dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko. Sejumlah titik menjadi fokus pengawasan, di antaranya Pasar Besar Palangka Raya, Pasar Kahayan, distributor minyak goreng dan gula pasir, serta pengecer gas elpiji 3 kg.

Di sela kegiatan, Yuas menegaskan bahwa pemantauan ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan agar masyarakat tidak terbebani lonjakan harga menjelang hari raya. Menurutnya, dengan mengawasi langsung kondisi di pasar dan distributor, pemerintah dapat memastikan pasokan mencukupi serta mengantisipasi kemungkinan kelangkaan.

Baca Juga :  Sekda Minta Puskud di Kalteng Diaktifkan Kembali

“Langkah ini tentu sangat relevan, karena saat menjelang hari raya, permintaan terhadap berbagai bahan pokok dan kebutuhan pangan biasanya meningkat. Dengan adanya pemantauan ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh harga yang wajar dan pasokan yang cukup untuk merayakan Idul Fitri dengan lancar,” tutur Yuas.

Yuas juga memastikan stok pangan di Kalimantan Tengah tetap aman.

“Meskipun ada kenaikan harga, seperti cabai rawit yang kini dihargai antara Rp100.000 hingga Rp120.000 per kilogram, serta harga daging ayam ras yang naik menjadi Rp38.000 per kilogram dari sebelumnya Rp35.000 per kilogram,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa stok beras di Bulog mencukupi hingga 5–6 bulan ke depan. Sementara itu, harga minyak goreng di tingkat pengecer bervariasi, mulai dari Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter, tergantung jenisnya.

Baca Juga :  Diskominfosantik Ajak Perangkat Daerah Tingkatkan Publikasi Program Pembangunan di Kalteng

Selain itu, harga gas elpiji 3 kg juga dipantau. Harga di tingkat pengecer beragam, mulai dari Rp25.000 hingga Rp32.000.

“Kami mengimbau agar mereka mengurus izin di sub pangkalan sehingga harga jual sesuai dengan HET,” kata Yuas.

Pemantauan ini turut diikuti Asisten Ekbang Sri Widanarni, unsur Forkopimda Provinsi Kalteng, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Agnes Widiastuti, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Ketahanan Pangan. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, harga sejumlah bahan pokok di Kota Palangka Raya mengalami kenaikan. Untuk memastikan stok aman dan harga tetap terkendali, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) turun langsung ke pasar melakukan pemantauan.

Pemantauan ini dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko. Sejumlah titik menjadi fokus pengawasan, di antaranya Pasar Besar Palangka Raya, Pasar Kahayan, distributor minyak goreng dan gula pasir, serta pengecer gas elpiji 3 kg.

Di sela kegiatan, Yuas menegaskan bahwa pemantauan ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan agar masyarakat tidak terbebani lonjakan harga menjelang hari raya. Menurutnya, dengan mengawasi langsung kondisi di pasar dan distributor, pemerintah dapat memastikan pasokan mencukupi serta mengantisipasi kemungkinan kelangkaan.

Baca Juga :  Sekda Minta Puskud di Kalteng Diaktifkan Kembali

“Langkah ini tentu sangat relevan, karena saat menjelang hari raya, permintaan terhadap berbagai bahan pokok dan kebutuhan pangan biasanya meningkat. Dengan adanya pemantauan ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh harga yang wajar dan pasokan yang cukup untuk merayakan Idul Fitri dengan lancar,” tutur Yuas.

Yuas juga memastikan stok pangan di Kalimantan Tengah tetap aman.

“Meskipun ada kenaikan harga, seperti cabai rawit yang kini dihargai antara Rp100.000 hingga Rp120.000 per kilogram, serta harga daging ayam ras yang naik menjadi Rp38.000 per kilogram dari sebelumnya Rp35.000 per kilogram,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa stok beras di Bulog mencukupi hingga 5–6 bulan ke depan. Sementara itu, harga minyak goreng di tingkat pengecer bervariasi, mulai dari Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter, tergantung jenisnya.

Baca Juga :  Diskominfosantik Ajak Perangkat Daerah Tingkatkan Publikasi Program Pembangunan di Kalteng

Selain itu, harga gas elpiji 3 kg juga dipantau. Harga di tingkat pengecer beragam, mulai dari Rp25.000 hingga Rp32.000.

“Kami mengimbau agar mereka mengurus izin di sub pangkalan sehingga harga jual sesuai dengan HET,” kata Yuas.

Pemantauan ini turut diikuti Asisten Ekbang Sri Widanarni, unsur Forkopimda Provinsi Kalteng, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Agnes Widiastuti, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Ketahanan Pangan. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru