Site icon Prokalteng

Legenda Batu Bawui Dipentaskan, Disbudpar Kalteng Hidupkan Budaya Lokal

Pementasan Legenda Batu Bawui di Teater Terbuka UPT. Taman Budaya Kalteng, Jalan Temanggung Tilung XIII, Palangka Raya, Sabtu (26/2/25). (MMC KALTENG)

Pementasan Legenda Batu Bawui di Teater Terbuka UPT. Taman Budaya Kalteng, Jalan Temanggung Tilung XIII, Palangka Raya, Sabtu (26/2/25). (MMC KALTENG)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya melestarikan budaya daerah.

Salah satu langkah konkretnya adalah pementasan seni bertajuk Legenda Batu Bawui, yang digelar di Teater Terbuka UPT. Taman Budaya Kalteng, Jalan Temanggung Tilung XIII, Palangka Raya, Sabtu (26/2/25).

Pertunjukan ini menghadirkan sendratari berbasis kearifan lokal yang mengangkat kisah rakyat dari Kabupaten Gunung Mas.

Selain menjadi ajang pelestarian budaya, kegiatan ini juga bertujuan mendorong kreativitas seniman daerah serta menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dalam kekayaan seni Kalteng.

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Yuas Elko menyatakan, pementasan ini merupakan wujud nyata dalam membangun dan mengembangkan seni budaya daerah.

“Acara ini menjadi momen spesial untuk mengapresiasi karya seni, serta mempertahankan eksistensi kebudayaan. Peran aktif pemerintah, masyarakat, dan penggiat seni sangat penting dalam upaya pelestarian budaya,” ujarnya.

Yuas menegaskan bahwa Pemprov Kalteng terus memberikan perhatian besar terhadap seni dan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberi dorongan bagi para pelaku seni untuk terus berkarya dan menjadikan seni budaya sebagai daya tarik wisata.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kalteng Adiah Chandra Sari menuturkan, pementasan ini merupakan agenda rutin yang diharapkan terus berkembang dari segi kuantitas maupun kualitas.

“Legenda Batu Bawui mengangkat kisah rakyat yang diwariskan turun-temurun. Dalam legenda, terjadi percampuran antara fakta historis dan mitos, seperti yang terdapat pada kisah Batu Bawui di Desa Tumbang Miwan, Kabupaten Gunung Mas,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi keterlibatan sepuluh sanggar seni yang berkolaborasi dalam pementasan ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada para sanggar seni yang telah berpartisipasi. Kolaborasi ini menunjukkan semangat kebersamaan dalam melestarikan budaya lokal,” katanya.

Adiah berharap kegiatan ini dapat menggugah semangat para seniman untuk terus berkarya dan meningkatkan kreativitas mereka, sehingga budaya Kalteng semakin dikenal luas.

“Kami ingin seni budaya Kalimantan Tengah tidak hanya dikenal di daerah sendiri, tetapi juga dapat menarik perhatian nasional hingga mancanegara,” tambahnya.

Sebagai informasi, pementasan Legenda Batu Bawui ini difasilitasi Disbudpar Kalteng dan diproduksi oleh Maria Magdalena, dengan sutradara Glory Kriswantara serta koreografer Alifia Ananda Savitri dan Ardi Kenzu Anarta.

Acara ini turut dihadiri Kepala UPT. Taman Budaya Wildae D. Binti, pejabat lingkup Disbudpar Kalteng, serta para pelaku seni di Palangka Raya. (mmckalteng)

Exit mobile version