PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Tim
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan perkembangan
vaksin terkini. Pemerintah masih menyelesaikan tahapan pengembangan uji klinis
fase tiga yang dilakukan di Universitas Padjajaran di Bandung, Jawa Barat.
Juru Bicara Satgas Covid-19
Kalteng dr Caroline Ivonne menyampaikan dalam pengembangan vaksin ada beberapa
tahapan yang harus dilalui.
Pertama, pengembangan vaksin
melakukan penelitian dasar, yakni ilmuwan menelusuri mekanisme potensial
berdasarkan ilmu sains dan biomedis. Dalam penelitian dasar para ilmuwan meneliti
tentang virusnya, sel-sel terkait virus, sel-sel yang diinfeksi virus tersebut
kemudian diperbanyak.
“Sel-sel yang diperbanyak
ini akan diteliti dan dilihat bagaimana reaksinya, slanjutnya diekstraksi
virusnya dalam jumlah yang lebih banyak. Dalam tahap ini biasanya sudah mulai
membuat vaksin dalam jumlah yang terbatas,†katanya.
Tahapan kedua yakni uji
praklinik untuk memastikan bahwa vaksin yang dibuat dilakukan pengujian
terhadap sel dan dilanjutkan dengan hewan percobaan. Tahapan ini sering disebut
studi in vitro dan in vivo.
“Tujuannya untuk mengetahui
keamanan vaksin sebelum diujicobakan kepada manusia, proses ini ingin
memastikan bahwa sel-sel atau badan sel yang dimatikan dari virus ini diambil
dan dimodifikasi agar bisa menjadi bahan vaksin yang tepat sebelum diuji pada
uji poreklinis,†ungkapnya.
Setelah uji praklinik
berhasil, maka dilanjutkan uji klinis fase satu, para ilmuwan
memastikan sampel vaksin minimal 100 vaksin yang diujicobakan pada manusia
untuk memastikan keamanan pada manusia. Serta menilai farmakokinetik dan
farmakodinamik dan dalam uji klinis fase satu, dua dan tiga.
“Apabila semua tahapan
tersebut berjalan dengan baik, maka bisa masuk ke tahapan produksi vaksin dalam
jumlah yang besar,†pungkasnya.
Ditambahkannya, proses
pengadaan vaksin di Indonesia dilakukan melalui tahapan yang kompleks.
Melibatkan berbagai kementerian maupun lembaga negara serta BUMN.
“Tim Satgas Covid-19 Kalteng
berharap masyarakat tidak berspekulasi terkait uji klinis dan berkembangnya informasi
tidak resmi terkait harga vaksin Covid-19. Kami juga meminta kepada masyarakat
bersabar dan cermat dalam memilah informasi perkembangan penanganan Covid-19,â€
pungkasnya.