PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo menyebut pembangunan di Kalteng secara umum pada masa periode kedua kepemimpinan Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran menunjukan peningkatan sangat berarti.
Ini disampaikan dirinya ketika membacakan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023 pada Rapat Paripurna DPRD Kalteng ke-3 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024, di ruangan rapat gabungan DPRD Kalteng Senin, (25/3).
“Itu dibuktikan dengan capaian sejumlah indikator kinerja makro. Diantaranya perkembangan IPM terus meningkat, dari tahun 2022 sebesar 73,17 naik hingga 73,73 tahun 2023. Penurunan persentase penduduk miskin dari 5,28 persen di tahun 2022 menjadi 5,11 persen di tahun 2023, di atas rata-rata Nasional 9,36 persen,” katanya.
Edy menyebut, Kalteng juga saat ini berada di urutan ke 5 angka kemiskinan terendah dari 35 provinsi di Indonesia. Selain itu, tingkat pengangguran terbuka juga menurun dari 4,26 persen di tahun 2022 menjadi 4,10 persen di tahun 2023, di atas rata-rata nasional 5,32 persen atau urutan ke-12 se Indonesia.
Selain itu, ekonomi Kalteng tahun 2023 secara kumulatif tumbuh sebesar 4,14 persen.
“Memang sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang 4,15 persen, tetapi nilai PDRB atas dasar harga berlaku meningkat 4,54 persen dari tahun sebelumnya, yakni Rp199,78 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 208,85 triliun di tahun 2023,” ungkapnya.
“Demikian halnya dengan PDRB perkapita juga mengalami peningkatan 3,02 persen dari tahun sebelumnya,” tambahnya.
Kemudian, berdasarkan kriteria Bank Dunia, ketimpangan pengeluaran atau gini ratio di daerah perkotaan maupun perdesaan, untuk Kalteng termasuk dalam kategori ketimpangan rendah.
“Pada tahun 2022, Gini Ratio Kalteng yakni sebesar 0,319 dan mengalami penurunan di tahun 2023 menjadi 0,317. Sehingga berada pada urutan 10 terendah dari 35 provinsi, di mana Gini Ratio rata-rata Indonesia yaitu 0,388,” tandasnya. (mmckalteng/hfz/hnd)